Rencana Kabur

3.3K 262 6
                                    

Rasanya sesuatu menusuk-nusuk isi otakku. Beberapa orang terdengar sedang berbincang di sekitarku.

"Bagaimana kondisinya?",tanya suara yang kukenali sebagai suara Kaisar tolol itu

"Nona ini kekurangan gizi dan istirahat,Baginda. Saya sudah meresepkan obat dan vitamin untuknya. Beliau juga harus makan dengan teratur dan istirahat yang cukup agar kesehatan bisa lekas pulih.",ucap orang lainnya,suaranya terdengar seperti orang tua.

"Sven,ambil obatnya dan kirimkan ke alamat anak ini",ucap Kaisar sialan itu. Suaranya terdengar sangat dekat dengan kepalaku. Mungkin hanya perasaanku.

Saat suara langkah kaki orang tua itu sudah menghilang di balik pintu yang tertutup. Aku membuka mata.

Siapa sangka pemandangan pertamaku adalah wajah Elios yang sedang menatapku. Aku segera bangun dan turun dari kasur. Namun karena terburu-buru,aku justru tersungkur di lantai. Kepalaku masih terasa pening.

"Baru 1 sesi ciuman saja kau sudah pingsan tapi berlagak ingin menjadikanku penghangat tempat tidurmu",ucapnya sambil menghampiriku..

Dia mengulurkan tangannya ke arahku,namun aku tak menyambutnya dan memilih berdiri sendiri dan merapikan pakaianku.

Terasa korsetku sedikit longgar. Loh?.

Bruk!

Elios memakaikan jubah besar nan beratnya padaku. Entah kenapa harus dia yang memakaikan.

"Karena kau tampak kesulitan bernafas tadi,aku melonggarkan korsetmu sedikit",ucapnya sambil melengos.

"Ha?. Ah mohon ampun Yang Mulia,saya sudah membuat keributan lagi dan merepotkan anda. Saya pantas dihukum",ucapku seraya ingin kembali berlutut.

Elios tampak sedikit terkejut dan memegangi kedua lenganku untuk mencegahku berlutut.

"K-kau tidak perlu berlutut sampai seperti itu demi meminta maaf. Kau boleh pergi,Sven akan mengantarmu ke kediaman Duke. Tenang saja,aku tidak berniat membunuhmu. Tapi jangan temui aku lagi",ucap Elios tegas.

Aku mengangguk dan memberi hormat padanya dengan membungkuk.

"Terimakasih atas bekas kasihan Yang Mulia Kaisar. Anda sangat bermurah hati untuk orang seperti saya yang penuh dosa dan kesalahan ini", ucapku.

Sven masuk dan tampak mengangguk pada Kaisar.

"Pergilah",ucap Elios dingin.

"Baik Yang Mulia Kaisar. Saya undur diri . Terimakasih dan maaf saya ucapkan untuk anda. Semoga anda selalu dilimpahi kesehatan dan keselamatan dari Dewa",ucapku sambil membungkuk .

Setelah selesai mengatakan basa-basi busuk itu,aku berjalan keluar dari ruang kerjanya bersama Sven yang mengikutiku dari belakang. Dia tampak diam dan tak bertanya apapun tentang kejadian tadi.

Sven mengantarku sampai aku benar-benar sudah pergi dari area istana dengan kereta kudaku. Langit tampak berwarna jingga kemerahan. Tak kusangka pertemuanku bisa berlangsung selama itu. Aku akan segera mandi dan tidur sepuasnya sampai rumah.

Kuharap tidak ada lagi masalah yang akan menimpaku,

Setidaknya itu harapanku.

_____________________

Bernie dan beberapa orang di kediaman Duke tampak terkejut karena mendapatiku pulang menggunakan jubah Sang Kaisar. Aku tak berkata apapun dan langsung masuk ke kamarku untuk bersih-bersih dan tidur. Rasanya tulangku akan copot satu-persatu.

Keesokan harinya,aku mendapat paket obat yang diberi stempel kekaisaran. Bernie tampak heboh melihat stempel itu. Sedangkan aku ingin membuang paket itu jauh-jauh. Tapi,karena dia Kaisar,dengan terpaksa aku harus menerimanya.

Selama beberapa hari,aku hanya berkutat di dalam kamar dan merencakan hal lain.

Kabur!. Aku harus bisa keluar dari kehidupan jahanam ini.

"Bernie,kau sudah melakukan apa yang kuminta bukan?. Aku akan memberimu upah yang lebih besar jika kau melakukannya dengan sempurna",tanyaku pada Bernie yang baru saja mengantar makan malam untukku ke kamar.

"Iya Nona. Saya pastikan semuanya sudah siap. Saya juga akan tutup mulut dan kembali ke desa saya setelah anda pergi",ucap Bernie.

"Bagus. Anak pintar. Kemarilah",ucapku sambil membuka laci meja.

Aku memberinya 3 kantung emas dan menyuruhnya untuk keluar kamar. Aku harus tidur yang cukup agar bisa keluar dengan selamat.

Pagi,cepatlah datang. Aku harus bebas besok!






To be continued....




The Tyrant's Favorite Ugly VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang