Disclaimer :
Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber
dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis
Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.
.
.
.
.
.
.
.Happy reading
💜💜💜
Refleks yang sangat cepat, Damar menghalangi pintu lift dengan tangannya dan membuat area kedatangan international airport cukup ramai, dengan teriakan "ada orang terjepit di lift"
untung saja pintu lift segera terbuka dan Mina segera keluar, dengan begitu takutnya ...
Wajah mungilnya pucat pasi dan beberapa menit kemudian dia roboh di dekapan CEO muda Damar Janendra Dimitre.
.
.
.
Damar berpikir tentang dirinya sendiri yang selalu lemah pada perempuan ini ...
Sangat aneh karena tidak pernah dalam hidupnya dia mengurusi masalah orang lain yang bahkan orang ini tidak dia kenal,
Bukankah ini gila ...
karena sekarang dengan tenang Damar duduk di klinik airport, menatap selimut membukit yang beberapa kali bergerak ...
.
"Perutnya bergerak ... apa dia kesakitan ? apa bayinya sakit ?" Gumam Damar sekali lagi refleks memegang sesuatu yang bergerak itu.
.
Ini juga untuk pertama kalinya dia menyentuh tubuh perempuan lain selain istrinya sendiri, meski bukan dalam artian mengungkapkan hasratnya ...
Perut buncit Mina terlihat sedikit penyok, ada sudut kecil menonjol di sisi kanan perutnya, mata Damar membesar ...
perhalan dia menyentuh tonjolan itu, lalu tonjolan itu seolah menjauh tapi kembali dengan tonjolan yang lebih nyata lagi ...
.
"Apa kau sedang memberi salam anak baik ?" gumam Damar lagi, tangan lebarnya masih terus mengusap perlahan tonjolan yang dalam otaknya sedang mengajaknya berdiskusi ...
.
"Uuuhhh ... sakiit ..."
.
"Bu, sudah sadar ... ?
ibu mau di bawa ke dokter atau istirahat dulu di sini ..." petugas kesehatan bandara langsung melakukan cek pada nadi dan suhu tubuhnya
.
"Biar sama saya dok ..." Damar menyela ucapan petugas kesehatan bandara itu ...
.
"Bagasi saya pak ..."
.
"Kamu sakit begini masih mikirin bagasi ..."
.
"Itu dagangan saya pak ...
saya stok banyak takut udah ga bisa jalan ke sing lagi, bulan depan kan udah menjelang lahiran "
.
"Saya urusin barang kamu, kamu diam istirahat di sini ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
In Vitro Fertilization
FanfictionSatu kecerobohannya membuat gadis lain mengandung anak konglomerat, haruskah memberitahu ? atau biarkan takdir bekerja untuk mereka ... 👉 GS 👉 🔞