Sinar matahari kini mulai menenggelamkan dirinya tergantikan dengan bulan yang kini tersenyum ramah kepada para insan dimuka bumi. Malam ini kota B kembali diguyur hujan deras yang cukup membuat jalanan kota kali ini cukup basah. Suasana kota B malam ini cukup sepi seperti saat ini, kini disudut kamar milik pria jakung itu terdapat dirinya dan kekasihnya yang berdiri menatap hamparan kota B melalui jendela besar yang kini tengah terdapat bulir-bulir air dari luar. Dew dan Nani tenggelam dalam pikiran masing-masing, mereka masih memikirkan rencana yang tadi siang telah mereka rundingkan dengan Tu. Setelah beberapa saat ditelan keheningan akhirnya salah satu memutuskan untuk memulai pembicaraan mereka."Apakah kamu yakin akan menjalankan rencana Tu kemarin?" tanya Dew yang kini mulai memeluk Nani dari belakang
"Umm.. aku kurang yakin Dew, pasalnya rencana Tu sedikit mengundang nyali" ucap Nani yang diangguki oleh Dew
"Tapi.. jika kita melakukan rencana itu kemungkinan besar kita akan berhasil Nan.." ujar Dew yang membuat Nani bergumam memikirkan kembali rencana yang tadi di sampaikan oleh Tu
"Jadi begini aku ingin kalian berpura-pura seperti.. tapi kalau tidak berpura-pura juga lebih bagus, nantinya kalian seperti sedang bercumbu di dapur, kalian mengerti kan maksudku.. nantinya aku akan mengajak paman menuju rumah Dew dan yaa dia akan melihat yang kalian lakukan.." ujar Tu memberi tahu rencana mereka
"Tu sebentar, bukankah hal itu terlalu tidak sopan? memang benar kami pernah melakukannya tapi menunjukkan hal itu? sepertinya kurang sopan Tu.." sahut Nani yang diangguki oleh Dew
"Memang benar seperti itu adanya tapi jikalau paman yakin kalau Dew memang tidak suka.. wanita maka bukankah hal itu akan baik untuk kita? jadi aku tidak perlu menikahi Dew karena dia tidak menyukai wanita.." ujar Tu yang membuat Nani mengangguk setuju, lain halnya dengan Dew yang kemudian menyahuti perkataan Tu
"Aku memang tidak menyukai wanita, dan sedang menyukai lelaki jadi bisa dibilang aku gay, tapi aku hanya suka Nani tidak semua lelaki aku sukai begitu.." sahut Dew yang membuat Nani dan Tu tertawa gemas
"Terserahmu Dew.. bagaimana kalian setuju?" ucap Tu yang di balas anggukan oleh kedua pria dihadapannya itu akhirnya ketiganya memutuskan untuk menjalankan rencana Tu
"Tapi Dew.. kamu harus berjanji tidak akan kelepasan dan menahan dirimu, karena kita hanya akan berakting.." ucap Nani yang di balas anggukan kecil dari Dew yang kini menenggelamkan wajahnya di bahu Nani
"Baiklah aku berjanji sayang.." ucap Dew yang dibalas Nani dengan mengusap surai kekasihnya itu
"Ayo tidur Dew aku mengantuk.." ujar Nani yang kemudian melepaskan pelukan kekasihnya dan memilih menuju ke ranjang king size milik kekasihnya itu
"Sebelum tidur cium aku dulu Nan..." ucap Dew yang membuat Nani menatapnya malas
"Tidak.. ayo tidur besok kita libur kerja kan? kamu tidak ingin beristirahat lebih lama?" tanya Nani sembari mulai menyikap selimut untuk menutupi dirinya, melihat hal itu sontak Dew langsung masuk kedalam selimut dan berakhir menindih badan Nani dibalik selimut
"Apa yang kamu lakukan Dew?" tanya Nani sembari mulai mendorong tubuh Dew untuk menjauh dari dirinya
"Aku bilang cium Nan, ayolah sebelum tidur.." bujuk Dew yang dibalas Nani dengan nafas berat, tak ingin berlama-lama dengan rengekan kekasihnya. Kemudian mengangguk setuju sontak hal itu dibalas Dew dengan senyuman merekah diwajah tampannya
Memulai ciuman dengan mendekatkan wajahnya kewajah sang kekasih, mulai menempelkan benda kenyal itu. Melumat benda itu dengan sedikit brutal naik turun bergantian saling mencumbui dengan cepat. Meraup seluruh bagian dalam dari lubang hangat melalui lidah panjang. Dengan gerakan gencar kemudian menimbulkan bunyi kecipak basah yang menggema keseluruh ruangan. Sang sub kini mulai merasa bahwa pasokan udaranya semakin menipis kemudian memilih untuk memukul-mukul dada sang dom yang masih setia merasakan dan menikmati rasa dari bibir pria cantik dibawahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita-DewNani (B×B) ✓
FanficPernahkah kalian mendengar bahwa "Kita punya cinta tapi Dunia punya norma?" Norma dan Aturan dunia yang sudah kami langgar bersama-sama Memang benar kata orang Cinta itu Buta sampai-sampai aku tak bisa membuka mata kembali untuk mencari sosok yang...