Happy reading and sorry for typos!
Ruang inap VIP itu terlihat tenang, terdapat dua orang berbeda usia di dalamnya. Si manis yang masih setia memejamkan matanya tak memperdulikan sang dominant yang frustasi menunggunya sadar kembali.
Tautan tangan itu tak terlepas barang sedetik pun, gumaman maaf terus terlontar dari Johnny, mengisi keheningan ruangan itu.
"Maafkan aku"
Manik tajam yang biasanya menatap penuh ketegasan itu terlihat kosong dan lesu, pundak yang biasanya tegap itu menurun.
Johnny terus menatap wajah manis yang terlihat pucat itu, mengusap keringat yang membasahi dahi mulus si manis. Sudah terhitung 3 jam si manis tak sadarkan diri, dan sekarang malam telah tiba.
Johnny masih setia di samping si manis, tak mau beranjak pergi sekedar untuk berganti baju yang telah dihantarkan oleh sekertaris pribadinya.
Ia sangat amat merasa bersalah, Johnny tak bermaksud membuat Archie jatuh sakit seperti ini. Ia hanya sedang dilanda ketakutan, dirinya takut kalau ia berdekatan dengan Archie, James akan keluar dan mencelakai si kecil.
Johnny tentu saja tak mau hal itu terjadi, mengingat betapa brengsek nya salah satu kepribadian ganda nya itu. Ia ingin sekali memusnahkan James, tapi apalah daya, James sangat susah dihilangkan.
Ddrrtt
Getaran ponselnya yang berada diatas nakas mengalihkan perhatian nya, ia meraih ponsel mahalnya itu dan melihat panggilan masuk dari Chris.
Segera ia mengangkat panggilan itu dan disambut dengan teriakan si pemuda Aussie.
"HEY! KAU APAKAN ARCHIE!?"
Johnny memejamkan matanya, ia menjauhkan ponselnya dari telinganya. Ia bisa merasakan gendang telinganya yang berdengung karna teriakan Chris barusan.
"Bisakah tidak berteriak?! Telingaku pengang, asshole!" umpat Johnny pelan, takut mengusik si manis.
"Sorry, tapi serius, kau apakan Archie? Aku dengar dari Maxwell jika si manis masuk rumah sakit, demi Tuhan John! Aku tidak meninggalkan mu sampai satu bulan dan kau sudah membuatnya masuk rumah sakit!?"
Johnny memutar bolat matanya malas mendengar ocehan dari Chris, ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, mengelus pelan tangan Archie dengan lembut.
"Itu tidak kesengajaan" jawabnya pelan.
"Ketidaksengajaan bagaimana? Jelas-jelas bocah itu sampai masuk rumah sakit, John!"
"Aku hanya menjauhinya karena suatu hal"
Di sebrang sana terdengar umpatan yang dilayangkan pada Johnny.
"Sial, kau tahu kan kalau Archie– ia adalah pemuda special.."
"Ya"
".. Lalu kenapa kau menjauhinya? Kau tau kau telah membuat kesalahan fatal!" geram Chris.
Johnny terdiam sejenak, dengan suara lirih ia menjawab.
"Aku tau.. tapi aku harus melakukan itu"
Chris menghela nafas kasar.
"John, kondisi Archie mungkin akan memburuk setelah sadar nanti, ia sudah menerima perlakuan kasar dari James yang berada dalam tubuhmu, ada kemungkinan ia akan kembali takut padamu karna mengira kau adalah James yang akan menyakitinya"
"Itulah yang ku takutkan. Aku takut jika aku terus berdekatan dengannya, James akan menyakitinya lagi"
Johnny berujar lesu, inilah alasannya menjauhi si manis. Ia takut jika ia berdekatan dengan Archie dan ketika James datang, si brengsek itu akan menyakiti Archie dan si manis akan takut padanya. Makanya ia berusaha keras untuk mengabaikan Archie selama beberapa hari, tapi tak menyangka jika ini akan terjadi.
"John, mengapa kau menjadi pengecut hah? Sekarang jawab aku, kau mencintai Archie atau tidak?" tanya Chris.
"Tentu aku mencintai nya! Aku sangat mencintainya.." jawab Johnny lugas dengan lirihan di akhir kalimat.
"Lalu jika kau mencintainya, mengapa kau tak melakukan pengorbanan untuknya? Mengapa kau kalah dengan James yang posisinya hanya menumpang di dalam dirimu? Mengapa kau tak mencoba untuk menahan James atau menghilangkannya!?" sentak Chris.
"Shut your fucking mouth! Itu tak mudah! Kau tak merasakan apa yang aku rasakan! "
Manik tajam itu memerah karna amarah, dada nya sesak penuh dengan gairah yang harus ia lepaskan. Johnny tanpa sadar meninggikan nada suaranya dan melepaskan genggamannya dengan tangan Archie.
"Kau bilang kau mencintainya! Jika kau benar-benar mencintainya maka lakukan pengorbanan untuknya! Apa kau mau setiap James datang ia akan melukai Archie!? Apa kau mau itu terjadi hah?!"
"Tidak!"
"Lalu apa kau mau jika kau terus-menerus menjaga jarak dengan bocah itu guna menahan James untuk tak keluar hah!?"
"..."
"Jawab aku sialan!"
Tut
Johnny mematikan sambungan teleponnya sepihak, maniknya terlihat kosong, ucapan Chris terngiang-ngiang didalam kepalanya.
Benar kata psikolog muda itu, jika ia memang mencintai Archie, apakah ia sanggup untuk terus berjauhan demi menahan James agar tak menguasai dirinya?.
Dan jikapun Johnny tetap menjauhi si manis, apakah bisa menjamin jika James menguasainya dirinya, James tak akan menemukan keberadaan Archie dan tak menyakiti si manis lagi? Sedangkan kondisinya James sudah pernah bertemu dengan Archie.
Jadi hanya ada satu hal yang harus Johnny lakukan, yaitu melawan semua ketakutannya agar ia juga bisa memusnahkan James dari dalam dirinya.
Johnny sangat amat mencintai si manis, ia akan melakukan berbagai macam cara agar terus bisa bersama dengan Archie, termasuk memusnahkan para kepribadian nya.
Senyuman miring terbit di wajah tampan itu, dengan suara lirih yang terdengar menusuk itu, Johnny berujar.
"Lagi-lagi kau kalah telak, James."
TBC!!
TEGAS UDA AKU PUBLISHH YYYAAA!!!
JANGAN LUPA VOTMENT NYAAA!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/329393401-288-k237204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boss | JohnMark
Fiksi PenggemarBocah polos yang mengidap autisme harus terjebak oleh lelaki yang memiliki kepribadian ganda. Warn: BXB! JohnMark! Mark Bottom!