BERCANDA GURAU

258 36 3
                                    



Hari selanjutnya, Jungwon menunggu kedatangan Jake dihutan tentu saja bersama Kuro. Saat mendengar bunyi krasak krusuk dari semak, Jungwon mengira Jake telah datang, namun bukannya Jake yang ia dapati melainkan Rea dan teman-temannya yang membuntuti Jungwon.

Rea tidak kapok ingin mengganggu Jungwon lagi. Kali ini ia membawa teman-temannya yang lain untuk bisa menyerbu Jungwon. Jungwon tampak tidak suka pada Rea, gadis seumurannya itu selalu saja ingin memanfaatkan kekuatannya hanya untuk keuntungannya semata.

Kuro bersiaga didepan Jungwon, melolong keras tidak akan membiarkan Rea beserta teman-temannya melukai Jungwon. Tetapi Rea dan teman-temannya lebih banyak dibanding Jungwon yang hanya sendiri, berdua itupun bersama binatang. Apakah Jungwon bisa menang?

Saat Rea beserta teman-temannya menyerang Jungwon, pergerakan cepat terjadi. Secara tiba-tiba Jake muncul langsung menyerang Rea beserta teman-temannya. Karena gerakannya yang gesit, Jake menekan titik lumpuh mereka, mengakibatkan Rea beserta teman-temannya ambruk tidak bisa bergerak. Karena Jake telah melumpuhkan mereka.

Kesempatan itu bisa Jake gunakan untuk membunuh mereka, namun Jungwon menahan pergerakan Jake. "Jake, aku mohon jangan bunuh mereka, kau tidak perlu sampai seperti itu."

Jake menyarungkan kembali belati pada pinggangnya, atensinya beralih menatap Jungwon. "Tapi mereka mengganggumu Jungwon."

"Yang terpenting aku tidak papa."

Jake menghela nafas panjang, atensinya menatap tajam pada gadis – gadis yang tersungkur tidak bisa bergerak. "Awas saja jika kalian mengganggu Jungwon sekali lagi ataupun membicarakan diriku pada siapapun, aku tidak akan segan-segan langsung menghabisi kalian, akan aku buat kalian mati secara tersiksa." Ancamnya keras, menakuti para gadis itu.

Rea beserta teman-temannya meneguk ludah kasar, menatap takut pada Jake yang memiliki aura menyeramkan. Selang beberapa lama, Rea beserta teman-temannya sudah bisa kembali bergerak. Jake masih disana, duduk di atas batang pohon menatap mereka dengan tatapan mengintimidasi. Saat ini aura Jake benar-benar menyeramkan.

Rea mengangguk, berjanji jika dirinya dan teman-temannya tak akan menyakiti Jungwon lagi ataupun berbicara apapun mengenai pertemuannya dengan Jake, setelahnya mereka semua kabur keluar dari hutan itu.

Jungwon tertawa geli melihat wajah ketakutan Rea, akhirnya gadis itu kapok juga.

Setelah Rea dan teman-temannya pergi, seketika wajah Jake berubahah menjadi lembut, senyum kecil terukir dibibirnya menatap Jungwon. Jake sangat pandai sekali bersandiwara.

"Jadi Jungwon, apa yang sering kau lakukan dihutan ini?" tanyanya dengan tatapan lembut mengarah pada Jungwon.

"Jungwon sering bernyanyi dan bermain dengan binatang-binatang dihutan ini, Jungwon kan gak punya teman Jake, sekalinya punya teman dapat yang sejenis Rea." Ucap nya sedikit sedih, Jungwon memang sulit mendapatkan teman, butuh perjuangan ekstra agar dirinya di akui. Seperti Jungwon bertemu dengan teman-teman vampirnya. Jungwon jadi mengingat mereka.

"Jake, kira-kira Riki, Jay dan lainnya masih hidup tidak ya?"

"Aku tidak tahu, mereka terluka parah, berharap saja mereka masih hidup." Jake sedikit sedih, pasalnya ia juga turut berpartisipasi dalam pertarungan mereka. Lagi-lagi Jake membuka luka lama Jungwon.

***

Setiap harinya Jungwon lebih sering menghabiskan waktunya untuk pergi ke hutan menemui Jake. Jake lebih sering mendatanginya, mengajak Jungwon bermain, bercanda, melakukan hal apapun yang sekiranya bisa membuat Jungwon senang. Jake ingin membuat Jungwon bahagia, dan Jungwon pun merasa senang dengan segala hal yang dilakukan Jake untuknya.

"tidakkah Kuro semakin lama semakin besar Jungwon?" ucap Jake yang sedari tadi mengamati hewan yang selalu membuntuti Jungwon itu.

"Itu karena Kuro makannya banyak, Kuro sering memburu berbagai hewan dihutan ini Jake, wajar jika ia besar." Ucap Jungwon mengungkapkan fakta.

"Tapi mana ada serigala sebesar itu Jungwon, lihat tubuhnya melebihi tubuh serigala pada umumnya." Ungkap Jake masih heran.

"Ih Jake dibilangin ngeyel, Kuro emang makannya banyak tauk, makanya jadi besar." Jungwon masih bersikukuh akan pendapatnya.

"Hmm, iya-iya Jungwon bawel." Jake tersenyum kecil, gemas akan Jungwon. Tangannya terulur mencubit kecil pipi Jungwon.

Jungwon merasa senang karena mendapat teman seperti Jake, kala hatinya merasa bahagia, Jungwon jadi ingin menyanyi sebagai bentuk ungkapan kebahagiaannya.

Jungwon mulai menyanyi dengan raut bahagia memandang Jake, suara indahnya menggema menjuru ke seluruh hutan diikuti semilir angin yang menerpa pepohonan. Burung-burung ikut berkicauan seiring nyanyian yang keluar dari mulut Jungwon, seolah alam juga ikut senang akan kebahagiaan yang Jungwon rasakan.

Jake ikut menikmati suara indah Jungwon, melihat Jungwon tampak bahagia juga membuat hati Jake ikut bahagia. Jake tersenyum kecil memandangnya. Mulutnya terbuka ikut menyanyi lagu yang sama dengan lagu yang dinyanyikan Jungwon.

Suara indah Jungwon dipadukan dengan suara merdu Jake terdengar sangat harmonis, Jungwon semakin senang kala tahu Jake juga menanggapi suara nyanyiannya.

"Tak kusangka kau memiliki suara yang bagus Jake." Ungkap Jungwon setelah ia selesai menyanyi.

Jake hanya tersenyum malu mendengar pujian Jungwon.





JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.

One In A BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang