Langit sudah mulai gelap, dan saat ini zoya sudah mulai turun dari kantor dan mulai masuk kedalam mobilnya.
Setelah masuk ke dalam mobil, dia sedikit menggerutu "sial, kenapa hari ini sangat menyebalkan sekali, tidak ada satupun orang yg bisa membuat gw bahagia sedikit aja hari ini semua kaya tai".
Setelah melaju dengan cepat, tak sengaja zoya melihat ada seseorang yg menunduk ditepian sendirian, sifatnya yg cuek bukan berarti dia juga gak peduli. Dia menghentikan mobilnya, berniat untuk menanyakan ada apa kepada org tersebut."Halo?" Ucap zoya
Wanita tersebut tidak menjawab apa apa, namun isak tangis mulai zoya dengarkan.
"Kamu kenapa?" Katanya.
Masih belum mendapat jawaban membuat zoya sedikit kesal, lalu ia memegang pundak wanita itu dan wanita itu bertatap mata padanya.
Zoya sedikit terkejut, melihat betapa sembabnya mata wanita tersebut, dia rasa wanita itu sudah lama menangis.Wanita itu tiba tiba memeluknya, zoya mematung, dia bingung apa yg hrs dia lakukan sekarang. Didalam hati dia berkata "tidak ada salahnya menenangkan orang yg sedang terluka".
Dirasa sudah mulai tenang, zoya melepaskan pelukan wanita tersebut dan kembali bertanya "kamu kenapa?"
Lalu wanita itu menjawab "org yg aku cintai, ternyata memilih oranglain, dia berselingkuh bahkan bangga telah berhasil menyakitiku, saat ini aku sedang merasakan hancur dan aku tidak ingin pulang karna aku takut org tua ku bertanya aku kenapa, mataku tidak bisa berhenti menangis, ini sangat perih.. sehingga aku memutuskan untuk izin menginap dirumah teman, padahal aku juga tidak tau aku harus kemana".
Zoya terenyuh mendengar ceritanya, tapi apalah daya dia adalah manusia cuek yang tidak bisa berkata banyak.
"Nama kamu siapa? Gabaik diluar malem2 gini, kamu kan perempuan".
Ucapnya dengan lembut namun tetap terkesan cuek."Aku matcha, nama kaka siapa? Aku bingung harus kemana, aku tidak ingin merepotkan orglain dalam kesedihanku, tidak apa apa nanti jika sudah puas menangis aku akan mencari penginapan untuk aku tidur". Dengan senyum manisnya, marsha menjawab pertanyaan zoya.
"Ok halo matcha, aku zoya. Kamu yakin? sendirian disini itu ga aman, kalo mau cari penginepan biar skrg aja, nanti km nangis aja sepuasnya di penginepan jgn disini, kalo ada apa apa aku bakalan ngerasa berdosa karna membiarkan itu terjadi". Pertama kalinya zoya bicara panjang, dan sangat peduli padahal perempuan itu baru ia kenal.
"Tapi uang ku tinggal 100rb, penginepan mana yg akan menerima? Tidak apa apa, jika kamu ingin pergi, pergi saja, jangan merasa berdosa, kamu tidak salah. Makasih sudah menemaniku zoya". Ucapnya sambil menunduk.
Zoya menghirup nafasnya, kesialan apa lagi yg menimpanya hari ini, tp dia juga tidak tega melihat perempuan itu sendirian. "Yasudah, kamu ikut aku. Akan ku berikan penginapan 100rb dengan fasilitas terbaik, khusus menangis" sambil menaikan halis nya 1 dan senyum tipis yg sedari tadi baru saja terlihat.
Matcha melongo melihat itu lalu berkata "kamu mau bawa aku kemana? kamu gak akan culik aku kan?"
"Ngapain nyulik kamu, dijual juga gakan laku, org hobinya nangisin orang brengsek, gaguna lu". Dengan nada datarnya zoya menjawab pertanyaan matcha.
"Yaudah, aku mau".
Segitu dulu ya next di 2 byeee..