Matched
Tasya berjingkat dari tempat tidurnya, ia hanya menggunakan tanktop dan celana pendek sehingga payudaranya bergoyang.
"Anjing, match."
Matanya membelalak menatap layar ponsel yang menampilkan profil laki-laki bernama Sandro dengan umur dua puluh tujuh. Ia menggulir ponselnya untuk melihat keseluruhan profil Sandro, ia memasang profil tanpa atasan dan hanya menggunakan celana selutut, tubuhnya benar-benar kekar, ia tampak seperti laki-laki yang menjaga tubuhnya. Tasya meneguk air liurnya, ia menggulir lagi dan menemukan bahwa lokasi mereka berdekatan, tidak sampai hanya dua ratus meter. Kebetulan yang menyenangkan. Tasya memperhatikan setiap detail yang ada di setiap foto yang pria itu unggah, semakin memperhatikan detail bagian-bagian tubuh pria itu yang menggoda ia merasa jiwa yang beberapa bulan ini tidur, kembali bangkit.
Ponselnya berdenting menampilkan room chat dengan Sandro.
Hai cantik
Hai juga
Aku sandro, baru pindah dekat sini makanya kita bisa match. Senang bisa match sama cewek secantik kamu 😉
Haha, bisa aja. Aku Tasya, senang juga match sama cowok sekeren kamu
Free gak besok?
Buat kamu aku selalu free
Haha, jalan yuk? Kebetulan aku baru pindah jadi gatau daerah-daerah sini. Lumayan ditemenin cewek cantik.
Boleh.
Kita bisa telponan ga sekarang? Pengen denger suara kamu.
Ayoo
Dering ponsel Tasya membuatnya mengibaskan tangan di depan wajahnya yang panas. Ia berdehem sebentar lalu mengangkat telepon dari Sandro.
"Halo cantik."
"Halo juga."
"Lagi apa?"
"Ga ngapa-ngapain, lagi rebahan aja. Kamu?"
"Ooo, lagi mikirin kenapa suara ini baru sekarang aku dengar. Harusnya dari dulu."
"Haha apa sih."
"Foto kamu seksi banget loh itu."
Tasya tersenyum menang. Akhirnya Sandro memulai percakapan seperti ini. Ia menyugar rambutnya. Tasya memang memasang foto yang seksi supaya dia diapresiasi seperti ini, kalau ada lanjutannya ya berarti dia beruntung. Cewek binal sepertinya memang akan melakukan semuanya untuk laki-laki.
"Iya, sengaja kok."
"Biar aku godain ya sayang?"
"Hmm, biar kamu godain."
Tasya mendengar nafas Sandro sudah memberat, jelas laki-laki adalah makhluk paling mudah digoda oleh perempuan.
"Lagi pake baju apa sayang?" Tasya tersenyum senang lagi, vaginanya juga ikut melembab. Ia menaikkan tangannya ke dadanya lalu meremasnya pelan.
"Ga pake baju. Pake tanktop aja." Ia membuat nada suaranya agak manja. Mereka sama-sama tahu kemana ini berakhir.
"Seksi banget dong. Pake bh nggak?"
"Ngga."
"Ah, shit!" Sandro mengumpat lalu meremas kejantanannya disana.
"Siap buat godain kamu." Tasya meremas payudaranya, sambil membayangkan jari-jari Sandro jantan yang ia lihat dari salah satu foto di aplikasi kencan tempat mereka bertemu itu menyentuhnya dimana pun ia suka, membelainya dan menghisapnya dengan haus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Dating App
RomanceGadis binal seperti Tasya akan melakukan apa saja agar laki-laki tampan dan gagah mendatanginya dan memohon padanya. Ia suka membuat setiap melihat laki-laki tunduk kepadanya begitu ia menyerahkan tubuhnya. Ia memang masih berumur delapan belas teta...