.
.
.
Tiga hari setelah kejadian penyerangan Yasha, Gabrielle semakin sibuk bekerja. Ia sempat bertanya pada Chelsea tentang alasan perubahan emosi Yasha akhir-akhir ini tapi Chelsea mengatakan dia tak tahu apapun. Ia sudah berusaha mencari tahu juga apa penyebab geng motor itu datang menyerang sahabatnya.
Gabrielle keluar dari komplek rumah melajukan motornya dengan kecepatan sedang, di tengah perjalanan ia menyadari bahwa ada sebuah mobil hitam yang terus mengikutinya tapi ia berpikir kalau mobil itu mungkin memiliki tujuan yang sama dengannya.
Sesampainya di tempat ia bekerja, Gabrielle berjalan masuk dengan sesekali menyapa para karyawan lainnya. Ia masuk ke ruangan lalu duduk didepan meja kerjanya yang sudah ada beberapa dokumen di sana.
Jam makan siang telah berlalu, tapi tak ada tanda-tanda untuk Gabrielle beranjak dari tempatnya. Ia sangat fokus membaca beberapa berkas, sesekali memeriksa layar komputer di depannya. Dering ponsel miliknya terdengar membuatnya mengalihkan fokus sejenak, ia segera memeriksa ponsel yang terletak di meja dan melihat nama sang kakak disana.
"Halo, kak."
"Iya saya ke sana sekarang."
Nusaga Kafe & Resto
"Kamu kenapa cemberut terus?" Tanya Wilza"Masih kepikiran yang waktu itu. Gara-gara aku, Helena sama Yasha hampir celaka, Wil."
"Nau, ngga perlu dipikirin lagi. Gue sama Yasha baik-baik aja jangan merasa bersalah gitu, ini bukan salah lo, Nau." Ucap Helena
"Iya tapi kan...
"Sst... Dengerin kata Helena, ini bukan salah kamu jadi berhenti cemberut kayak gitu." Potong Wilza
"Udah, Nau, mending lo cerita ke kita aja tentang hubungan lo sama Gabrielle gimana, hm." Ucap Nisya tersenyum sambil menaik-turunkan alisnya
"Hu-hubungan apa? g-gue ngga ada hubungan apa-apa sama El." Jawab Naura dengan wajah yang tiba-tiba memerah
"Kalo ngga ada hubungan apa-apa kok peluknya erat banget waktu dia balik ke warung emak? Kayanya nyaman banget peluk dia, gue liat sering jalan juga berdua." Kata Rhean menjahili Naura
"A-apaan sih! Ya g-gue cuma reflek aja peluk dia, karena dia sempet debat sama Yasha juga kan waktu itu."
"Oh gue tau, Supaya emosinya reda, Wil, jadi Nau peluk dia. Kayak yang biasa dia lakuin ke lo tiap emosi lo lagi tinggi gitu." Kata Helena
"Oh gitu, memberi kenyamanan ya, oke alasan diterima." Jawab Wilza mengangguk pelan
"Jangan ngambek dong cantik, nanti El-nya ngga mau ketemu lagi loh. Baru berapa hari sih ngga ketemu jadi manyun terus gini, hm?" Ucap Nisya mencolek dagunya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ONE
Romance"I love you, El. Please, don't leave me." "You are the only one that i want, Kay. But i'm sorry." ???????? By : AllChanges