MENCOBA TERHUBUNG

236 32 2
                                    

"Menetaplah disini sampai besok, kami akan membuat pesta perayaan untuk kalian sebagai bentuk terima kasihku." Ucap Taeyeon diikuti anggukan dari ke empatnya.

Malam menjelang, Taeyeon sudah kembali keluar dari ruang peristirahatan Jay dan teman-temannya. Mereka semua duduk terdiam, memandang satu sama lain memikirkan hal yang sama. Mereka harus semakin kuat.

Suara ketukan terdengar dari jendela kayu yang tertutup dari ruangan tersebut, diselingi suara nyaring pekikan burung elang. Riki yang penasaran segera membuka jendela itu, dan yang mereka dapati adalah dua ekor burung elang dengan masing-masing senjata dicengkraman kaki mereka.

Jay dan Riki membelalakan matanya, bukankah itu pedang dan belati Riki serta Jay. Bagaimana bisa dua burung ini membawanya dan mengembalikan kepada pemiliknya. Jay jadi teringat Jungwon, Jungwon pernah mengomelinya gara-gara Jay yang teledor meninggalkan pedangnya di suatu tempat.

Sedangkan Riki tampak bingung, belatinya itu ia berikan pada Jungwon, kenapa burung elang ini bisa membawanya? Apa jangan – jangan Jungwon yang menyuruh kedua burung tersebut untuk mencari dan mengembalikan senjata mereka.

"Katakan padaku jika Jungwonlah yang memberikan senjata ini dan menyuruh kalian untuk membawanya pada kami?" ucap Jay memandang pedang yang sudah ada ditangannya. Matanya kemudian menelisik kedua burung yang masih ada di hadapannya.

Pekikan keras terdengar dari salah satu burung elang tersebut. Pertanda memang Jungwonlah yang melakukannya. Itu berarti Jungwon masih hidup. Ke empat vampir itu tersenyum lega mendapatkan bukti jika Jungwon masihlah hidup dan berada di suatu tempat.

Riki mempunyai ide, dengan cepat ia keluar dari ruangannya guna mencari kertas dan tinta untuk menulis. Riki ingin menulis surat untuk Jungwon.

Dengan cepat Riki telah selesai dengan suratnya, menggulungnya kecil lalu ia mengikatnya di salah satu kaki elang tersebut. "Berikan surat ini pada Jungwon, aku harap Jungwon bisa membalasnya." Ucapnya pada kedua elang tersebut. Setelahnya dua elang itu langsung terbang tinggi.

Begitu bahagianya mereka berempat, Jungwon berusaha memberi tahu keberadaannya. Semoga saja mereka semua cepat dipertemukan.

***

Hari itu Jungwon mendapati Vernon marah-marah kepada salah satu muridnya yang sedang berlatih. Sepertinya muridnya itu selalu membuat kesalahan hingga membuat emosi Vernon melunjak. Jungwon hanya diam saja mengamatinya dari kejauhan. Baru pertama kali ini Jungwon melihat Vernon marah.

Malamnya ketika Jungwon terlelap, Jungwon mendapati sepasang elang yang hinggap di jendela kamarnya. Itu elang yang kemarin yang Jungwon suruh untuk mengembalikan senjata Riki dan jay, dan mereka kembali lagi ke Jungwon dengan membawa surat di kakinya.

Jungwon langsung menyambar tongkatnya, berdiri mengambil surat itu. Jungwon membacanya.

____

"Benarkah ini Jungwon? Balas surat ini jika kau baik-baik saja dan beri tahu aku dimana kau berada? -Riki-"

____

Itu Riki, Riki dan teman-temannya masih hidup. Jungwon tidak menyangka ini. Hatinya begitu senang mendapat surat dari teman-temannya.

Jungwon akan membalas surat itu, tapi Jungwon tidak punya kertas maupun tinta. Jungwon harus minta pada Vernon, pasti Vernon mempunyainya.

"Tunggu disini sebentar ya? Aku akan membalas surat ini." Ucapnya pada kedua elang yang masih bertengger di jendela kamarnya. Jungwon segera keluar dari kamarnya untuk mencari Vernon.

Jungwon mengamati sekitar, namun tak menemukan keberadaan Vernon. Jungwon berinisiatif untuk mencarinya dikamar Vernon itu sendiri, barangkali dikamar itu juga ada kertas dan juga tinta.

Jungwon mencoba mengetuk pintu kamar itu berkali-kali sambil memanggil si empu pemilik kamar, namun tak ada sahutan. Apa Vernon sudah tidur?

Pada akhirnya Jungwon memberanikan diri untuk membuka kamar itu karena pintu tersebut tidak terkunci. Kamar tersebut gelap karena lampu yang tidak dihidupkan, namun Jungwon masih bisa melihat dengan jelas dikamar yang remang itu, Vernon tengah duduk dikursinya sembari melamun. Ternyata Vernon belum tidur, tapi kenapa tidak mau membuka pintunya kala Jungwon mengetuk dan memanggilnya.







EAK EAK, BAKAL KETEMU GAK INI?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, SETIAP KOMENAN DARI PEMBACA AKAN SELALU PENULIS HARGAI.

One In A BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang