13. DON'T LEAVE ME

7 1 0
                                    

-
-

"EUNHA YAAAAA"

Si rusuh itu berlari menghampiri Eunha dan langsung menepuknya dari belakang

"Aah kamcagiya" untung jantungnya sudah terlatih dengan kehadirannya yang suka tiba-tiba itu

"Hehehe"
Seojun hanya nyengir tak berdosa

"Wae??" Tanya Eunha ketus

"Aku punya kabar baik, juga kabar kurang baik. Kau pilih yang mana?"

"Kabar tak baik"

"Keeeeek... pilihan yang bagus"

"Apa? Cepat katakan!" Eunha kembali melanjutkan peregangannya untuk pemanasan sebelum berlatih dance

"Aku akan pindah ke Seoul"

"Itu kabar buruknya?"
Reaksi Eunha lebih santai dari dugaan

"Tentu saja!
Itu artinya kita akan jarang bertemu"

"Hmm.. menurutku itu tak terlalu buruk"

"Tch" Seojun mengetuk jidat Eunha cukup kencang sampai bunyi tuk

"Ah!
Yaa!!!" Teriaknya protes sambil mengusap-usap jidatnya yang nyeri

"Bisa bisanya kau bilang tak terlalu buruk. Kita akan berpisah kau paham? Daegu dan Seoul itu jauh!"

"Arraaa!"

"Kau tak sedih?"

"Anii..
Memangnya kenapa kau pindah?"

Seojun menjentikkan jarinya
"Itu dia kabar baiknya...
Aku diterima di Universitas Seoul. Jurusan Seni" ucapnya bangga.
Bahkan pundaknya itu menjulang setinggi gunung.

"Mwoyaaa... chukkae..."

"Aku hebat kan?"

"Em. Aku bangga padamu"

Seojun tak henti-hentinya tersenyum. Mendengar pujian dari Eunha itu membuatnya hatinya semakin melambung tinggi

"Tapi tenang... aku masih ada waktu untuk mengantar mu audisi ke JYP"

"Em..."

Eunha tak terlalu mempedulikan kalimatnya, ia masih sibuk dengan aktifitasnya sendiri. Lagi pula, ia belum tau kapan ia akan mendaftar.

"Bagaimana dengan pacarmu?" Tanya Seojun mengalihkan.
Ia duduk dan mengambil posisi senyaman mungkin. Seakan siap mendengarkan gosip terhangat dari Eunha.

Eunha terdiam.
Ia merenung sejenak. Pertanyaan itu sukses membuatnya menghentikan aktifitasnya.

"Molla.." jawabnya

"Kau belum putus dengannya?"

"Aku tak bisa"

"Jika kau begitu mencintainya, kenapa tak kau maafkan dia saja?"

"Aku belum bisa"

"Wae? Memangnya apa salahnya?
Apa dia selingkuh?"
Seojun tak henti-hentinya mengulik sampai ia mendapat jawaban pasti. Karna memang Eunha tak mau membahas soal malam itu.

"Anii... dia tak pernah melakukannya"
(Aku yakin itu)

"Lalu apa kesalahannya?"

Entahlah... bagaimana Eunha menjelaskannya?
Sebenarnya... benarkah perasaan cemburu yang tak berkesudahan ini?
Eunha pun tak tau. Apa Yoongi pantas ia hukum seperti ini?
Semua chat dan telepon darinya tak pernah ia angkat lagi sejak waktu itu.
Sudah hampir 3 minggu, tapi ia masih mementingkan egonya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang