RUNTUHNYA MENARA SIHIR ALEJANDRO

529 36 0
                                    

Naga bermata hijau itu terdengar mendengkur pelan dibelakang kursi yang nampak seperti singgasana mewah yang diduduki oleh seorang pria di depan perapian.

Salju turun begitu lebat hingga membuat jalanan macet & licin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salju turun begitu lebat hingga membuat jalanan macet & licin.  Jendela-jendela kaca yang memburam karena suhu dingin membuat suasana di dalam ruangan itu terasa suram.

"Sebentar lagi kita pasti akan bertemu",gumamnya sambil menutup matanya yang terasa berat karena kelelahan.

"Maksudmu aku?",tanya Alexa yang muncul dari belakang sofa yang di duduki pria tersebut.

"Kau?!. Bagaimana kau bisa kemari?. Sudah kuduga kau pasti tertarik denganku",ucap pria itu dengan wajah terkejut namun senang.

Dia berdiri dari tempat duduknya & mendekati Alexa.

WUUSHH....

"Ugh",pria itu terseret beberapa meter ke belakang hingga menyentuh tembok.

"Jangan mendekatinya tanpa izin",ucap Claudze dengan sorot mata yang tajam.

"Solomon Devinder,penyihir hitam tingkat tinggi yang sempat dikabarkan meninggal dunia 50 tahun yang lalu di dalam menara sihir Alejandro karena penelitiannya tentang monster & sihir hitam beracun. Kami tahu apa yang kau incar & apa yang sudah kau lakukan selama ini. Sebaiknya kau berhenti melakukan sesuatu yang akan merugikan dirimu sendiri",ucap Elios sambil menatap dingin kearah Solomon.

"Hahah,aku memang sengaja melakukan ini semua. Aku ingin menemuimu,Saintess Agung-ku",ucap Solomon seraya menatap Alexa seperti orang gila.

"Apa yang kau inginkan?",tanya Alexa.

"Kekuatan. Ah tidak,aku ingin bantuan. Selama ini aku-...",

"Cukup,kau hanya ingin mempengaruhi Alexa dengan tipuanmu. Aku bisa merasakan sihir manipulasi pikiran darimu sekarang!",sela Rafael.

"Ti-tidak. Apa yang kau katakan Tuan?. Sa-saya hanya ingin mengatakan sesuatu",sahut Solomon sedikit terbata.

Krek krek...

Lantai batu yang dipijak Alexa bergetar & runtuh. Saat Alexa terjerembab ke dalamnya,lantai itu kembali menutup seperti sedia kala. Elios, Claudze,hendak menolong Alexa,ke-5 Arch Angel diserang oleh naga bermata hijau peliharaan Solomon yang menyemburkan api & asap panas nan beracun. Para monster tingkat tinggi yang Solomon ciptakan pun berbondong-bondong mengepung & menyerang mereka.

Dalam hitungan detik,ruangan itu berubah menjadi hutan belantara yang gelap & lembab. Lumpur hisap yang bergejolak hendak menelan mereka ber-5 hidup-hidup membuat Elios,Claudze,Artemist,Leo,& Rafael kesulitan bergerak. Solomon mengulur waktu ke-5 Arch Angel agar mereka tak bisa segera menyusul Alexa dengan menjebak mereka dengan sihir ilusi.

"Bajingan!",maki Leo dengan wajah kesal.

Solomon melambaikan tangannya sambil menyeringai & menghilang.

The Tyrant's Favorite Ugly VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang