Bab 23

539 16 0
                                    

Jasmine dan Sandra baru tiba di villa milik keluarga mereka. Atas ide dari Rose mereka harus mengeluarkan ide dan tenaga yang ekstra. Ide Rose kali ini memang terbilang antimainstream dan harus melibatkan banyak orang. Tapi Jasmine menikmatinya, kapan lagi mengerjain dua pria menyebalkan dalam hidupnya.

Jasmine tak bisa membayangkan bagaimana ibunya bisa menaklukkan ayahnya dimasa muda dulu. Dan dia sedikit penasaran bagaimana ayahnya memperlakukan ibunya 'sangat parah' menurut pengakuan rose.

Ia tidak melihat itu sepanjang hidupnya ketika ayahnya masih hidup. Benard memperlakukan ibunya bak ratu dan dia akan menuruti perintah ibunya apapun itu. Sungguh mustahil melihat ayahnya begitu walaupun ayahnya adalah sosok yang tegas. Tapi mengingat sifat Alfred kakak pertamanya tentu ia sedikit percaya.

Sandra dan Jasmine menghempaskan tubuh mereka di kasur.

"Mom memang terbaik." Ucap Jasmine yang sangat senang.

"Kau sama dengannya suka sekali menghilang." Ucap sandra

Jasmine tertawa terbahak-bahak. Ia dan ibunya memang ahli dalam urusan melarikan diri.

"Tapi bagaimana mereka jika tahu kita bohong?" Tanya sandra yang takut kalau Alfred mengetahui ini dan dia akan dihukum oleh pria itu. Pria itu selalu membuatnya ketakukan dari pertama kali mereka bertemu.

Jasmine membalikkan tubuhnya dan melihat Sandra. Ia tahu wanita itu mengalami hal-hal sulit sejak tinggal bersama mereka. Bahkan mereka pun baru dekat beberapa bulan ini.

"Kak! Relax. Alfred tidak akan melakukan hal-hal keji seperti itu. Aku tahu bagaimana dia memperlakukanmu, aku akui sifatnya sangat jelek. Namun dia selalu memperhatikanmu dari kejauhan saat kalian sudah kuliah."

"Kau tahu sendiri dia tidak mudah dekat dengan wanita atau orang manapun. Tapi kau.. lihat kau sekarang, kau tinggal bersama kami dan kau bahkan sekamar dengannya." Ucap Jasmine. Sandra tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.

"Meskipun aku harus mendengar desahan kalian tiap malam." Goda Jasmine. Wajah Sandra memerah dan ia segera meraih bantal dan memukul Jasmine. Kedua wanita itu tertawa riang.

"Aku tidak menyangka kakakku sangat hebat dalam urusan ranjang dan kau sanggup melayaninya." Ucap Jasmine lagi.

"J! Ku mohon aku malu." Jasmine tertawa mendengar ucapan Sandra.

Sandra dan Jasmine serempak duduk bersila dan Jasmine memegang tangan Sandra erat.

"Lupakan yang terjadi dengan hidupmu. Kenangan burukmu jadikan sejarah hidupmu agar kau tidak lakukan seperti itu dimasa depan. Kau orang yang kuat, kak."

Sandra menganggukkan kepalanya. Jasmine benar dia tidak seharusnya mengingat lagi kejadain buruk yang pernah ia alami.

"Dan untuk Alfred kau harus lawan dia."

"Itu suatu hal yang sulit, J." Bantah Sandra.

"Tidak sulit kau buat ia bertekuk lutut padamu. Kau bisa buat ia cemburu dan takut kehilanganmu. Kau bisa buat pria es itu meleleh. Jangan hanya meleleh di ranjang saja."

"J."

"Apa? aku benar kan?" Goda Jasmine.

Jasmine lalu memeluk Sandra erat dan menepuk pelan punggung wanita itu.

"Bagaimana denganmu? Apa Zach tipe pecinta seks kasar?" Tanya Sandra. Jasmine melototkan matanya dan melepaskan pelukannya, mulut mengangah lebar.

"Astaga mulutmu, kak." Kagetnya. Sandra tertawa geli.

"Kalau kau bosan kau bisa kasih kepadaku." Goda Sandra.

"Maksudmu apa kak?" Maki Jasmine. Sandra terkekeh.

Boss Mafia dan Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang