Tulisan untuk Kamu

Mencintaimu dengan Sederhana

Aku mencintaimu dengan sederhana, sesederhana segala tulisan yang aku tulis untukmu.

Aku mencintaimu dengan sederhana, sesederhana aku yang hanya bisa mengungkapkan rindu melalui tulisan.

Aku mencintaimu dengan sederhana, sesederhana aku yang tetap mencintaimu walaupun tanpa balasan.

Aku mencintaimu dengan sederhana, sesederhana aku yang tetap diam di tempat menyaksikan kamu melangkah pergi dan menggenggam tangan yang kamu dambakan.

Aku pikir setelah melihatmu melenggang pergi bersama dia, cintaku padamu akan pudar, tetapi aku salah cintaku memilih abadi dalam hati.

Aku ingin ikhlas laksana langit.

Aku ingin seikhlas langit, saat awan gelap datang kemudian menurunkan hujan tanpa menjanjikan pelangi datang.

Aku ingin seikhlas langit, yang tetap mempersembahkan eloknyaya senja, walaupun cahaya nya akan tergantikan oleh gelap malam.

Aku ingin lebih ikhlas dari langit.

Saat semesta, telah berkata bahwa aku dan kamu tak bisa bersama.

Aku ingin menerima segalanya, tanpa perlu bertanya apa alasannya.

Kamu.

Kamu masih tetap menjadi pemilik hatiku.
Meskipun aku tak pernah memiliki hatimu.

Kamu masih tetap menjadi pilihanku.
Meskipun aku tak pernah menjadi seseorang yang kamu pilih.

Kamu masih menjadi pemenang.
Meskipun semesta telah mengikrarkan kekalahan, bahkan sebelum memulai berjuang.

Kamu istimewa dimataku.
Meskipun aku tak berarti dimatamu.

Aku harus tahu, bahwa tak semua perasaan mendapatkan balasan.

Aku harus tahu, bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu menyakitkan contohnya perasaan.

Aku tidak kalah dalam mencintaimu, hanya saja aku kalah karena tak jadi pilihanmu.

Kamu tak pernah benar-benar hilang.
Aku selalu bisa menemukanmu kembali.

Di setiap lirik lagu yang aku dengarkan.

Di chat WhatsApp yang masih aku simpan, dan seringkali menjadi pelepas dahaga di kala rindu mendera.

Kamu masih tersimpan dalam serpihan rindu yang berserakan dalam hatiku.