3. VERSE

13 3 0
                                    

-
-

Hari-hari Eunha masih seperti biasa, sepulang sekolah ia masih menyempatkan untuk berlatih piano di ruang musik sekolah. Meskipun ia sudah menyelesaikan tugasnya untuk acara festival sekolah, ia masih harus mengembangkan bakat yang juga hobi nya itu.

Sama seperti saat ini, meskipun bermain piano sangat menyenangkan baginya, tapi ada kalanya... ia merasa bosan juga.

"Haaaaah" ia hentikan permainannya. Ia merenung sejenak, sepertinya semangatnya menurun hari ini. Entah karna bosan atau karna perutnya yang lapar.

"Aku lapar" ucapnya sambil melirik kearah Yoongi.
Tapi yang dilirik tak menoleh sedikitpun.

Sejak tadi, Yoongi hanya duduk terdiam sambil mendengarkan CD playernya dengan earphone nya.

Eunha yang melihatnya itu pun kesal. Meskipun raga Yoongi menemaninya, tapi jiwanya tidak. Bahkan Yoongi tak bicara sepatah katapun padanya.

Eunha yang kesal itu pun menghampirinya, ia duduk tepat di depan wajah Yoongi, lalu meniup wajah Yoongi tiba-tiba.

"Fuuuuuh"

"Aah, kamjagiya!" Teriak Yoongi sambil mendorong tubuh Eunha tanpa sadar.

"Yaa!!" Protes Eunha yang hampir terjatuh itu

"Apa yang kau lakukan huh?!" Yoongi berdiri dari kursinya

"Justru aku yang harusnya bertanya padamu! Apa yang kau dengarkan huh? Sampai kau tak menyadariku?" Eunha memanyunkan bibirnya, ia sedih Yoongi mengabaikannya.

"Tch, Mianhae..." ucapnya yang telah menyakiti perasaan Eunha.

"Aku lapar"

Yoongi menghela nafas kesalnya, ia tau maksud Eunha "Tunggulah disini"

"Kau mau kemana?"

"Membelikan mu sesuatu"
Tanpa basa basi, Yoongi langsung pergi meninggalkan Eunha.

"Tch, aneh sekali. Padahal aku ingin mengajaknya makan bersama" gumamnya

Eunha melihat CD player yang Yoongi tinggal itu, ia coba dengarkan apa yang membuat Yoongi lebih antusias dari piano nya itu.

"Eminem??" Gumamnya.
Eunha tersenyum.. ternyata seperti ini selera anak laki-laki, batinnya.

Tak selang lama, Yoongi datang membawa sebungkus roti dan susu stroberi.

"Nih, makanlah" ucapnya.
Ia menyerahkan roti dan susu itu dengan tampang datarnya.

Senyum Eunha merekah "Gomawo"

Ia duduk disebelah Yoongi, sambil meminum susu nya.

"Kau mau?" Tawarnya, ia menyerahkan botol susu yang tinggal setengahnya itu.

"Kau memberiku ini?"

Eunha mengangguk

"Kau meminumnya dari botolnya dan kau meminta ku untuk minum di botol yang sama??" Yoongi mengerutkan keningnya

"Memangnya kenapa?" Tanya Eunha polos

Yoongi hanya berdecak malas.
"Untukmu saja, aku tak usah" ia sama sekali tak tertarik meskipun ia sebenarnya juga lapar.

Eunha hanya mengangguk dan menghabiskannya sendiri.

"Bagaimana kalau rotinya?"

"Habiskanlah, aku bahkan sudah kenyang hanya dengan melihatmu makan" padahal dia sendiri juga lapar.

Eunha mengangguk, ia kembali menikmati roti dan susunya.
"Sejak kapan kau suka eminem?" Tanyanya menyelidiki.

"Baru saja"

SARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang