-
-Yoongi menyenderkan kepalanya yang mulai berat. Setumpuk buku itu seakan memukul kepalanya sekali hamtaman. Sesekali ia memijit-mijit kepalanya, ia lirik jam di mejanya itu. Tepat pukul 10 malam, tapi masih ada 5 lembar yang harus ia baca dan hafalkan.
"Aaaarrrg... aku benci belajar" ucapnya kesal.
Tapi, jika mengingat nasib piano kesayangannya itu, ia bahkan tak diperbolehkan mengeluh sama sekali.
Ia merenung sejenak, ia rebahkan kepalanya di meja belajar itu. Sudah berapa lama ia disana? Sekitar 5 jam? Tidak, mungkin lebih dari itu.
Matanya mulai berat, ia mengantuk... tapi ia tak bisa tidur di kursi belajarnya, meja ini pun masih berantakan. Ia harus membereskannya sebelum tidur, begitu pikirnya.
Namun pikiran dan matanya tak sejalan. Matanya tak lagi sanggup untuk menahan rasa ngantuk ini.Tik... tik... tik...
Mendadak suasana menjadi sunyi, suara jam itu terdengar nyaring. Pada akhirnya, Yoongi tertidur di meja belajarnya.
Sedetik kemudian, mata itu kembali terbuka lebar.
Ia lirik jam disebelahnya, pukul 10.17 tanpa sadar ia tertidur sekitar 15 menit.Ia meregangkan badannya, dan mengelap pipi yang mungkin basah karna air liurnya sendiri.
"Aku lelah" gumamnya sendiri.
Meskipun berkata demikian, ia tak kunjung merapikan mejanya. Ia malah memutar-mutar pulpennya sambil melihat pianonya.
Ia dekati piano itu, hanya melihat-lihat... ia tak berani menyentuhnya sama sekali. Dalam hatinya, ia sangat ingin memainkannya, namun seperti ada rasa takut yang jauh lebih besar menghantuinya.
Seperti terdengar suara "jangan mainkan", suara itu terus membuatnya takut dan mengurungkan niatnya.Ia kembali ke kursinya, mengambil catatan kuningnya. Terbesit inspirasi yang apik di memorinya.
Ia segera menulis beberapa kalimat disana."Aku tak tahu betapa berartinya dirimu saat ini.
Saat ini, aku merasa senang hanya dengan melihatmu.
Tanpamu, aku bukanlah apa-apa.
Aku tak akan membiarkanmu pergi dariku.
-First Love"Yoongi menaruh pulpennya, ia tatap kalimat yang ia tulis itu.
Ia tersenyum puas, kalimat yang ia tulis itu tercipta saat ia melihat piano coklat kesayangannya.Dengan penuh semangat, ia membuka komputernya, ia buka file musik yang ia buat. Ia pakai headphone nya dan mulai mendengarkannya.
Ia menamai file itu dengan "FIRST LOVE" yaa... akhirnya Yoongi menemukan judul yang bagus untuk lagu pertamanya.
Tak seperti sebelumnya, matanya kini benar-benar terbuka dan tak mengantuk sama sekali. Ia merekam melodi dan ketukan rap yang akan ia masukkan kedalam musiknya, semua berjalan dengan mulus. Inspirasinya benar-benar tak henti-hentinya mengalir dengan sendirinya."Yaassh!" Teriakan keberhasilannya itu membuatnya tersenyum "ini bagus" batinnya, Eunha pasti akan menyukainya, pikirnya saat itu.
Lagu ini, sudah 60%. 40% kekurangannya adalah lirik yang belum ia tulis.
Tapi ia sudah merasa sangat puas, ia sudah terbayang dengan apa yang akan ia tulis. Lagu ini akan menceritakan tentang Yoongi dan piano coklatnya.*Klik*
Suara pintu yang terbuka itu membuat Yoongi terkejut"Appa?"
Yoongi langsung melepas Headphone nya dengan matanya yang bergetar. Tubuhnya terasa kaku, tak bisa bergerak sedikitpun.
Kenapa appa nya masuk disaat yang tak seharusnya?
Bukankah seharusnya appa sudah pulang sejak tadi? Kenapa ia baru pulang sekarang? Lalu kenapa ia tiba-tiba masuk ke kamar ku?
Begitu banyak pertanyaan di kepala Yoongi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARA
Romantizm"Saat kau sudah mencapai ujung pelangimu, aku akan memelukmu dan mengucapkan selamat tinggal" - Suga