EXTRA PART

308 6 0
                                    

Dor dor dor

Zach sedang berlatih menembak di basecampnya. Skor sempurna didapatkannya. Masone menatap puas tuannya yang sekarang sudah fokus untuk menata hidupnya kembali.

Zach membuka haedphonenya dan melihat kearah kaca dengan tersenyum. Oh! Jangan lupa pria itu sekarang selalu tersenyum.

"Papa kau hebat." Teriak Benjamin Salvator Aladric Phillip itu anak berusia lima tahun itu selalu merengek untuk membawanya ke markasnya itu pun karena Zach tidak sengaja membawa Ben ke markas karena ada penyusup yang ingin mengacak markasnya. Dan karena hal itu juga Jasmine sangat murka dengan Zach, wanita itu tidak ingin Ben menjadi incaran musuh-musuh dari klan mereka.

Zach mengacak rambut Ben dan tertawa.

"Bagaimana?" Tanya Zach kepada Masse.

"Transaksi berhasil namun mereka ingin memasok lagi tuan."

"Apa mereka ingin melakukan perang dunia ke tiga?"

"Itu yang sedang kami cari tahu lagi tuan."

Zach mensejajarkan tubuhnya dengan Ben.

"Kau sudah puas?" Tanya Zach. Ben menganggukkan kepalanya.

"Papa apa boleh aku mencobanya?" Pinta Ben dengan wajah memelasnya.

"Tidak! Aku bisa di gorok ibumu."

"Tapi papa."

"Tidak! Kau bisa melakukannya kalau sudah tujuh belas tahun."

"Tujuh belas tahun itu kapan papa? Besok?" Zach terkekeh mendengarnya. Ia pun menggendong Ben dan berjalan keluar ruangan latihan tembaknya.

"Apa kau sudah menjalankan tugasmu?" Tanya Zach kepada Ben. Anak kecil itu yang sedang memeluk leher Zach pun menganggukkan kepalanya lucu.

"Aku sudah membuat paman itu sakit perut."

Zach tertawa lagi, ia memang selalu menyuruh Ben untuk menggagalkan kencan buta Jasmine yang diatur oleh Alfred. Pria itu masih dendam saja dengan dirinya.

"Bagus sekali, sebagai imbalannya aku akan membantumu belajar perkalian."

"No papa."

******
"Bisa kau hentikan meracuni Ben." Marah Jasmine, mereka sekarang ada di restaurant langganan mereka untuk makan siang bersama Ben. Ya! Mereka mengusahakan untuk mengatur jadwal seminggu sekali untuk makan siang bersama dengan Ben agar anak itu bisa merasakan kasih sayang orang tuan yang utuh.

"Mama! Ini bukan salah papa." Ucap Ben yang membela Zach.

"Benjamin sejak kapan kau memotong pembicaraan orang tua?" Ucap Jasmine tegas. Ben menundukkan kepalanya saat di tegur Jasmine dirinya masih takut dengan Jasmine.

Zach melihat putranya yang tertunduk takut langsung menatap tajam Jasmine.

"Biarkan dia berpendapat. Semakin kau kekang dia semakin dia akan memberontak kedepannya." Jasmine menatap Zach dan kemudian dia menghembuskan nafasnya kasar.

"Katakan boy, kenapa kau melakukannya?" Ucap Zach lembut. Ben menggelengkan kepalanya masih takut.

"Ada papa disini." Ucap Zach yang mengelus lembut puncak kepala anaknya itu. Ben memberanikan diri mendongakkan kepalanya dan melihat Jasmine yang menatapnya, ia pun menundukkan kepalanya lagi.

"Tidak apa-apa." Lanjut Zach.

Benjamin lalu melirik ke arah Zach dan mendapat senyuman pria itu.

"Ben...ben.. ben tidak mau mama sama pria lain. Ben tidak mau punya papa selain papa Zach." Ucapya. Zach tersenyum dan mengacak rambut Ben.

Boss Mafia dan Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang