"Tahanan 365 mencoba melarikan diri." Teriak salah satu sipir ketika memasuki ruangan Abigail dan yang lainnya.
Abigail mengusap wajahnya kasar, ia sangat capek menghadapi Zach selama pria itu di tahan disini. Abigail pun segera beranjak dari tempatnya dan mengambil pistolnya.
"Aku benar-benar gila berhadapan dengan mereka semua." Gerutunya.
Di gedung penjara itu Zach menghajar petugas yang menghalanginya. Suasana bangunan penjara itu menjadi riuh, sorak sorai penghuni penjara itu tampak gembira melihat Zach menghajar petugas disana. Tak sedikit juga mereka membantu Zach memegangi petugas disana untuk di hajar Zach meskipun pergerakan mereka di halangi jeruji besi.
Zach tak takut jika dirinya harus dipenjara lebih lama lagi. Yang penting dia harus menyelamatkan Jasmine kali ini. Dia harus menebus kesalahannya selama ini kepada wanita itu. Ia sudah menyakiti wanita itu, tak terasa air matanya berkaca-kaca memikirkan wanitanya.
"Zach." Teriak abigail yang menodongkan pistolnya.
Zach menatap marah kearah Abigail polisi wanita itu sungguh mengganggunya selama ia disini.
"Tembak aku! Jika kau berani." Tantang Zach. Pria itu berjalan menuju kearah wanita itu. Suasana disana menjadi menegang. Parah narapidana menyeringai melihat Zach tampak dengan lantang tak takut di tempat abigail.
Door
"Tuan." Pekik Massone
Abigail menembak tepat di dada Zach. Pria itu terkejut dan melihat kearah dadanya. Wanita itu menembaknya dengan obat bius. Zach lalu mematahkan suntikan itu dan tetap berjalan kearah Abigail.Wanita itu menembakkan kembali kearah Zach dan pria itu langsung terjatuh berlutut di hadapan Abigail.
"Sial kau." Maki Zach yang kemudian ambruk tak sadarkan diri.
Massone berlari kearah tuannya dan memangku tuannya yang tak sadarkan diri.
"Tangkap mereka. Masukkan mereka ke dalam sel." Perintah Abigail kepada petugas disana yang langsung dituruti oleh mereka.
Mereka lalu menyeret Zach yang tak sadarkan diri, diikuti Massone juga di borgol dan dibawa masuk kedalam sel yang sama dengan Zach.
"Awasin mereka dua puluh empat jam." Ucap Abigail kepada petugas di belakangnya. Petugas itu menganggukkan kepalanya patuh.
Suara handphonenya berdering tampak notifikasi pesan masuk di handphonenya. Ia pun segera membuka pesan dari Deniash itu.
"Jasmine diculik. Aku tidak pulang malam ini." Abigail menghela nafasnya kasar.
"Kau pulang atau tidak bukan urusanku." Gumamnya
Ia pun lansung membalikan badannya.
********
Sudah tiga hari Jasmine menghilang. Pengejaran yang mereka lakukan di bandara tidak menuaikan hasil. Pesawat yang di tumpangi Sam lebih dulu take off sehingga mereka harus mengepung ke seluruh bandara yang menerima kedatangan dari amerika. Namun Jasmine tidak di temukan juga, wanita itu bagai hilang ditelan bumi tak ada jejak.
Zach memandang kosong ke sudut ruangan penjaranya, pikirannya ada di Jasmine. Ia merindukan wanitanya, ia merindukan ekpresi wanitanya yang dingin dan ketus itu. Ia juga merindukan sentuhan wanitanya itu. Ia sangat bodoh sekali menghancurkan hati istrinya itu. Berulang kali ia mengucapkan cinta di dengan istrinya itu tapi nyatanya ia masih memendam rasa amarah kepada istrinya dan keluarganya itu. Ia kehilangan calon anaknya yang bahkan ia tahu saat ia menusuk Jasmine.
"Setelah ini jangan menyesali kepergian kami. Aku akan menjaga anakmu ini disana."
Zach menggenggam rambutnya frustasi. Ia menangis mengingat Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Mafia dan Bad Girl
Roman d'amourHidup Jasmine Angelica Dominic berubah 180 derajat ketika dirinya dijodohkan dengan Zacharian Leonardo Philips. Pria yang tak sengaja ia tolong dan sekaligus pria yang di bencinya saat itu juga. " Apa yang kau inginkan dariku, Philips?" " Tentu saj...