11

2.5K 175 32
                                    

Happy reading and sorry for typos!








































































Sekarang kedua pemuda itu tengah bersantai di halaman belakang dengan Archie yang sedang memainkan lego.

Johan yang sedang duduk di kursi itu menatap Archie yang tengah duduk di bawahnya dengan lego lego yang berserakan di sekitarnya.

Archie hanya memainkannya, ia mengacak-acak nya, Archie tidak menyusunnya. Ia tak bisa, tapi jika merusaknya ia sangat pintar.

"Mau aku bantu menyusunnya?" tanya Johan.

Archie mendongak menatap Johan, ia menggeleng pelan sembari membasahi bibirnya yang terasa kering.

"Yusun yusun ndda" jawab Archie.

Johan terkekeh mendengarnya, akhirnya ia hanya diam menikmati udara sejuk dan juga memperhatikan tingkah laku Archie.

"Jowan"

Johan berdehem menanggapi panggilan Archie.

"O - onni mana?" tanya Archie.

"Johnny masih tidur" jawab Johan.

Archie mengabaikan lego nya, ia menghadapkan dirinya dengan Johan.

"Oni aci m - mawu" cicit Archie.

Johan menumpukkan kedua tangannya pada lutut dan menatap Archie yang juga menatapnya.

"Kenapa? Rindu Johnny?" tanya nya.

Archie mengangguk pelan, ia menginginkan Johnny bukan Johan.

"Apa bermain dengan Johan tidak menyenangkan?" tanya Johan sembari membuat raut wajah sedih.

Archie yang mendengar itu lantas menggeleng kencang, ia bahkan menggerakkan kedua tangannya ke kuru ke kanan.

"S - senang senang! Oni aci mmau tapii" ujar Archie.

Johan tertawa mendengarnya, ia kembali melayangkan sebuah pertanyaan.

"Nanti kalau Johnny bangun, Archie tidak bisa bermain dengan Johan lagi, mau?" tanya nya.

Archie terdiam, ia bingung.

"Napa hng? Aci mmau main Jowan Oni sama.." lirih Archie sembari mengerucutkan bibirnya.

Johan sekali lagi tertawa mendengar celetukan polos Archie, ia menepuk pelan kepala si manis.

"Nanti kalau Johnny bangun gantian Johan yang tidur"

Archie mengangguk pelan.

"Oni mawu.." ujar Archie dengan mata bulatnya yang menatap Johan.

Johan bisa merasakan perutnya tergelitik dan pipi nya memerah, ia tersenyum kearah Archie.

"Sebentar ya?"

Archie mengangguk mengerti, ia menatap Johan yang sudah menyandarkan tubuhnya pada kursi dengan mata yang tertutup.

"Good bye, Archie"

"Pay pay Jowaan~"

Lalu setelahnya hening, Archie masih terus menatap Johan yang masih menutup matanya.

"Jowan??" dengan suara pelan Archie memanggil Johan tapi tak ada sahutan.

Dengan sabar Archie menunggu kelopak mata itu terbuka, ia melipat kedua kaki nya dengan hati-hati.

Big Boss | JohnMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang