Bab 4

119 12 2
                                    

Hola!

Bosen ga si akhir-akhir ini? Kalo aku si yes

Oke lanjut

Oke lanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡

Hari yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang pun tiba. Dimana hari ini adalah hari pernikahan antara Duke Verthic dengan Zelmira.

Walaupun terkenal dengan julukan tirani, banyak juga wanita bangsawan yang patah hati saat mengetahui bahwa pria yang mereka cintai dan sukai menikah dengan wanita yang mereka semua tidak tahu asal-usul keluarganya dari mana. Tetapi rumor yang menyebar bahwa wanita yang akan menjadi Duchess Laventez itu adalah sepupu jauh dari Duke Verthic.

Zelmira sangat-sangat tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi.

Tidak pernah terbayangkan oleh Zelmira bahwa dia akan menikah saat ini, didunia yang bahkan bukan dunianya dan juga bukan dengan pria yang dicintainya.

Zelmira rindu orang tuanya dan juga nenek kakeknya. Dia merindukan semua orang-orang yang berada didunianya. Bagaimana perasaan orang tua dan nenek kakeknya saat tahu hari ini Princess mereka akan menikah dengan seorang tirani kejam. Pasti mereka akan menolak dengan keras pernikahan pemaksaan ini.

Zelmira berdiri memegang sebuket bunga ditangani. Kakinya gemetar dengan mata yang kaca-kaca memandang ke depan Altar yang di mana sudah ada Duke Verthic dengan seorang pendeta. Bersyukurnya wajahnya tertutup oleh kain renda yang menutup seluruh wajahnya, alhasil orang-orang tidak akan bisa melihat wajahnya secara jelas.

Zelmira berjalan dengan langkah pelan. Dia sendiri di sini, kalau Daddy-nya berada di sini Zelmira pasti akan ditemani oleh sang Daddy tercinta. Mengantarkan Princess-nya untuk diberikan kepada pria kedua yang dicintai oleh Zelmira.

Namun semua itu tidak ada. Itu semua hanyalah angan-angan Zelmira tanpa sadar air matanya menetes keluar.

"Bersabarlah Zelmira. Kau harus melakukan ini karena nyawamu lebih penting dari pada angan-anganmu!" Zelmira memantapkan hatinya untuk tidak berangan-angan lagi dan bersedih.

Menghela nafasnya dan mengusap air matanya, Zelmira memandang lurus ke depan kembali. Dagunya terangkat angkuh seolah dialah yang paling kuat tanpa orang-orang tahu kebenarannya.

Saat sudah sampai di atas Altar, dengan bantuan Duke Verthic yang memegang tangannya saat ingin naik karena baju pengantinnya yang panjang membuatnya susah untuk bergerak secara leluasa.

"Bisa kita mulai, Duke?" tanya pendeta itu.

"Ya."

Upacara pernikahan pun dimulai tanpa menunda apa-apa lagi. Duke Verthic dan Zelmira sama-sama mengucapkan janji mereka dihadapan Tuhan dan semua orang yang menjadi saksi pernikahan mereka.

Our Different World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang