Disclaimer :
Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber
dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis
Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.
.
.
.
.
.
.
.Happy reading
💜💜💜
Siapin tisu bassssaaah ...
.
🔞🔞🔞
.
Vivian hanya diam saat tubuhnya terangkat keatas meja bufet, sebelumnya suara barang berjatuhan karena Aaron mendorong semua barang itu jatuh tanpa memilahnya lagi,
Bibir tipisnya memagut bibir Vivian yang terbuka setelah Aaron melumat dada Vivian lebih dulu ...
bukan karena lebih menarik, tapi karena wajahnya kini sejajar dengan bagian itu,
.
Aaron sangat lembut dalam kesehariannya, tapi tidak saat bercinta ... dia grasah grusuh dan tidak sabaran, terlalu gemas untuk sekedar meraba tubuh lembut Vivian,
bekas dua gigi Aaron menghiasi leher jenjang istrinya sekarang.
Vivian menjerit karena Aaron yang gemas menyesap bagian bawahnya dengan semangat, sedikit nyeri, ngilu dan nikmat yang bercampur membuat Vivian oleng, dia masih duduk dengan kaki mengangkang terbuka lebar tanpa bergerak bebas, berkali kali menjambak rambut Aaron yang total berantakan,
Aaron juga tak terlihat peduli dengan handuk nya yang terinjak, dia menikmati kelezatan Vivian seolah tak akan hari esok untuknya,
.
"Aaaahh ... Aaaaahhh ... Kakaaaakk ... udah kak, aku udah keluar ...
ga tahan kak ...
Ngiluuuu ... aduuuhhh ..."
.
Vivian memukuli Aaron berkali kali, menjambak rambutnya yang mulai panjang, sambil bergerak brutal karena meski telah orgasme tapi Aaron masih melahap bagian intimnya, sampai akhirnya puncaknya mereda bahkan naik lagi Aaron belum juga beranjak dari sana ...
.
"Kaaak ... punggung aku sakit"
.
Ucapan itu nyata menghentikan kegiatan bar bar Aaron, tapi itu tidak berlangsung lama karena dia hanya memindahkan tubuh Vivian dari nakas ke atas meja makan, menyingkirkan bihun yang sebentar lagi dingin, menggelar tubuh Vivian untuk menjadi makan malam paling lezat selama hidupnya,
.
Aaron menyesap bibir bengkak Vivian dengan lebih lembut, tangannya memilin dada yang memenuhi genggaman tangannya, seketika ruangan menjadi sepi dari suara Vivian yang beberapa menit lalu berteriak tak sanggup ...
.
"Aku takut kamu menyesal sayang ..." gumam Aaron kembali bermain di sekitar leher jenjang Vivian,
.
"Aku janji ga menyesal sayang, nngghhhhh ... susuin lagi sayang "
.
"Tadi bilangnya udah ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
In Vitro Fertilization
FanficSatu kecerobohannya membuat gadis lain mengandung anak konglomerat, haruskah memberitahu ? atau biarkan takdir bekerja untuk mereka ... 👉 GS 👉 🔞