2

4.4K 269 12
                                    

Happy reading and sorry for typos !




















James menurunkan Archie pada kursi mobil disamping pengemudi, ia memasangkan seatbelt pada tubuh mungil itu. Setelahnya James menatap wajah Archie yang masih menangis tertahan, mengusap linangan air mata yang mengaliri pipi tembam itu dan berucap dengan suara beratnya.

"Diam dan menurut" kalimat perintah itu keluar dari bibir tipisnya, menghantarkan bau mint, vodka dan juga cerutu.

Archie tidak menanggapi ucapan tersebut, ia hanya menunduk dengan kedua tangan mungilnya yang meremat erat satu sama lain. Pemuda manis itu ketakutan.

Setelah James duduk di kursi kemudi, ia langsung menjalankan mobilnya meninggalkan halaman parkir dari club mewah tersebut, mobil Bugatti La Voiture Noire itu membelah jalanan malam yang sepi.

"Hiks .. ung .. hiks" isakan menggemaskan itu keluar dari bibir si manis yang sedari tadi terus menunduk.

James melirik sekilas kearah Archie yang terus menangis, sama sekali tak terusik dengan suara isakan yang terus meniti dari si manis. Kekehan berat terdengar dari James, ia semakin mempercepat laju mobilnya agar cepat sampai pada kediamannya.

Jalanan pukul dua dini hari memang sangat lengang, kendaraan yang melewati jalanan bisa dihitung dengan jari. Di kesempatan ini lah membuat James bisa berkendara dengan kecepatan tinggi, bahkan ia bisa mendengar sendiri deru suara mobilnya.

Beberapa menit berkendara akhirnya mobil seharga 18,7 juta usd itu memasuki pekarangan rumah mewah dengan design has eropa, mobil itu berhenti tepat didepan sebuah taman yang mewah. Sang pemilik tampak enggan untuk memasukkan mobil hitam itu pada garasi.

James membuka seatbelt nya, ia melirik pada Archie yang ternyata tertidur dengan kepala yang menyandar pada kaca mobil, bibir merah itu mengerucut lucu.

Dengan cepat James keluar dari mobil dan membuka pintu mobil bagian samping tempat Archie duduk, ia menggendong tubuh mungil berlapisi kemeja tipis itu. Membawa sosok di gendongannya untuk memasuki mansion mewah tersebut.

Ia berjalan kearah lift dan memasuki ruang tersebut, memencet tombol lantai dua walaupun agak kesusahan karna masih dalam posisi menggendong Archie. Akhirnya pintu lift tersebut tertutup dan lift pun berjalan naik.

Di dalam lift James terdiam, ia menatap dalam diam sosok di gendongannya ini. Tak mengerti dengan dirinya sendiri mengapa ia mau membeli seseorang dengan harga yang fantastis. Jika Johnny bangun pasti pria itu akan memakinya berulangkali.

Pintu lift berdenting sebelum terbuka, James keluar dari lift dan berjalan menuju kamarnya. Di sepanjang lorong hanya ada ruangan khusus untuknya, cat dinding berwarna putih tulang dengan karpet merah di lantai menambah kadar kemewahan bangunan tersebut.

Tiba di pintu kamar berwarna coklat gelap, James membukanya. Melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang sudah lama tak ia lihat, wajar saja dia tertidur cukup lama.

Ranjang di tengah ruangan, cat dinding yang di dominasi oleh warna gelap, dan jangan lupa jendela besar yang langsung menghadap kearah halaman rumah dan suasana luar. Kamar itu begitu luas sampai mampu menampung kamar mandi dan juga wardrobe yang begitu luasnya, yang berisi pakaian dan aksesoris milik lelaki itu sendiri.

James berjalan kearah ranjang, ia menidurkan Archie pada ranjang empuk tersebut. Menyelimuti tubuh mungil itu dengan selimut tebal, juga mengelus pelan rambut berwarna coklat madu yang terasa halus di tangannya.

Kalau dilihat-lihat Archie memang sosok yang cantik dan menggemaskan, bulu mata lentik, manik berwarna coklat tua yang selalu nampak bersinar, bibir berwarna pink alami, hidung mungil, pipi yang selalu dihiasi oleh rona merah alami, dan jangan lupakan alis nya yang cantik itu. Sosok ini menjerat seorang berbahaya seperti James pada pesonanya.

Big Boss | JohnMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang