🍁 SECRET DESTINY 03🍁

412 39 7
                                    

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA UNTUK
FOLLOW & VOTE & KOMEN
🍁🍁🍁

🍁🍁🍁

Setelah kejadian hari itu, Liasa berusaha untuk terus melupakan kejadian itu dan memilih untuk terus fokus bekerja dan mengumpulkan dana yang cukup untuk dirinya bertahan hidup dan juga tembahan untuk biaya dirinya berkuliah nanti.

Persetan dengan keperawanannya yang di renggut oleh laki-laki brengsek itu, life goes on. Liasa memang menyayangkan hal itu terjadi pada hidupnya, tapi kembali lagi penyesalannya tidak akan membuat keperawanan nya kembali.

"Lo kenapa? Ada masalah?" Tanya Viona ketika merasa bahwa sahabatnya itu lebih banyak diam beberapa hari ini.

"Gak ada kok, Na." Jawab Liasa yang tersenyum dan kembali menidurkan kepalanya ke meja.

"Atau lo kurang enak badan?" Tanya Viona.

"Gak ada, Na. Gue baik-baik aja."

"Gue cuma capek aja." Lanjut Liasa.

"Lo jangan terus-terusan maksain diri sendiri, Sa. Lain kali kalo lo cape, izin aja dulu biar nanti lo gak ngedrop. Kasian badan lo, kalo lo butuh duit, gue selalu ada buat lo." Jelas Viona.

"Iyaa, Na. Thank you udah selalu ada, tapi gue cuma capek biasa kok, lagi pula kita udah lulus dan tinggal nunggu ijazah keluar. Setelah itu gue tinggal fokus kerja doang." Ucap Liasa.

"Emang lo gak mau lanjut kuliah, Sa?" Tanya Viona.

"Mau sih mau, Na. Tapi kan lo tahu sendiri, gue harus kerja dulu supaya bisa ngebiayain kuliah gue." Jawab Liasa.

"Emang pihak sekolah gak ada ngabarin lo tentang beasiswa gitu? Harusnya si loh dapet, Sa. Lo kan pinter, Lo masuk sini aja lewat beasiswa, masa mereka ga ngasih lo beasiswa." Ucap Viona.

"Entahlah. Gue juga gak tahu, beberapa waktu lalu wali kelas emang bilang hal yang sama, tapi setelah itu gak ada kelanjutannya lagi." Ucap Liasa yang tidak ingin berharap lebih.

"Nanti deh kita tanya ke wali kelas. Siapa tahu beliau lupa ngasih tahu lo tentang beasiswa." Ucap Viona.

"Iyaa.." jawab Liasa seadanya. Walaupun begitu Liasa tidak akan berharap banyak, mengingat bagaimana ia sudah berurusan dengan cucu pemilik sekolah ini dan bisa saja laki-laki itu yang sengaja membatalkan beasiswa untuknya karena masih belum puas membuat kekacauan di dalam hidup Liasa.

Sedangkan di tempat lain.

"Terus rencana lo kedepannya gimana, Bang?" Tanya seorang laki-laki yang membantu Deon melancarkan aksinya waktu itu.

"Kita lihat aja, cepat atau lambat pasti Leon bakal sadar, kalau tuh cewek emang bukan cewek baik yang dia kira." Ucap Deon yang akhirnya memutuskan untuk membiarkan adiknya bertindak dan menjalani semaunya.

"Terus gimana sama nasib cewek malam itu?" Tanya laki-laki itu.

"Itu bukan urusan gue, lagi pula itu resiko dia karna udah berani nantangin gue." Jawab Deon dengan santai.

"Lo beneran gak kasihan sama tuh cewek? gimana kalau kejadian malam itu bikin tuh cewek hamil?" Tanya laki-laki itu dengan perasaan bersalah.

"Whatever. Kalaupun dia beneran hamil, keluarga Arzionolic gak akan percaya dan nerima anak yang lahir dari rahim wanita murahan kayak dia. Tapi lebih baik dia gugurin anak itu dari pada lahir dengan keluarga yang berantakan." Balas Deon.

"Bang.. mau gimanapun dia korban dari rencan kita." jelas laki-laki itu yang semakin merasa bersalah.

"Kenapa lo peduli banget sama tuh cewek? lo demen sama dia? kalo lo demen, ambil aja, itupun kalo lo mau bekasan Leon." Jawab Deon.

SECRET DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang