10

2.3K 184 31
                                    

Happy reading and sorry for typos !












































































Masih di hari yang sama dengan Johan yang baru saja keluar dari kamarnya, ia bertujuan untuk ke dapur guna membuat secangkir kopi untuk menemaninya di siang hari ini.

Johan berjalan sembari bersenandung kecil, kaos putih polos dan celana pendek berwarna hijau army menjadi outfit nya hari ini.

Tetapi saat ia berada beberapa langkah dari pintu dapur, ia melihat bahwa pintu tersebut sedikit terbuka. Dengan kepo, Johan langsung berlari kecil kearah dapur.

Memang maid masih berada di mansion ketika siang hari, tetapi jika tak ada maid di bagian dapur, pintu dapur akan ditutup rapat. Dan jika ada maid didalam dapur, pintu dapur akan terbuka lebar, menginformasikan bahwa didalam sana ada orang.

Tapi mengapa saat ini pintu yang terbuka tidak lebar?

Johan lantas membuka lebar pintu tersebut dan masuk kedalam dapur, mata tajam teduhnya itu menangkap seorang pemuda bertubuh kecil tengah mengisi tumbler bergambar pororo.

"Archie?" panggil Johan.

Tanpa ia duga, sosok manis itu menoleh dengan cepat kearahnya. Manik bulat itu terlihat sangat terkejut hingga tak sengaja menumpahkan kembali tumbler miliknya yang hampir penuh itu.

Tubuh Archie bergetar, maniknya bergerak resah. Kedua tangannya mencengkram erat kedua sisi celana bahannya. Dapat Johan lihat, manik bulat itu berair.

"Archie? Hei, baby" lirih Johan.

Johan berusaha mendekati Archie yang nampak sangat ketakutan, berjalan sembari merentangkan kedua tangannya dan menampilkan senyuman hangatnya.

"Hei baby, that's okay.. kau tak perlu takut hm?" bujuk Johan.

Archie menitihkan air matanya, dirinya menangis dalam diam karna ketakutan yang ia rasakan.

Johan menatap sendu pada Archie yang tampak sangat ketakutan, ia masih mencoba mendekati Archie yang terdiam kaku sembari menatapnya.

"Archie, jangan takut? I'll not hurt you" ujar Johan.

Archie masih menangis dalam diam, bahkan sekarang pundaknya ikut bergetar hebat.

Johan menghentikan langkahnya, dan dengan sigap ia menarik tubuh mungil Archie untuk ia gendong dan ia peluk erat.

Archie yang terkejut dan ketakutan langsung saja berteriak kencang sembari menangis keras, Archie memukul keras pundak Johan, memberontak dengan kuat agar terbebas dari dekapan Johan.

"AAAAAAAAAAA HIKS NNOOOO!!!"

Johan memejamkan matanya erat, bibirnya terkatup rapat tanpa mau mengeluarkan kata penenang. Ia membiarkan tubuhnya di pukul dengan keras oleh Archie.

Telapak tangan lebarnya ia bawa untuk mengelus punggung Archie yang bergetar hebat itu, dengan perlahan membisikkan kata penenang. Hati Johan terasa sakit saat mendengar isakan keras dari Archie.

"Archie.. Baby.." bisik Johan.

Tanpa ragu ia mengecup pelipis Archie dengan penuh kasih sayang, menimang tubuh yang lebih kecil.

Beberapa menit kemudian isakan Archie melirih, pukulan pada tubuh Johan juga melemah. Hanya terdengar isakan kecil dan juga cegukan dari si manis.

"L - lepash hiks.. jahatt.. aci nda cukka hik.." gumaman yang terus keluar dari belahan bibir Archie itu melirih dengan suaranya yang terdengar serak.

Big Boss | JohnMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang