20

518 83 4
                                    

Happy reading and sorry for typos !


















Acara memasak spaghetti di sore hari ini sangat ricuh, dengan Archie yang selalu saja ingin membantu tetapi hasilnya selalu hancur. Seperti sekarang, ia membawa susu sembari berjalan melompat lompat. Johnny yang tengah mencuci sendok melirik kemudian berucap.

"Jalan yang benar, nanti kamu jatuh"

"Jatuh no no~"

Archie berujar dengan mulut mengerucut sembari menggoyangkan telunjuk nya, jangan lupakan pantatnya juga ikut bergoyang.

Johnny berdecih menahan gemas, lalu ia mendekat.

"Buka botol susu nya, bisa?"

Archie mengangguk mantap, ia memeluk botol susu itu kemudian mencoba membuka nya. Tapi entah karna tutup botol yang terlalu erat atau tenaga Archie yang kecil, botol itu tak bisa terbuka. Bahkan wajah Archie sudah memerah.

"Hahahaha, sulit?" tanya Johnny dengan tawa nya yang menggelegar.

"HMMNMN!!!!!"

Archie menggeram sembari terus mencoba membuka tutup botol susu itu, tapi naas nya, setelah terbuka susu itu malah tumpah mengenai badan nya. Membuat apron nya basah dan juga baju nya yang sedikit basah.

"Ack!"

Johnny segera mengambil botol susu itu dari tangan Archie. Mengambil beberapa lembar tissue dan mengelap wajah si manis yang basah karna terciprat susu.

"Melk"

"Milk" Johnny membenarkan ucapan Archie.

Ikatan apron itu hendak ia lepas, tapi Archie menyingkir.

"Apron nya di lepas dulu, itu sudah basah dengan susu. Kotor" jelas Johnny.

Archie menggeleng kukuh, bibirnya mengerucut, alisnya mengerut, pipi nya menggembung.

Johnny menghela nafasnya, tak bisa menahan gemas, ia memilih untuk membiarkan apron basah itu tetap melekat di tubuh kecil Archie.

Tangan kekar nya mengambil botol susu yang sudah terbuka itu, berjalan menuju pan dan menuangkannya. Setelah di rasa cukup, ia kembali menutupnya, takut di tumpahkan oleh Archie.

Uraian Spaghetti yang sudah matang itu ia masukkan kedalam susu, lalu mengaduknya hingga tekstur berubah menjadi creamy. Menambahkan beberapa potongan jamur, lalu memasukkan parutan keju.

Archie berdiri di samping Johnny, bersembunyi dan mengintip dari lengan kekar Johnny, ia dilarang terlalu dekat pada kompor. Mata bulatnya menatap penuh minat pada spaghetti yang di masak oleh Johnny.

"Hm? Ingin mencobanya?"

Mata bulat itu menatap Johnny, lalu anggukan antusias menjadi jawaban dari pertanyaan sang dominant. Johnny mengambil sendok, lalu menyendokkan cream spaghetti itu, setelahnya meniupnya agar tidak terlalu panas, setelah dirasa hangat ia menyuapkannya pada Archie.

Archie membuka mulutnya, menerima suapan dari Johnny. Senyumnya merekah saat merasakan lezatnya spaghetti buatan Johnny.

"Enyak! Gi mau gi!"

Johnny terkekeh, kembali menyendokkan cream spaghetti itu, meniupkannya lalu setelah dirasa hangat menyuapkannya pada si manis.

"Yummy?"

"Yummy!"

Tangan Archie terulur ingin merebut sendok di tangan Johnny, tapi Johnny langsung menjauhkan sendok itu.

"Aaaa~"

Rengekan terdengar. Johnny mematikan kompor lalu menatap Archie.

"Harus di pindahkan ke piring" ujarnya.

Johnny lalu mengambil dua piring, mengisi masing masing piring dengan spaghetti buatannya. Archie masih di belakang Johnny, melihat apapun yang Johnny kerjakan. Mata bulatnya selalu memancarkan keingintahuan.

Saat Johnny berjalan ke meja makan untuk meletakkan piring, Archie selalu mengikuti dari belakang, tidak mau ketinggalan. Layaknya Johnny mempunyai ekor.

Johnny kembali berjalan untuk mengisi air pada gelas, menatap Archie yang juga menatapnya.

"Apron nya di lepas"

Mengernyit bingung, "Ar- poron?"

"Apron, sayang"

Johnny berjalan ke meja makan lalu meletakkan dua gelas berisi air. Setelahnya menatap Archie, melepaskan ikatan apron di tubuh kecil itu. Lalu ia letakkan di kursi pantry.

"Ayo makan"

"MAKAANNN!!!!"

Senyuman Archie merekah, ia naik keatas kursi makan lalu menatap piring berisi spaghetti buatan Johnny yang terlihat lezat, mulutnya menganga dengan mata berbinar senang.

Johnny yang duduk di sampingnya terkekeh melihat tingkah Archie, ia menyodorkan garpu dan sendok yang berhiaskan kepala pororo di ujungnya.

"Selamat makan"

"Smat mam!"

Archie mulai menyendokkan spaghetti di piringnya, sedikit kesusahan tapi tak membuat Archie kesal. Lalu segera ia melahap spaghetti yang sudah ia idam-idamkan sedari tadi.

"Mmmnyammm"

Tubuh kecil itu bergoyang ria menandakan ia sangat menikmati makanannya, Archie makan dengan sangat berantakan. Cream spaghetti itu mengotori pinggir bibir, hidung sampai ke pipi nya.

Johnny juga menyantap masakannya dengan tenang dan bersih, maniknya fokus pada Archie yang makan dengan lahap dan berantakan. Tapi ia tidak menegur si manis, sebaliknya ia mengambil tissue lalu mengelap cream yang mengotori pipi dan hidung Archie.

"Oniiii"

"Yes sweet heart?"

Manik Johnny menatap fokus pada pemuda yang entah dari kapan sudah mencuri hati nya.

Archie mencoba mendekat, turun dari kursi nya dan berdiri di samping Johnny, berjinjit dan menangkup rahang tegas Johnny dengan tangannya yang kotor oleh cream spaghetti. Lalu wajahnya mendekat, setelahnya menempelkan hidung kecil Archie pada hidung besar Johnny, lalu menggeseknya lembut.

Johnny dibuat terdiam oleh pergerakan Archie. Maniknya menatap Archie yang memejamkan matanya.

"Tenkyu!! Yummy pagateti"

Archie berucap sembari menatap Johnny dengan manik polosnya yang berbinar, jangan lupakan senyuman manisnya itu. Hati Johnny menghangat mendengar perkataan Archie, ia tersenyum dan mengelus rambut si kecil.

"Your welcome, sayang.."

Johnny mengecup kecil ujung hidung Archie. Lalu terkekeh saat Archie kembali duduk di kursi nya dan melanjutkan acara makan nya.

Ia menatap dalam pada si manis, tak menyangka bahwa cara Archie untuk menyampaikan rasa terima kasihnya dan rasa sayangnya dengan cara yang seperti itu. Dengan cara yang tidak terpikirkan oleh Johnny sebelumnya.

Big Boss | JohnMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang