-
-Udara malam saat musim gugur Korea bukanlah suatu candaan.
Angin semilir yang menusuk hingga tulang itu sukses membuat Eunha menggigil.Hanya menghembuskan nafas saja sudah menciptakan uap dingin yang luar biasa disana.
Melihat Eunha yang menggosok-gosokkan tangannya itu, membuat naluri kelakian Yoongi tergerak, ia sangat ingin menggenggamnya. Namun sialnya, keberanian Yoongi belum sampai situ rupanya.
Berkali-kali ia hampir mencoba meraih tangan Eunha namun niatnya itu hanya sekedar niat semata."Kau kedinginan?" Pertanyaan bodoh yang Yoongi lontarkan hanya untuk memecah keheningan itu sukses membuat Eunha terbuyar dari lamunannya.
"Ani" jawab Eunha sekenanya sambil memasukkan tangannya ke saku mantelnya sebelum tangannya membeku. Jawaban dan perasaannya tak sinkron kali ini.
Suasana kembali sunyi. Kenapa Yoongi masih secanggung ini?
Biasanya Eunha yang selalu memulai percakapan, tapi kenapa ia hanya diam saja?
Tentu saja Yoongi masih belum terbiasa untuk sekedar membuka percakapan.
Ditengah kebingungannya, Yoongi hanya bisa menggaruk-garuk rambutnya, bingung harus membahas apa."Eum... kau lapar? Mau makan dulu?" Tawarnya. Akhirnya ia bisa membuka percakapan kali ini.
"Aniya. Aku lelah. Aku hanya ingin pulang" jawab Eunha, tak seperti biasanya yang selalu bersemangat, kali ini ia tampak sangat lelah.
"Boleh aku bertanya sesuatu? Apa aku melakukan kesalahan?"
"Ani" jawabnya cepat
"Bisa kau jawab selain tidak?" Yoongi lama-lama gemas dengan jawaban itu
Eunha menghentikan langkahnya, ia sejajarkan tubuhnya dengan Yoongi.
"Wae?? Ada yang mengganggu pikiranmu, Yoongi ssi??" Tanyanya dengan mata sayunya. Yoongi dapat merasakan sorot mata yang lelah itu.
"Apa ini ada hubungannya dengan penampilanku? Atau ada kesalahan yang aku lakukan? Kenapa kau diam saja dari tadi?" ucapnya jujur
Eunha menghembuskan nafas panjangnya.
"Aku hanya lelah Yoongi yaa.. jangan berfikiran terlalu jauh"
Eunha kembali melanjutkan langkah kakinya, disusul oleh Yoongi disebelahnya.Yoongi mengangguk, "Eum, arrasseo..
Bagaimana dengan penampilanku tadi?""Bagus" komentarnya singkat
Meskipun singkat tapi berhasil membuat Yoongi tersenyum
"Terimakasih sudah datang""Tentu saja aku akan datang, aku kan pacarmu"
"Eum...
Kau yakin tak ingin makan? Aku yang traktir... anggap sebagai ucapan terimakasih ku"
Yoongi masih merasa ada yang tak beres dengan Eunha, ia hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama bersamanya."Yoongi yaa.. kau tak perlu melakukannya. Baru saja ku katakan bukan? Karna aku pacarmu.. jadi tak ada yang namanya balas budi"
"Baiklah... tapi..."
"Apalagi?"
Eunha mulai menaikkan intonasinya, kenapa ia menjadi kesal mendengar Yoongi yang cerewet ini."Ada apa denganmu??" Tanya Yoongi khawatir
"Aku tak apa..."
Yoongi menghentikan langkahnya.
Ia tatap gadisnya itu dengan seksama. Meski tak mengatakan apapun, kenapa tatapan Yoongi terasa menusuk sampai hati Eunha. Seakan ia memaksa untuk masuk kedalam pikiran yang mengganggunya sedari tadi."Jangan berbohong"
"Yoongi yaa.. sudah ku bilang kan, aku tak apa..." suara Eunha mulai bergetar, ia mengalihkan pandangannya dari Yoongi. Ia tak bisa menatapnya, lebih tepatnya ia tak akan sanggup.

KAMU SEDANG MEMBACA
SARA
Romance"Saat kau sudah mencapai ujung pelangimu, aku akan memelukmu dan mengucapkan selamat tinggal" - Suga