BERDANSALAH DENGAN KAMI

1.1K 88 12
                                    

"A-Alexa?!",pekik Miranda dengan suara tinggi tanpa sadar karena terlalu syok.

Para tamu undangan saling berbisik-bisik hingga suangan itu seolah dipenuhi oleh lebah yang berdengung.

"Izinkan saya Nona",pinta Claudze dengan sopan sambil mengulurkan tangannya ke depan Alexa.

Ternyata dia tak sendirian,Leo,Artemist,Elios juga mengulurkan tangannya ke depan Alexa. Mereka saling melirik satu sama lain.

"Eemm...",Alexa kebingungan menentukan pilihannya.

"Ehkem-ekhem. Adikku,a-apa kabar?",tanya Miranda yang tiba-tiba muncul dari belakang ke-5 pria itu.

"Ah Miranda,kakakku yang tercantik di kekaisaran Osiris",Alexa memeluk Miranda dengan lembut (akting).

"I-iya Alexa. Ba-bagaimana kau bisa kemari & bagaimana kabarmu?. Kau tahu,sejak kau pergi,rumah terasa sangat sepi. Aku semakin kesepian & terus memikirkanmu",ucap Miranda dengan wajah cemas (akting).

"Apa?. Maafkan aku kakak. Aku menjalani pengobatan di desa terpencil agar tak menyusahkan keluarga kita lagi",jawab Alexa sambil tersenyum palsu.

"Alexa?!",suara pria yang berat dari belakang Miranda.

Alexa melihat sosok itu & mengingatnya dengan baik. Dia adalah ayah kandung dari Alexa Reventrien. Di belakang ayahnya,2 saudara laki-lakinya tampak berdiri dengan wajah aneh mengarah ke Alexa. Ben si putra ke-2 & Arnold si putra sulung. Mereka menatap Alexa seolah-olah mereka sedang memandang sesuatu yang menjijikkan.

Alexa membungkuk hormat dengan anggun.

"Selamat malam Tuan Duke Benedict Reventrien",sapa Alexa dengan suara lembut.

"K-kau!",Benedict tampak mengangkat tangannya sedikit agar Ben tak sembarangan berucap pada Alexa.

Bagaimanapun juga mereka sedang berada di tengah-tengah pesta dansa kekaisaran. Semua mata melihat mereka sekarang.

"Kenapa kau tiba-tiba muncul disini Alexa?. Siapa yang memberimu undangan?",tanya Benedict.

"Saya mendapatkan undangan langsung dari Yang Mulia Kaisar,Tuan Duke",jawab Alexa.

"Tidak mungkin",bisik orang-orang di sekitar Alexa.

"A-Alexa. Mungkin saja kau salah sangka. Mungkin kau hanya mendapatkan undangan dari orang iseng mengatas namakan Yang Mulia Kaisar",ucap Miranda.

"Tidak. Saya berkata yang sesungguhnya",ucap Alexa tenang.

"Sepertinya penyakit gila-mu belum juga sembuh & dengan lancang mendambakan Kaisar",sela Ben dengan senyum merendahkan.

Alexa menghela nafas. Lagipula dia sudah tau itulah reaksi normal keluarganya yang bangsat ini.

"Saya tahu kalian tak mungkin percaya. Tapi saya punya undangannya",ucap Alexa seraya menjentikkan jarinya & kartu undangan sudah berada di tangan kanannya.

"Kau tahu Miranda. Seharusnya sebagai orang yang menganggap dirinya menyayangiku,kau percaya padaku. Sejak dulu hingga sekarang,kau masih belum berubah. Setiap kesalahanmu selalu dilimpahkan padaku dengan kalimat-kalimat lembut seolah kau mengasihaniku,kakak. Hatiku terasa sakit karena kau pun tak mempercayaiku",ucap Alexa sambil memasang wajah sedih & teraniaya.

"A-Alexa. Kau pasti salah sangka. Bukan maksudku seperti itu. Bagaimana kau tega berbicara begitu tentangku",sahut Miranda sambil mengeluarkan air mata buaya andalannya & bersandar pada bahu Arnold seolah-olah dia mahkluk paling lemah yang sedang dianiaya oleh Alexa.

"Ah Kakak,maafkan aku karena sudah salah sangka. Bagaimanapun juga kasih sayang yang kau & saudara-saudaraku yang lain sungguh berbeda dengan kasih sayang ku dapatkan. Aku pasti terlalu kalut sesaat & mengatakan hal-hal yang tidak baik",balas Alexa tak kalah lihai memainkan ucapannya.

The Tyrant's Favorite Ugly VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang