KEKUATAN LAIN

271 42 2
                                    


Alasan sebenarnya Jungwon menolak tawaran Vernon bukan karena pohon itu. Jungwon tidak ingin menjadi bahan perhatian di dojo itu, atau lebih tepatnya Jungwon tidak ingin dihina oleh murid-murid Vernon karena kecacatannya.

Jungwon masih berdiam diri disana, menikmati sejuknya angin dan suasana diluar pondok. Atensinya beralih pada kedatangan seekor burung yang tiba-tiba datang menghampirinya. Burung itu membawa biji tanaman di paruhnya. Entah biji tanaman apa Jungwon tidak tahu.

Burung itu menaruh biji tersebut pada tanah yang ada disamping Jungwon. Jungwon tidak tahu apa maksud burung tersebut. Jungwon hanya diam saja menghiraukan burung tersebut yang masih berada didekatnya.

Merasa terabaikan, burung tersebut kembali terbang, namun bukan terbang menjauh melainkan terbang mengelilingi Jungwon. Jungwon jadi bingung melihat tingkah burung yang aneh itu. Burung itu terbang seakan meminta perhatian Jungwon. Burung itu menginginkan Jungwon untuk melakukan sesuatu.

Sekali lagi burung itu berhenti terbang dan kembali hinggap pada biji yang dibawanya tadi. Jungwon jadi sadar jika burung itu meminta Jungwon untuk melakukan sesuatu pada biji itu.

Apa yang bisa Jungwon lakukan? Yang ia lakukan setelahnya adalah menyentuh biji itu, tanpa sengaja Jungwon mengalirkan energi kekuatannya itu, membuat biji tersebut perlahan mengeluarkan akar dan tumbuh menjadi bibit pohon kecil.

Jungwon menyadari sesuatu, biji tersebut bisa tumbuh karena kekuatannya. Burung itu memberi tahu Jungwon jika kekuatan Jungwon tidak hanya penyembuhan pada makhluk lain namun Jungwon juga bisa melakukan hal lain yang berkaitan dengan kehidupan.

Jungwon mencobanya lagi, menyalurkan energinya pada pohon kecil itu. Alhasil pohon kecil tersebut tumbuh kian membesar menyamai pohon rindang yang Jungwon tunjuk tadi. Pohon itu tumbuh menjadi pohon beringin yang tak kalah lebat dari pohon disampingnya.

Burung itu terbang hinggap pada pohon beringin buatan Jungwon, bertengger sembari bersiul – siul karena menemukan rumah baru.

Jungwon melihat kedua tangannya, merasa senang mengenai hal baru tentang kekuatan yang belum ia ketahui.

Jungwon tersenyum kecil memandang burung yang masih berkicau itu. Hatinya merasa senang karena baru-baru ini banyak yang membuatnya bahagia.

Tanpa disadari, seorang gadis murid dari Vernon yang tidak fokus dalam latihannya melihat aksi Jungwon dengan kekuatannya.

***

Malam itu begitu bahagianya Jungwon ketika mendapati Vernon benar-benar memberinya sebuah tongkat. Dengan tongkat itu Jungwon jadi semakin lebih leluasa bergerak.

Vernon juga bertanya pada Jungwon kenapa di depan pondoknya tiba-tiba terdapat pohon beringin besar, padahal tadinya tidak ada. Dan Jungwon pun menjelaskan mengenai kekuatan yang dimilikinya. Jungwon menjelaskan bahwa dirinya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit dan luka makhluk lain, Jungwon juga baru tahu jika kekuatannya itu bisa untuk menumbuhkan tanaman.

Awalnya Vernon tidak percaya dengan penjelasan mengenai kekuatan Jungwon, Jungwon kan manusia bukan werewolf seperti dirinya ataupun vampir yang diberkati kekuatan. Kemudian Vernon baru percaya ketika Jungwon menunjukkan kekuatannya.

Dimana malam itu sepasang suami istri datang ke pondok Vernon dengan membawa anak gadisnya yang terlihat sekarat karena digigit ular berbisa. Pasangan itu tentu saja menginginkan Vernon untuk mengobati anaknya.

Vernon melihat gadis itu yang terbujur kaku tidak bergerak, ia masih hidup namun terlambat jika Vernon mengobatinya. Racun ular itu telah menyebar kesepenjuru tubuh gadis tersebut hingga pengobatan Vernonpun tak akan berhasil menyelamatkan nyawa gadis tersebut.

Jungwon melihat bagaimana kedua pasangan itu menangisi anaknya yang tak kunjung bangun. Dengan hati nuraninya Jungwon mengulurkan tangannya. Menyentuh seluruh permukaan tubuh gadis itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Energi kekuatannya ia alirkan pada seluruh penjuru tubuh gadis itu.

Cahaya hijau menyebar menyelubungi tubuh gadis tersebut, hingga Jungwon menghentikan kekuatannya, tak lama gadis tersebut kembali sadar dan membuka matanya.

Gadis tersebut tersenyum lebar menghadap orang tuanya karena sudah tak merasakan sakit ditubuhnya. Kedua orangtuanya pun bahagia, memeluk anak semata wayangnya penuh kasih. Momen yang bahagia.

Jungwon sendiri ikut bahagia karena berhasil menyelamatkan nyawa sesorang, tapi disisi lain hatinya menjerit, iri karena gadis tersebut mendapatkan kasih sayang dan perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Andaikan Jungwon tahu bagaimana kedua orang tua kandungnya, Jungwon pasti tak akan se iri ini. Jungwon tersenyum sendu melihat momen bahagia didepannya.

Rasanya Jungwon ingin menangis, ingin tahu bagaimana kedua orangtua kandungnya. Tapi Jungwon menepis rasa itu dalam-dalam, seharusnya Jungwon bersyukur karena ada Jeonghan yang menyelamatkan nyawanya saat bayi dan Jeonghan pula yang membesarkannya sendirian dengan susah payah hingga sampai sebesar ini. Jungwon harus bersyukur tentang itu.

 Jungwon harus bersyukur tentang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA  VOTE DAN KOMEN

One In A BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang