7. Perempuan yang Ditunggu

219 106 101
                                    

Assalamualaikum semuanya.
Gimana harinya? Semoga sehat ya.
Jangan lupa bersyukur hari ini.
Aku mau ucapin terimakasih banyak-banyak karena udah singgah ke cerita aku.
Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalin vote sama comment ya!

شكرًاجزيلا

Pengingat untuk hari ini :
"Nasibmu telah ditulis oleh tinta cinta-Nya. Kemudian disegel dengan rahmat-Nya. Jadi tak perlu takut, percayakanlah dirimu kepada-Nya dan berharaplah pada segala ketetapan-Nya," - Gems of Jannah.

Sebelum membaca jangan lupa
Shalawat Nabi Muhammad dulu:
"Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad."

☽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
.

"Barangkali Allah nggih gadhah dalan kanggo kito ketemu. Kulo nggih harus percoyo sampean takdir sing perlu kulo terimo."

-Ragnala Hayyan El-Faruq-


.

Hari minggu kemarin merupakan waktu bagi Nala untuk bertemu dengan anak-anak didiknya. Memang setiap dua minggu sekali yaitu hari jum'at dan minggu, Nala memiliki jadwal untuk mengajar mengaji.

Semuanya berawal ketika ia mendapati beberapa anak yang terlihat membaca Al-Qur'an di dalam masjid yang tidak jauh dari kampus. Dia yang penasaran akhirnya memilih untuk mendekat.

Yang dia tahu setelahnya, mereka memang tidak terlalu lancar dalam membaca Al-Qur'an tapi yang Nala sukai adalah keinginan mereka yang mau untuk mengamalkan Al-Qur'an. Mungkin banyak anak yang lebih memilih untuk bermain daripada untuk membaca Al-Qur'an. Tapi mereka terlihat lebih menyukai berdekatan dengan Al-Qur'an.

Sekitar 6 bulan yang lalu. Dia melangkahkan kaki memasuki sebuah Masjid. Langkahnya mendekat ke arah anak-anak yang kedua tangannya tengah memegang Al-Qur'an.

Berhubung jadwalnya mengajar di kampus sudah selesai. Dia memilih untuk berdiam lama di dalam Masjid.

Nala duduk dibelakang anak-anak itu. Mendengarkan mereka mengaji. Dan sesekali membenarkan bacaan mereka dari dalam hati.

"Assalamualaikum," ucapnya ketika melihat anak-anak itu baru saja selesai dengan kegiatan mengajinya. Mereka terlihat bingung ketika Nala tiba-tiba mengajak mereka bicara.

Payung Untuk Awan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang