Awan Diandra Fidelya, merupakan seorang perempuan yang ditakdirkan untuk menunggu. Seperti sekarang, dia menunggu kepercayaan dan kepastian dari seseorang yang pernah berjanji untuk melamarnya. Laki-laki itu adalah sahabatnya sendiri, Biru Abimanyu...
Assalamualaikum semuanya. Gimana harinya? Semoga sehat ya. Jangan lupa bersyukur hari ini. Aku mau ucapin terimakasih banyak-banyak karena udah singgah ke cerita aku. Selamat membaca. Jangan lupa tinggalin vote sama comment ya!
شكرًاجزيلا
☽
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Artinya: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS At-Talaq: 3).
☽
Suasana di dalam masjid begitu tenang. Hanya terdengar satu suara yang menggema memenuhi masjid. Di dalam banyaknya pasang mata, terlihat sosok laki-laki berdiri. Siapa yang tak mengenalnya? Semua orang yang ada di dalam ruangan itu mengenali dirinya.
"Berbicara mengenai cinta, ada satu hal menarik yang kebanyakan orang mengatakan bahwa ini adalah salah satu dari bukti cinta," ucapnya dengan nada khas. Penuturannya mudah membuat orang tertarik dengan setiap tausiyah yang ia sampaikan. "Cemburu," katanya.
"Pada hakikatnya, cemburu bukanlah salah satu sifat yang tercela. Bagaimana di dalam islam dengan ajaran yang sempurnanya memandang kata cemburu ini?"
"Dari Abu Hurairah berkata:
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki kecemburuan. Kecemburuan Allah adalah jika seorang mukmin mengerjakan apa yang diharamkan oleh-Nya."
"Jadi, Allah itu juga dapat cemburu ya ustadz?" tanya salah satu jamaah.
"Na'am. Tidak ada seorang pun yang lebih pencemburu daripada Allah."
☽
Sekarang pukul 5 sore. Setelah tausiyah selesai, Adnan tak langsung pulang. Ia memilih berbincang terlebih dahulu dengan ustadz pengisi tausiyah hari ini. "Matur nuwun kangge dina iki, Nak," (Terima kasih untuk hari ini, Nak) kata Adnan.
