PT 9

281 35 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Duduk di bangku taman dengan teduh pohon rindang sembari memperhatikan pemandangan di depan sana membuat Gabrielle teringat akan suatu kenangan. Kenangan dimana dirinya bersama kakak dan kedua orangtuanya yang selalu datang di taman atau tempat bermain hanya untuk menghabiskan waktu bersama di hari libur saat ia kecil dulu.

"Ayah! Lihat Gege dapat capung, ayah!"

Gabrielle kecil berlari menghampiri ayahnya yang tengah duduk bersama kakak dan ibundanya di taman. Ia mengangkat tangan kirinya yang memegang seekor capung.

"Wah, sini coba ayah lihat, sayang. Wow Gege dapat capung besar ini dimana?" Kata ayah sembari memangku Gabrielle

"Capungna tadi telbang didekat bunga itu, ayah. Telus Gege 'Hap' dapat deh, hihi..."

Bunda dan ayah tertawa melihat Gabrielle yang begitu senang karena bisa menangkap capung.

"Gege ngga takut sama capung besar ini?"

"Ndak, Gege kan pembelani, ibun!" Jawabnya sambil mengepalkan tangannya ke atas

"Tapi ayah, ibun, apa capung ini punya ayah dan ibun juga?" Tanyanya tiba-tiba

"Punya dong, dek. Capung ini punya ayah dan bunda juga seperti kita. Ih, kamu gemes banget sih." Jawab Kryssan mencubit pipi gembil adiknya

"Hm... Apa nanti ayah dan ibunna capung ini cedih kalna Gege tangkap dia, kak?"

Gabrielle kecil menatap kakaknya yang mengangguk sebagai jawaban lalu menatap ayah dan bunda yang melakukan hal yang sama membuat matanya berkaca-kaca dan bibir cemberut. Ia lalu berdiri dan berlari diikuti sang ayah ke arah kumpulan bunga tempat ia menemukan capung tersebut.

"Maafin Gege ya capung udah tangkap kamu, kamu halus pulang ke lumah ya cupaya ayah ibun kamu ndak cedih. Muah, dadah capung." ia mencium capung itu lalu melepaskannya di atas bunga tadi.

Ayah tersenyum lalu memeluk Gabrielle kecil, "Gege ngga sedih capungnya pergi?"

Ia menggelengkan kepala, "No no, bialin capungna pulang ke lumahna, ayah. Gege ndak mau ayah dan ibun capung cedih, hihi..."

"Ututu... pinter banget sih anak ayah, hm."

Ayah menggendong tubuh kecil Gabrielle lalu mengangkatnya tinggi lalu memutar badannya, sesekali mencium perut anak bungsunya yang membuat anak kecil itu tertawa.

Sepenggal kenangan berputar di kepala, Gabrielle memperhatikan keluarga kecil yang sedang bercanda dan tertawa bersama tak jauh dari tempat ia duduk. Ia lalu memejamkan matanya untuk mengingat lagi semua kenangan yang ia habiskan bersama mendiang orangtuanya dulu.

 THE ONE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang