.
.
.
Hari dimana Gabrielle ingin membawa Naura ke suatu tempat yang dia janjikan tiba. Terlihat Naura dengan balutan dress hitam selutut dan rambut di ikat satu memperlihatkan sisi anggun dirinya, sedangkan Gabrielle menggunakan setelan berwarna hitam berlengan panjang dengan rambut di gerai.
Mereka saat ini sudah berada dalam perjalanan menuju tempat tersebut. Di kursi belakang mobil terdapat buket bunga tulip putih yang Naura bawa sesuai dengan permintaan sang kekasih. Terlihat kegelisahan di wajah Gabrielle selama perjalanan itu yang membuat Naura ikut merasa gugup, dia tak tahu tempat apa yang akan mereka kunjungi hingga membuat kekasihnya seperti ini.
Kurang lebih memakan waktu satu setengah jam perjalanan yang mereka tempuh, Naura bisa melihat lautan luas di sepanjang jalan sebelum Gabrielle memarkirkan mobilnya di dekat dermaga. Terlihat beberapa pria yang sepertinya adalah bawahan Gabrielle sedang menunggu kedatangan mereka. Gabrielle mematikan mesin mobil namun tidak bergerak dari tempatnya.
"El..."
Tak mendapat jawaban, Naura menggenggam tangan kekasihnya yang sedikit gemetar dan mengusapkan ibu jarinya di punggung tangan itu.
Gabrielle menarik nafas panjang, "Ayo kita turun."
Gabrielle terlihat sedikit berbincang dengan salah-satu pria di sana lalu menarik pelan tangan kekasihnya dan membawanya naik ke sebuah yacht yang cukup mewah.
"Wow. Sebenarnya kita mau kemana, sayang?" Ucap Naura dengan takjub dengan pemandangan indah di depannya
Gabrielle tersenyum, "Ke tempat favorit ayah dan ibun dimana ngga ada seorangpun yang bisa sembarang datang ke sana."
"Hm, terus kenapa kamu takut, sayang?"
"Nanti aku ceritain semuanya."
Naura mengangguk, "Oke, sini peluk aku dulu supaya kamu lebih tenang." Dia menarik tangan kekasihnya yang tersenyum untuk memeluknya dari belakang.
Tak sampai satu jam mereka akhirnya sampai di sebuah pulau yang terlihat indah dengan hamparan pasir putih, begitu banyak pohon kelapa dan berdiri sebuah beach house di tengah pulau itu. Sebelum masuk ke beach house tersebut, Gabrielle sedikit berbincang pada para pria yang mengantarnya.
"Terimakasih sudah mengantar kami, kalian semua bisa kembali sekarang. Jemput kami nanti so—
"Besok sore." Potong Naura, "aku mau di sini lebih lama sambil dengerin semua cerita kamu." Bisiknya.
Gabrielle tersenyum kecil, "Oke, sayang." Bisiknya
Para pria itu menatap sang nona muda menunggu perintahnya dan Gabrielle mengangguk pada mereka, "Jemput kami besok sore sesuai permintaan istri saya. Mulai sekarang kalian harus mulai terbiasa mendengarkan ucapannya karena apa yang istri saya katakan, itu menjadi perintah untuk kalian."
"Baik, nona muda. Kami akan kembali besok petang sesuai perintah nona muda Naura, kami permisi." Mereka akhirnya pergi dari sana meninggalkan dua sejoli tersebut.
Gabrielle terkekeh melihat wajah memerah Naura karena menyebutnya istri, "Ayo istriku sayang, kita masuk."
"El... masih pagi udah jahil aja ih." Naura dengan wajah yang semakin memerah, dia berjalan mendahului Gabrielle karena malu.
Di ruang tengah Naura melihat sekeliling rumah tersebut yang cukup rapih dan bersih. Beberapa foto terpajang di dinding dan meja di ruangan tersebut. Dia mendekati sebuah foto yang menarik perhatiannya, dia terkekeh melihat foto anak kecil yang memakai topi merah dengan membawa boneka kuning sambil mengangkat satu tangannya yang terkepal dengan ekspresi wajah lucu. Dia sedikit terlonjak kaget saat sepasang lengan melingkar di perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ONE
Romance"I love you, El. Please, don't leave me." "You are the only one that i want, Kay. But i'm sorry." ???????? By : AllChanges