TERPECAH BELAH

237 32 4
                                    



Dalam perjalanan mereka, Riki sempat menyinggung, bagaimana Sunghoon yang terlihat menikmati tarian gadis-gadis itu padahal ia sendiri dekat dengan Jungwon.

Mendengar itu, Sunghoon memicingkan sebelah matanya, "Apa masalahmu ?" Sunghoon memandang Riki dengan tatapan tidak suka.

"Bukankah kau menyukai Jungwon? Kau tampak tidak khawatir sama sekali setelah Jungwon diculik?" ketus Riki, ia benar-benar tidak menyukai Sunghoon.

"Tentu saja aku mengkhawatirkannya. Apa aku perlu menunjukkan rasa khawatirku secara berlebihan seperti dirimu?" kini giliran Sunghoon yang meledek Riki.

"Aku kira cuma diriku saja yang masih lemah dan tidak bisa melindungi Jungwon, ternyata kau sama saja. Padahal Jungwon bersamamu, kenapa kau tidak bisa melindunginya?" Sunghoon terus meledek Riki, balas dendam atas kejadian di masa lalu kala Riki yang selalu meremehkannya.

Riki tentu saja marah karena terus diremehkan oleh Sunghoon, kedua tangannya mengepal erat siap untuk menghancurkan Sunghoon.

"Itu karena kalian meninggalkanku, jika saja kita bersama , kita bisa saling bekerja sama dan melindungi Jungwon." Elak Riki, ingatannya memikirkan kejadian tempo lalu dimana ia yang tertinggal bersama Jungwon.

"Bilang saja jika kau ingin bersama Jungwon. Kau juga sering merebut perhatian Jungwon dariku kan!" Sunghoon memberanikan diri membentak Riki.

Riki sudah diujung amarah, tangannya menggenggam belati siap menancapkannya pada Sunghoon.

"Itu karena dirimu bodoh!" Riki menyerang Sunghoon. Kepalang emosi karena karena sindiran dan ejekan Sunghoon.

Sunghoon menghindari serangan Riki, dengan mengeluarkan tantounya, Sunghoon pun menyerang Riki. Pertengkaran itu dilihat oleh Heeseung dan Jay. Dimana keduanya menghela nafas lelah melihat keduanya yang bertengkar karena merebutkan orang yang sama.

Riki dan Sunghoon saling menyerang, dimana keduanya dikatakan imbang. Karena tidak ingin membuang waktu lama-lama untuk hal percuma, Jay menghentikan perkelahian keduanya.

Disaat mereka berdua menghiraukan ocehan Jay dan hanya berfokus untuk menghabisi lawan didepannya. Sama-sama marah, Jay pun mengeluarkan kekuatan anginnya, menghentikan Riki dan Sunghoon yang akan saling menyerang. Alhasil tubuh keduanya terhempas karena kekuatan angin Jay.

"AKU BILANG HENTIKAN YA HENTIKAN, dasar kalian berdua sama-sama bodoh, kenapa kalian sampai bertengkar segitunya?" ucap Jay sedikit marah melihat tingkah ke kanak-kanakan kedua temannya.

Riki dan Sunghoon langsung bangkit. Mencoba berdiri kembali karena tersungkur akibat kekuatan angin Jay. Mereka berdua memandang Jay tak terima.

"ITU KARENA AKU MENCINTAI JUNGWON."

"ITU KARENA AKU MENCINTAI JUNGWON."

Ucapan yang sama keluar secara bersamaan dari mulut yang berbeda. Heeseung yang mendengarnya juga tidak menyangka, ia kira cuma Sunghoon yang terobsesi dengan Jungwon, tapi ternyata Riki juga mencintai pemuda itu.

"Kau tahu Jay, aku marah pada Sunghoon karena Sunghoon telah melukai Jungwon. Alasan kenapa aku dan Jungwon bisa tertinggal karena aku memilih untuk mengistirahatkan Jungwon. Dia merintih kesakitan Jay, karena Sunghoon telah membuat tanda kepemilikan pada tubuh Jungwon." Ungkap Riki memberi tahu fakta yang sebenarnya.

Sunghoon melebarkan matanya, tak menyangka Riki akan tahu rahasianya.

Jay terkejut mendengarnya. Tanda kepemilikan vampir hanya boleh dilakukan oleh sesama vampir, dan Sunghoon telah melakukannya pada Jungwon.

"Sunghoon katakan, apa yang dikatakan Riki tidaklah benar?" sekarang giliran Jay yang menginterogasi Sunghoon.

Sunghoon meneguk ludah kasar, karena memang dirinya lah yang telah mengklaim Jungwon sebagai miliknya.

Tak ada jawaban dari Sunghoon, membuat Jay percaya dengan ucapan Riki. "Kau menyakiti Jungwon dengan mengklaim dirinya sebagai milikmu? Apa Jungwon sendiri juga menyetujuinya?" Jay marah pada Sunghoon yang seenaknya memperlakukan Jungwon sesukanya.

Sunghoon masih tidak menjawab. Membuat Jay semakin murka. "AKU DAN RIKI MATI-MATIAN MENJAGANYA, TAPI KAU MALAH DENGAN MUDAH MERUSAKNYA SUNGHOON." Marah Jay.

Jay ketika marah sangatlah mengerikan. Bahkan Riki yang memiliki sifat emosian pun takut pada amarah Jay.

Sunghoon tidak tahu harus menjawab apa, ia memandang Heeseung, berharap Heeseung mau membantunya. Tapi Heeseungpun seakan pasrah dengan apa yang terjadi. Heeseung tak punya kewajiban membantu Sunghoon, toh Sunghoon yang menandai Jungwon memang salah Sunghoon sendiri, dan Heeseung berada diluar masalah itu.

"Jay dia tidak pantas berada dikelompok kita, dia begitu sombong, belum lama berada di kelompok kita tapi dia sudah seenaknya sendiri." Interupsi Riki semakin memperkeruh suasana.

Jay memejamkan mata sebentar, kedua tangannya masih mengepal karena marah terhadap Sunghoon. Jay juga ingin menghabisi Sunghoon tapi ia tahan emosinya itu.

"Benar, Sunghoon kau tidak pantas ikut dengan kami." Ucap Jay final, dirinya berbalik tak mau melihat Sunghoon lagi. Jay langsung pergi di ikuti Riki dan Heeseung.

Sebelum Heeseung pergi, Heeseung sempat mengatakan sesuatu pada Sunghoon, "Kembalilah ke rumahmu, semoga kau beruntung. Maaf aku tidak bisa membantumu untuk yang satu ini."





KALO DI SEASON 1 YANG BERTENGKAR JAY DAN HEESEUNG, DI SEASON 3 INI RIKI SAMA SUNGHOON.

 DALAM SEBUAH TIM TIDAK SELALU MELULU AKUR, PASTI ADA KEBENCIAN YANG DISEMBUNYIKAN KARENA IRI TERHADAP KELEBIHAN TEMAN SETIM LAINNYA.

PENULIS MENULIS BERDASARKAN PENGALAMAN KESEHARIAN PENULIS.

One In A BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang