-
-Hari-hari pun berlalu, hubungan antara Yoongi dan Eunha tak kunjung membaik, justru jarak keduanya semakin menjauh.
Yoongi menyadari, sikapnya terlalu keras dengan Eunha.
Sedangkan bagi Eunha, terlalu terlambat untuk memperbaiki hubungan dengannya hanya dengan kata maaf. Ia pun merasa bersalah juga dengan Yoongi.Entahlah, jika ditanya... keduanya pun tak ingin seperti ini, tapi mengapa situasinya begitu sulit untuk sekedar bertatap muka dan berbicara?
Padahal biasanya Yoongi dan Eunha seperti selayaknya saudara yang tak terpisahkan, dimana ada Yoongi disitu ada Eunha, begitupun sebaliknya.Situasi mereka semakin sulit, mengingat setiap hari Min Ho semakin terlihat menempel pada Eunha.
Setiap jam istirahat dan pulang sekolah, ia selalu datang menghampiri Eunha meskipun Eunha tak menginginkan kehadirannya sekalipun.Namun jam istirahat kali ini, Yoongi melihat Eunha makan sendirian tanpa ada Min Ho yang menemaninya.
Mungkin ini saatnya ia untuk mengajaknya berbicara?
Yoongi tak menyia-nyiakan kesempatannya kali ini.Yoongi memberanikan diri untuk menghampiri meja Eunha, namun langkah kakinya terlambat, Min Ho sudah berlari ke arah Eunha dari belakangnya.
Yoongi yang hampir sampai itu pun menghentikan langkahnya saat Min Ho sudah duduk di depan Eunha.
Eunha melirik ke arah Yoongi disampingnya, ia menyadari kehadirannya. Namun, kehadiran Min Ho menarik pandangannya.
"Maaf aku terlambat" ucap Min Ho.
Eunha hanya terdiam, dan mengalihkan pandangannya. Ia hanya menatap nasi dan mengambil jamur di nampannya.
Yoongi yang merasa terdului itu langsung berbalik dan pergi dari mereka.
Ia duduk dan makan sendirian, sesekali melirik Eunha dan Min Ho diujung sana.
Kenapa ia merasa asing dengan Eunha? Bukankah biasanya ia yang duduk di kursi yang Min Ho tempati saat ini?
Ia merasa sedih dengan keadaannya sekarang."Eunha yaa, kau ada rencana apa hari minggu nanti?" Tanya Min Ho
"Aku biasanya hanya menghabiskan waktu ku untuk berlatih musik dirumah" dalam hatinya berkata "biasanya dengan Min Yoongi"
"Em, baguslah.
Jadi kau tak ada acara kan?" Tanyanya lagiEunha hanya menggeleng malas.
"Mau jalan-jalan dengan ku? Ada film yang ingin ku tonton bersama mu"
Eunha terdiam, apa berarti ini adalah sebuah ajakan kencan?
Batinnya."Bukankah tak ada alasan untuk menolak?" Paksa nya
Eunha terdiam, benar juga... alasan apa yang akan ia gunakan untuk menolak ajakan seniornya ini.
"Jika kau hanya diam, ku anggap kau setuju" lanjut Min Ho, sambil tersenyum.
"Ku jemput pukul 11, ya?"
Eunha mengangguk mengiyakan. Meskipun ia tak begitu tertarik, tapi.. tak ada salahnya kan hanya sekedar jalan-jalan?
Eunha melirik ke arah Yoongi yang sedang makan sendirian itu, ia merasa sedih. Apa benar ia harus meninggalkan Yoongi demi Min Ho dan juga mendengarkan omongan teman-temannya?
Dia yang menjalani kehidupannya, kenapa ia harus peduli dengan tatapan orang lain??
Orang lain hanya mengenal Yoongi dari tampilannya, tapi ia mengenal Yoongi lebih dari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARA
Romansa"Saat kau sudah mencapai ujung pelangimu, aku akan memelukmu dan mengucapkan selamat tinggal" - Suga