Bab 15: Penantian

136 18 0
                                    


Cahaya dunia yang berwarna kuning cerah itu kini telah menunjukkan dirinya. Merayap melewati jajaran awan putih di angkasa. Ketika sang matahari mulai menyapa membuat aktivitas penduduk bumi pun dimulai kembali. Senyuman para insan dimuka bumi tidak selalu secerah cahaya kuning cerah itu. Seperti saat ini, setelah semua persiapan telah selesai keduanya segera turun untuk mengantarkan sang dom yang akan pergi keluar negeri. Sesampainya dibawah mereka menemukan kakak ipar mereka sedang memasak didapur. Kemudian lantas menoleh ketika mendapati kedua adik mereka telah ada disana. Setelah acara memasak telah selesai dilaksanakan keempatnya kemudian memilih untuk menikmati semua hidangan yang tersedia.

Suasana makan kali ini cukup tenang membuat keempatnya menikmati hidangan kali ini. Beberapa saat kemudian akhirnya acara makan itu telah selesai. Win dan Nani memilih untuk membersihkan meja makan dari kekacauan yang terjadi setelah acara makan selesai. Hingga tibalah saat ini yaitu kepergian Dew yang akan pergi ke perusahaannya di negara D. Sebagai tanda perpisahan sejenak mereka bertiga memilih untuk mengantar Dew ke bandara. Dengan membawa mobil milik Dew yang di kemudikan oleh Bright, disebelahnya terdapat Win yang terus memperhatikan jalan didepan mereka.

Dikursi penumpang terdapat Dew dan Nani yang kini masih saling menautkan tangan mereka tak ingin berpisah. Memang sudah sering sekali Dew meninggalkan Nani untuk pergi mengurus perusahaan milik kekasihnya itu. Namun untuk kali ini membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga membuat hatinya sedikit gundah. Beberapa saat kemudian akhirnya mereka telah sampai di bandara, keempatnya memilih turun dan membantu Dew menurunkan kopernya. Kemudian mengadakan sedikit acara perpisahan dengan Dew.

"Hati-hati disana, segera kembali dan nikahilah adik ku ya!" sorak Bright kepada Dew kemudian memilih untuk memeluk calon adik iparnya itu

"Tentu saja phi, aku akan segera menyelesaikan masalahnya dan kembali kesini dengan cepat..." balas Dew sembari membalas pelukan Bright

"Semoga urusanmu disana lancar Dew, dan kamu akan segera kembali kesini" ucap Win kemudian menepuk bahu Dew singkat

"Terima kasih phi aku janji akan kembali secepatnya..." balas Dew sembari tersenyum dan dibalas anggukan oleh Win

Kini tibalah saatnya dia dan kekasihnya itu mengucapkan perpisahan. Dengan kegundahan hati yang menyelimuti dirinya, memberanikan diri untuk memeluk tubuh jakung sang kekasih. Sedikit netranya mulai meneteskan bulir liquid bening sembari mulai terisak. Dengan gesture sedikit cepat sang kekasih mulai mengusap wajah cantiknya yang terdapat liquid deras dari netra hazel-nya itu. Sembari mengusap bulatan kecil dibawah netranya kemudian turun membelai wajah sang kekasih.

"Segeralah kembali Dew.. aku akan menunggumu datang kemari.." ucap Nani sembari terus meneteskan liquid bening itu dari ujung mata cantiknya

"Tunggu aku ya sayang.. aku tak akan lama disana dan akan segera menjadikan dirimu milikku seutuhnya nanti.." balas Dew yang diangguki oleh Nani kemudian memutuskan untuk memeluk tubuh sang kekasih yang dibalas olehnya

Setelah beberapa saat akhirnya pesawat yang Dew tumpangi tadi telah lepas landas. Bisa terlihat dari bawah tempat ketiganya menginjakkan kaki mereka. Seketika itu tangis Nani pecah, mengingat bahwa ia tidak akan bertemu kekasihnya selama kurang lebih 1 bulan lamanya. Kemudian ketiganya memutuskan untuk kembali kerumah tepatnya di distrik xxx. Dengan Bright yang mengemudikan mobil milik calon adik iparnya itu, memang benar mobil Dew ditinggal dan dititipkan dirumah kakak iparnya ini.

...

Kini sinar matahari telah sampai pada bagian atas kepala manusia. Membuat siapa saja merasakan pusing ketika merasakan sengatan itu ada berada tepat diatas kepalanya. Cahaya matahari itu kini mampu menembus kulit para makhluk hidup dibumi. Dengan suhu kurang lebih 28° membuat daerah di distrik xxx menjadi lebih panas daripada biasanya. Tak terasa sudah kini ketiganya telah sampai didepan rumah, Bright memarkirkan mobil milik calon adik iparnya itu di sebelah kanan rumah. Mulai berlari kecil menuju pintu untuk membukanya, tak sabar ingin masuk sebab cuaca yang begitu panasnya.

Tentang Kita-DewNani (B×B) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang