15

2.4K 183 3
                                    

Happy reading and sorry for typos !












































































Kondisi Archie tak juga membaik, malaikat manis itu selalu berteriak dan menangis kencang ketika melihat keberadaan Johnny.

Tantrum tak terkendali, Archie juga akan menyakiti dirinya sendiri dikala ia tantrum hebat.

Sedangkan Johnny, lelaki itu selalu berusaha untuk berinteraksi dengan Archie. Ia merasakan dadanya dihantam sebuah batu besar ketika melihat Archie yang tantrum dihadapannya. Tak kuasa menahan haru saat melihat manik favoritnya itu memancarkan ketakutan.

Setiap hari Johnny berusaha untuk melakukan interaksi kecil dengan Archie, entah itu mengantarkan makanan untuknya, memberikan mainan dan sebagainya.

Lalu apakah Archie menerima atensinya? Tentu saja tidak.

Archie akan menangis keras setiap kali melihatnya, bahkan ketika Archie tak sengaja melihat siluet Johnny saja tubuh Archie akan bergetar hebat ketakutan.

Johnny sudah menghubungi Chris, meminta lelaki itu untuk segera kembali ke korea. Tetapi Chris tak bisa kembali dalam waktu dekat karna Liam yang jatuh sakit disana.

Akhirnya Johnny hanya bisa menunggu Chris datang sembari mencoba berinteraksi dengan Archie. Sayangnya Chris juga tak bisa datang dengan cepat karna kondisi Liam.

"Kikislah jarak diantara kalian, tapi jangan sampai membuatnya tantrum. Kondisi Archie memang lumayan parah, tapi kabar baiknya dia masih bisa mengingatmu dan menyebut namamu, bukan nama si sialan itu"

Perkataan Chris saat ia melakukan panggilan telfon itu terus terngiang-ngiang di dalam kepalanya, apakah Johnny harus bersyukur terhadap kabar yang dikata baik oleh Chris? atau sebaliknya.

Tapi Johnny lebih memilih memfokuskan dirinya untuk mendekati Archie. Di jam 8 pagi ini adalah waktu Archie untuk sarapan pagi, dia meminta pada perawat untuk membawa nampan sarapan Archie padanya, dan ia akan mengurus Archie.

Di depan pintu ruang inap Archie, Johnny berdiri dengan gugup. Maniknya menatap kearah nampan yang sudah ia pegang, nampan yang berisi makanan kesukaan Archie.

Menghela nafasnya guna menetralkan kegugupannya, Johnny membuka pintu ruang inap tersebut. Dapat ia lihat di dalam sana Archie yang tengah duduk menghadap ke luar jendela.

Suasana pagi hari ini sedang cerah, di halaman rumah sakit banyak sekali kupu-kupu yang berterbangan.

"Archie" sapa Johnny.

Tubuh kecil itu terlihat berjengit kecil lalu menegang, dengan perlahan Archie memutar kepalanya guna menghadap pada sang penyapa.

Johnny mengulas senyuman manisnya yang ia latih selama 5 hari belakangan agar Archie tak menangis lagi ketika melihat senyumannya.

Telinga tajamnya sudah siap mendengar tangisan menggelegar Archie, tetapi setelah beberapa menit di tunggu, suara tangisan itu tak terdengar.

Johnny merasa lega saat Archie sudah tak menangis lagi ketika melihat atensinya, tetapi masih dapat ia lihat kalau ketakutan masih terpancar dari manik bulat yang tak se cerah dulu.

Melangkahkan kakinya hati-hati, Johnny mendekat kearah Archie yang sudah mengalihkan pandangannya kembali kearah luar.

"Bagaimana tidurmu? Nyenyak?" tanya Johnny sembari meletakkan nampan itu pada nakas.

Archie hanya diam, dia menggeser tubuhnya saat Johnny mendekat, menciptakan jarak tak kasat mata yang membuat Johnny hanya bisa tersenyum tipis.

"Lihat apa yang aku bawa, aku membawakan cookies favoritmu"

Mendengar makanan kesukaannya yang disebut, Archie terlihat melirik kearah Johnny yang tengah duduk di hadapannya.

Johnny tersenyum manis melihat Archie yang meliriknya ragu-ragu. Ia mengambil piring kecil berisi beberapa cookies mini yang ia siapkan khusus untuk kekasih manisnya ini.

"Lihatlah, kamu mau?" tanya Johnny sembari menyodorkan piring berisi cookies itu pada Archie.

Dengan kaku Archie mengangguk pelan menimbulkan senyuman lebar pada sang dominant.

"Ini, makanlah"

Johnny mengambil satu cookies dan menyerahkannya pada Archie yang memundurkan tubuhnya saat tangan Johnny mendekat.

"Hm? Ambilah" ujar Johnny sembari tersenyum manis.

Manik bulat itu terpaku pada cookies yang disodorkan oleh Johnny, ingin mengambilnya tapi rasa takut yang teramat masih menyelimutinya.

Bayang-bayang kejadian yang membuatnya terpuruk membuat Archie hanya bisa menatap cookies di pegangan Johnny itu.

Johnny yang mengerti jika Archie masih ketakutan pun memilih kembali meletakkan cookies di tangannya itu pada piring dan selanjutnya meletakkan piring tersebut tepat di samping Archie.

Lalu setelahnya ia beranjak dari duduknya untuk pergi ke kamar mandi.

"Makanlah, aku ke kamar mandi sebentar" ujar Johnny lalu berlalu menuju kamar mandi.

Mendengar pintu kamar mandi yang terkunci, Archie menunduk menatap piring berisi cookies yang sangat menggoda untuk di santap itu.

Sembari menatap takut kearah kamar mandi, takut jika Johnny tiba-tiba keluar dari sana, Archie dengan buru-buru mengambil dua cookies di tangannya lalu langsung ia santap dengan rakus.

Di dalam kamar mandi, Johnny dengan hati-hati membuka kunci pintu kamar mandi lalu mengintip kondisi Archie. Setelahnya ia tersenyum lega saat melihat Archie yang tengah memakan lahap cookies yang telah ia siapkan.

Walaupun sesekali ia meringis saat melihat cara makan Archie yang sangat rakus hingga membuat remahan cookies itu mengotori baju dan ranjang rumah sakit, tapi Johnny senang, Archie sudah tak menangis saat melihatnya dan tidak tantrum hebat seperti dulu.

































TBC!
Sorry for late update ya..

Big Boss | JohnMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang