Zoya pun pergi kembali keruang meeting, dan macha kembali berleha leha di ruangan zoya.
Terlintas dipikiran macha untuk menegur reva yg membuat sang kekasihnya terluka lewat pesan singkatnya.
"Apa apaan sih ajg, lu udah nyakitin gw ga cukup ya? Skrg lu nyakitin gw lagi lewat org yg gw sayangin" chat macha ke reva
"Hahaha ngadu dia? Cemen banget"
"Gak ada yg lucu, gak ada yg ngadu, gw tau sendiri bangsat"
"Kasar banget lu! Dia yg bikin gw begini macha!! Lu sadar dong dia udah ambil elu dari gw hahaha, dia siapa ? Ko bisa lu jatuh cinta dengan cepat kaya gini? Dia pelampiasan lu aja kan cha? Lu bakalan balik lg sama gw kan? Luka gw lebih parah cha, dia mukul gw habis2an tadi"
"Ambil????? Gak ada yg ambil gw dari lo setan!! Lo sendiri yg duain gw itu semua salah lo paham?
Bukan urusan lo, cinta gabisa ditebak, dia org yg tepat buat gw, gak kaya elo!! Gw sayang bgt sm dia, dan gw gakan balik sama lo, inget ya reva lo itu cuma sampah dalam hdp gw""Satu lagi, inget baik baik ya "reva" gw sama sekali gapeduli lo mau gmn, mau luka parah atau mati juga gw ga peduli, jangan ganggu hdp gw lagi, gw dah bahagia sama zoya yg jauh lebih baik dari pada lo!!"
Macha bergegas memblokir nomor reva karna sudah sangat emosi padanya.
"Anjing gw di blokir nih ceritanya" ucap reva
"Bisa bisanya tuh cewe bikin macha semarah ini sama gw, selama ini macha adalah org yg sangat lembut" ucap lanjutnya.
Macha pun menenangkan dirinya, lalu memikirkan zoya yg bilang akan mengenalkan macha ke org tua zoya.
"Org tua zoy baik ga ya, dia bisa terima gw ga ya, aduh gw gasiap terhalang restu" ucapnya sembarang sembari menggaruk rambut yg tak gatal.
Gelisah, itu yg terlihat saat pio masuk ke ruangan zoya untuk memberikan makanan dan minuman kepada macha yg diperintahkan zoya.
Zoya sangat memikirkan apapun tentang macha dia selalu mengutamakan macha, jd sesibuk apapun dia selalu memberikan asistennya untuk mengurusi macha.
Duh mau yg kaya zoya 1 boleh ga? hahahaha canda.
Lanjut cerita,
"Siang bu macha"
"Ehhh iya siang"
Macha tb tb duduk dr sopa"Kenapa ?"
"Gapapa bu, silahkan istirahat lg. Saya ksini disuruh bu zoya untuk memberikan makanan dan minuman untuk ibu, dan lagi jika ibu memerlukan sesuatu, bu zoya memerintahkan saya untuk membantu apapun itu yg berkaitan dengan ibu, jadi nanti kalo ibu butuh sesuatu bilang aja ya? Ibu tidak usah keluar diluar sangat panas bu"
Macha tersenyum, terharu melihat zoya yg masih memikirkannya, padahal dia dikejar waktu untuk meeting tp msh menyempatkan diri untuk menitip pesan pada asistennya.
"Aku Beruntung" ucap macha sambil kaget karna keceplosan dpn pio
"Kenapa bu?"
"Eh ngga gapapa, iya makasih banyak ya, taruh aja dimeja biar nanti saya makan"
"Baik bu, kalo sudah tidak ada yg hrs dibantu sy pamit keruangan saya ya"
"Sebentar pio? Kamu sedang sibuk?
"Tentu saja tidak bu, karna bu zoya skrg terakhir meeting tidak ada yg perlu disiapkan. Dan saya memang ditugaskan hanya untuk membantu keperluan ibu, itu saja. Knpa bu? Ada yg bisa saya bantu?"
