TAK DISANGKA

255 31 2
                                    

Sunghoon berjalan ke arah yang berbeda dengan arah yang diambil teman-temannya. Kala ia melintasi sebuah bukit, Sunghoon dapat melihat sebuah desa yang lagi-lagi terbakar karena ulah pasukan vampir. Dengan segera Sunghoon menghentikan kekacauan itu. Saat dirinya datang, pasukan vampir telah pergi meninggalkan bekas kekacauan yang dibuatnya.

Api besar berkobar melahap rumah-rumah tempat tinggal manusia. Sunghoon menggunakan kekuatannya, membuat badai salju yang dalam sekejap bisa memadamkan api-api yang masih berkobar.

Orang-orang bernafas lega, setidaknya desanya tidak hangus meluruh dimakan sijago merah. Sunghoon mengamati situasi, dimana terdapat kekacauan, disitu pula terdapat korban. Dapat Sunghoon lihat banyak penduduk terluka parah akibat menjadi korban pembantaian. Ada juga yang terluka karena sebagian tubuhnya ikut dilahap si jago merah.

Dari banyaknya penduduk yang menderita, dapat Sunghoon tangkap terdapat seseorang yang terlihat baik-baik saja. Orang itu memakai jubah putih yang melekat pada tubuhnya hingga Sunghoon tidak bisa melihat wajahnya. Orang itu juga memberikan pertolongan pertama pada penduduk yang terluka.

Sunghoon tidak tega melihatnya yang kesusahan mengobati penduduk sebegitu banyaknya. Dengan cepat ia berjongkok disampingnya, berniat membantu orang tersebut.

Orang tersebut menoleh, mendapati vampir yang tadi ia lihat telah memadamkan api kekacauan kini disebelahnya ikut membantunya. Orang itu hanya tidak menyangka jika masih ada vampir baik dari banyaknya vampir yang terkesan jahat yang ia temui akhir-akhir ini.

Orang itu menoleh pada Sunghoon yang berada disampingnya. Dan Sunghoon pun dapat melihat wajah orang itu. Untuk beberapa detik Sunghoon sempat terpana melihat wajah cantik itu, namun Sunghoon segera menggeleng, cintanya hanya untuk Jungwon.

Dan si orang tadi menyadari sesuatu jika bau tubuh vampir disampingnya ini mirip dengan orang yang dicarinya.

"Jungwon?"

"Jungwon?" mendengar nama seseorang yang dicintainya, Sunghoon mengernyit bingung. "Anda kenal Jungwon?" tanyanya, tangannya masih bergerak telaten membalut luka seorang penduduk yang ditanganinya.

Orang tersebut lantas mengangguk. "Baumu, aku mencium aroma Jungwon pada tubuhmu, apakah kau pernah bertemu Jungwon. Jika kau tahu dimana dia, beri tahu aku." Ucapnya menatap Sunghoon. Tangannya pun masih bergerak mengobati luka beberapa penduduk yang berbaring didepannya.

Sunghoon berpikir, mengapa orang tersebut mencari Jungwon?, jika dia werewolf yang ingin mencelakai Jungwon itu tidak mungkin, dia kelihatan baik. Terbukti dari ketelatenannya dalam merawat luka-luka penduduk. Lalu siapa dia?

Sunghoon mencoba percaya, yakin jika orang disampingnya ini adalah orang baik. "Awalnya kami, maksudku aku bersama Jungwon. Tapi kami terpisah karena Jungwon berhasil diculik pasukan raja vampir. Kini aku pun sedang mencarinya." Ungkap Sunghoon.

Orang tersebut membulatkan mata mendengar ungkapan Sunghoon. "Kau bersama Jungwon?"

Sunghoon berdehem membalas pertanyaan dari lawan bicaranya.

"Akupun juga mencarinya, syukurlah jika Jungwon bersama orang baik sepertimu." Orang tersebut tersenyum kecil mengetahui fakta jika selama ini Jungwon bersama orang sebaik Sunghoon.

Sunghoon yang dalam posisi sendirian tidak banyak berfikir. "Apakah anda masih ingin mencarinya, kalau tidak keberatan kenapa kita tidak mencarinya bersama?" Sunghoon bertanya sopan, lawan bicaranya itu mungkin saja lebih tua darinya.

"Baiklah." Orang tersebut lantas mengangguk dengan senyuman lebar karena memiliki teman untuk mencari anaknya.







HAYO HAYO SIAPA?

VOTE DAN KOMEN,

One In A BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang