Tak terhitung seberapa banyak waktu, yang aku gunakan untuk terus mengharapkan mu kembali.Aku pernah begitu keras kepala, menginginkan mu untuk kembali.
Bahkan kata-kata Boy Chandra tak dapat menghentikan ku untuk terus berharap padamu.
"Dia yang telah memilih hilang, tak layak ku pinta pulang dan seharusnya tetap abadi menjadi masa lalu"
Aku tak pernah, letih untuk menantimu pulang.
Sering kali, aku bermimpi bahwa aku dan kamu masih bersama.
Sering kali, aku bermimpi masih berbagi cerita bersama mu.
Sering kali, aku bermimpi bisa menjadi alasanmu melahirkan tawa.
Aku tak pernah bisa melupakanmu, aku selalu bisa menemukan mu kembali, namun tak bisa menemukan mu di sampingku.
Aku begitu ingin, kamu menyadari rasaku.
Begitu ingin kamu sadar, bahwa aku tetap disini menunggumu, tanpa berpindah satu jengkal pun darimu.
Aku ingin, kamu menemuiku dirasa sesalmu, kemudian kamu sadar bahwa aku mencintaimu begitu dalam.
Beri tahu aku, bagaimana caranya melupakan?
Aku terus menantimu, tanpa kamu pinta.
Aku terus bertahan padamu, sedang kamu bertahan bersamanya.
Aku terus mencintai mu, meski kamu telah mencintainya.
Aku ingin sekali menjadi ingatan kecil, yang mungkin tanpa sengaja kamu ingat.
Aku ingin sekali, mengulang segalanya bila itu denganmu.
Kamu berhasil, membuat jatuh cintaku tak banyak usaha.
Saat aku menyadari cintaku padamu, kamu telah pergi.
Bagaimana mungkin, aku terus berharap kepada mu yang tak pernah menjadikan ku sebagai harapan?
Aku telah menutup hati untuk yang lain, karena hatiku hanya untukmu.
Sepertinya aku tak akan pernah bisa, menemukan cinta bila itu bukan denganmu.
Tak akan mudah untukku mencari penggantimu.
Mungkin kamu terlalu sempurna, sehingga tak bisa bersanding denganku.
Bahkan lukamu terlalu indah, untuk sekedar menjadi milikku.
Sering kali, aku merasa tak pantas untuk dicintai.
Aku terlalu terbiasa mencintai, hingga tak mengerti bagaimana beruntungnya orang yang bisa dicintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan untuk Kamu
Short StoryHanya tulisan sederhana yang tak bisa terbaca oleh kamu. Hanya tulisan sederhana yang tak mampu melukiskan betapa aku mencintaimu.