"Ohh duduk sini, boleh saya bertanya?"
"Baik bu, dengan senang hati menjawab, bu"
" kamu udah lama kerja disini?"
"Lumayan sekitar 7 tahunan bu, tentunya saat awal bu zoya masuk saja, karna awalnya bu zoya tidak mau diperusahaan ini bu"
"Wah lama juga ya, berarti km juga tau tentang zoya dong? Secara kamu 7 thn bareng dia?"
"Lumayan banyak tau bu, ada yg ingin ibu tanyakan?"
"Kenapa jadinya zoya mau kerja diperusahaan ini?"
"Pak grcy harus mengelola perusahaan yg diluar, dan bu shan harus ikut pergi karna adiknya bu zoya sekolah diluar juga, adiknya mengalami trauma, dia butuh pengobatan diluar, yg akhirnya meluluhkan hati bu zoya untuk memegang perusahaan ini"
"Oh gitu, zoya pernah cerita kalo orgtuanya diluar negri berserta adiknya, tp tdk menjelaskan apa yg adiknya alami"
"Bu zoya memang seprivate itu bu, dia juga sangat menjaga keluarganya, terutama adiknya yg sangat dia cintai, dia rela melakukan apa saja untuk adiknya, buktinya skrg perusahaan ini dia kelola dengan baik"
"Dia jga tidak menunjukan kalo dia adalah pemilik perusahaan ini bu awalnya"
"Tp semenjak kejadian itu, dia jadi berani memperlihatkan diri seperti sekarang"
"Kejadian apa?" Macha mengerutkan keningnya
"Sebelumnya bu zoya pernah memiliki pasangan, dia sangat mencintai pasangannya, namun pada saat itu bu zoya masih enggan memakai pasilitas dari org tuanya, dia tampil sangat sederhana. Dia ditinggalkan kekasihnya, kekasihnya memilih seseorang yg bermobil yg dia fikir lebih dari pada bu zoya, padahal faktanya cowo dia hanya anak dari karyawan bu zoya hanya saja dia belum mengetahuinya. Bu zoya geram, dan sekarang dia benar menunjukan dirinya"
"Jahat!" Macha kesal
"Itu alasannya org tua bu zoya tidak menyukai perempuan itu"
"Hah? Perempuan? Jd zoya udah lama begitu?"
"Iyaa, bu zoya sangat terang2an kpada kedua orgtuanya soal itu, dia memang menyukai sesama gender bu"
"Pantas km tidak merasa aneh ketika melihat saya"
"Jelas tidak, karna ibu begitu cantik jd sudah pasti ibu adalah pacarnya bu zoyaa" pio tersenyum
"Masalalu nya cantik ga?"
"Kalo dari mata saya ya bu? Sangat cantik bu" pio memberikan senyumnya
"Cantikan siapa sama saya?"
Tiba tiba zoya masuk ruangan nya..
"Sayaaaaaaaaaaang"
Teriak sambil lari memeluk macha."Bu macha, bu zoy sudah disini, jika membutuhkan saya bisa hubungi ya, saya pamit keluar" ucap pio yg bergegas keluar
"Kangen" ucap zoya memeluk macha lebih erat.
"Kamu ndak kangen apa?"
"Kangeeen ko kangeeen" mencium tangan zoya yg memeluk erat tubuhnya.
"Kamu ko wangi banget sih?"
"Lah aku kan ketemu client sayang, masa bau?"
"Inimah sebotol kamu pakenya, genit"
"Dihhhh org meetingnya sm cewek"
"Laaaah aku apa?"
Mereka tertawa terbahak bahak.
" awhhh syg, Aku lupa bibirku masih skt pas ketawa lebar gini"
"Ututuuuuuu.. makanya jgn lebar2 ketawanya"
"Habis lucu, kamu lucu sayang"
"Mana liat lukanya msh merah ga?"
Mengecek bibir zoya yg di tabok.
Saat macha fokus melihat, zoya malah mencium nya.
"Sayang ah"
"Diemmmmm"
Udah dulu bayyy next yaaa hahahaha