Bab 8

118 13 3
                                    

halo guys,

mau tanya dong kalian nemu cerita ini gimana? aku penisirin wkwk

aku update satu lagi biar banyak part-nya

enjoy it!

enjoy it!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡

Zelmira keluar dari kamarnya setelah sudah bersiap semuanya. Rebecca sempat terkagum-kagum pada Duchess mudanya itu karena Duchess-nya yang sudah cantik menjadi sangat cantik setelah dia dandani.

"Nyonya anda sangat cantik! Saya yakin, semua Nona bangsawan yang melihat anda pasti akan iri pada kecantikan, Nyonya Duchess." Puji Rebecca yang dramatis.

Zelmira tersenyum malu-malu, namun dia geli juga mendengar hal itu.

"Berhenti memujiku dengan kata-kata manismu, Rebecca. Aku kan pernah bilang bahwa aku tidak suka kata-kata manis, tapi terima kasih pujiannya, aku memang sudah cantik dari lahir." Ujar Zelmira yang terlalu percaya diri, tapi dia berbicara kenyataan.

Rebecca mengangguk dengan setuju.

"Oh iya, semalam kau kemana saja? Kenapa tidak mengantarkan makanan ke kamarku? Aku sudah menunggumu."

Rebecca takut-takut menjelaskannya.

"Maaf Nyonya, saya sebenarnya sudah mengambil makanan untuk Nyonya Duchess, tetapi saat di perjalanan menuju kamar Nyonya, saya bertemu dengan Yang Mulia Duke. Beliau menyuruh saya untuk tidak boleh ada yang masuk ke kamar Nyonya."

Zelmira terdiam dengan pemikirannya setelah mendengar penjelasan Rebecca, setelah itu mengangguk paham.

Iya juga sih, Zelmira kalau jadi Rebecca juga tidak akan berani melawan pria kejam itu.

Kembali lagi pada saat ini, Zelmira sudah di ruang makan. Dia mendudukkan dirinya di meja makan. Tentu saja, hari sudah menjelang siang, sarapan pagi sudah terlewat alhasil tidak ada orang yang menemani Zelmira untuk makan, kecuali Rebecca yang memang setia mengikutinya.

Zelmira memperhatikan sekitarnya yang sepi. Dia jadi teringat tentang mimpinya.

"Apa semuanya sudah pergi? Di mana wanita ulat itu, Rebecca?" tanya Zelmira sembari mengolesi roti dengan mentega.

Rebecca yang ditanyai takut-takut untuk menjawab.

"Eum, Nyonya Duchess jangan marah ya jika saya beritahu," cicit Rebecca pelan.

"Kenapa aku harus marah padamu tentang wanita ulat itu? Beritahu saja," pinta Zelmira yang diangguki Rebecca.

"Tadi pagi saya lihat Nona Ayeril pergi bersama Yang Mulia Duke."

Uhuk uhuk

Zelmira terbatuk karena tersedak roti.

"Nyonya, anda tidak apa-apa?" panik Rebecca segera memberikan air mineral untuk diminum Zelmira.

Our Different World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang