Di dalam cerita singkat kita, aku menulis namamu dengan huruf tebal.
Aku ingin kamu abadi dalam setiap tulisanku.
Namun, kamu tak pernah membaca satupun tulisan yang aku tulis untukmu.
Apalagi bisa berharap menjadi tulisan yang tertulis dalam kisahmu.
Kamu tahu bagaimana hancurnya hatiku saat kamu meninggalkanku?
Ah, kamu tak mungkin tahu karena perasaan ini hanya milikku.Kamu harus tahu.
Aku menghabiskan puluhan malam dengan tangisan karena terlampau rindu padamu.
Aku menghabiskan puluhan malam berharap kamu akan kembali.
Aku menghabiskan puluhan malam dengan rasa kecewa mendalam, saat mengetahui kamu telah mencintai orang lain.
Aku menghabiskan puluhan malam dengan segala Ikhlas yang aku paksakan, bahwa mencintai tak perlu mendapat balasan.
Aku bahkan bisa menceritakan mu dengan sederhana, tanpa menyebut namamu.
Kamu adalah pria yang membuatku jatuh cinta dengan cara paling sederhana.
Kamu adalah pria yang membuatku jatuh cinta tanpa banyak usaha.
Kamu adalah pria yang mengajarkan ku bahwa titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.
Aku menyimpan namamu teramat dalam di dasar hatiku, hingga saat aku berusaha menghapusmu hatiku hancur berantakan.
Aku mencintaimu, sungguh.
Namun, aku tahu ini hanya perihal aku.Tanyakan pada langit malam, betapa bahagianya aku saat bersamamu waktu itu.
Kamu harus tahu.
Mencintaimu adalah hal mudah bagiku.
Melihatmu tersenyum saja, sudah membuatku jatuh cinta.
Namun, sekarang senyum itu tak akan pernah bisa aku saksikan lagi.
Kamu selalu bisa membuatku jatuh cinta berkali-kali, namun sayangnya hanya aku yang terjatuh.
Ini memang tidak adil, namun memaksamu mencintaiku juga tak bisa disebut adil?.
Bukankah itu egois?.
Namun, menaruh hati begitu dalam padamu adalah hal paling egois yang aku lakukan.
Ini salah, namun perasaan tak pernah salah apalagi perihal hati.
Tak ada perasaan yang salah, hanya saja memberi perasaan tak harus mendapatkan balasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan untuk Kamu
Short StoryHanya tulisan sederhana yang tak bisa terbaca oleh kamu. Hanya tulisan sederhana yang tak mampu melukiskan betapa aku mencintaimu.