TOD

707 51 5
                                    

"Tuan, kaiser sedang berada di kediaman isagi Yoichi dengan beberapa bodyguard yang menjaga di halaman rumah nya" Ucap seseorang.

"Baiklah, kau tidak lupa misinya kan? Kunigami." Ucap Ness.

"Tentu saja tidak dan anda juga harus menepati janji anda untuk melepaskan chigiri" Ujar kunigami dengan wajah yang serius.

Ness hanya tertawa angkuh, kemudian menatap kunigami dengan remeh.

"Baiklah kau sudah bisa pergi" ujar Ness dan kunigami pun hanya mengangguk kemudian pergi dari hadapan Ness.

Pagi hari yang sejuk diiringi dengan sinar matahari yang menyelinap masuk kedalam kamar isagi dan membuat pria manis itu terbangun, tidurnya begitu nye-

sepertinya tidak

isagi terbangun dengan mata yang memerah sepertinya dia tidak bisa tidur sama sekali karena berusaha menjaga diri mati Matian agar kaiser tidak melakukan hal aneh aneh selama dia tertidur.

kenyataannya kaiser memang tidak melakukan hal aneh, pria tersebut terlalu asik dengan mimpinya, entah apa yang ia mimpikan. isagi benar benar akan membunuh manusia itu jika saja dia melakukan hal aneh kepada dirinya.

Lalu dirinya berinisiatif untuk mandi di pagi hari dan memasak untuk sarapan nanti.

Skip

Isagi kini sedang memasak sambil bersenandung. entah apa yang dirinya masak itu tapi jelas baunya sangat harum.

Isagi berbalik hendak meletakkan sarapan yang ia buat di atas meja dan disitulah kaiser yang entah dari mana tidak ada angin ataupun tanda tanda tiba tiba saja dia berada di meja makan sambil tersenyum menatap dirinya.

isagi sedikit terkejut dan sedetik kemudian dia langsung mengontrol ekspresi wajahnya lalu meletakkan sarapan yang ia buat di atas meja.

Hening

tidak ada yang memulai pembicaraan, sedari tadi kaiser yang memakan makanannya dan tatapannya yang tidak lepas dari isagi sama sekali. pria blonde itu melihat isagi secara intens dan tentu saja membuat sang empu merasa risih walau ada merona yang timbul di wajahnya dan ditahan nya mati matian.

"bisa ga? kalau makan tu fokus ke makanan bukan ke gua nya?" ucap isagi sambil memutar bola mata malas dan berdecak kesal.

"dari pada makanan ini masih enakan liat kamu kok" balas kaiser sambil tersenyum.

"oh ywdhsih wir cukup tau aja" balas isagi.

Dringgg

Dringg

Dringg....

ponsel isagi berdering dengan keras, lalu dia melihat seseorang yang berani menganggu di acara pagi nya ini yah...
ternyata yang menelfon adalah bachira sahabat bucin tolol habis nya.

Isagi hendak mengambil ponselnya untuk mengangkat telfon dari sahabat nya itu namun malah kaiser yang mengambil dan menjawab telfon tersebut yang membuat isagi memasang ekspresi dengan wajah kesal.

"ngapain lu nelfon pacar gua?" ucap kaiser

"lah lu sapa jingan? isagi gua bestie my honey bunny gua mana?" tanya bachira

"lagi tidur nape lu? ada urusan apaan?" tanya kaiser balik.

"engga sih mau ngajak isagi ke rumah gua buat nginep" jelas bachira

"dia bilang ga mau" balas kaiser cepat dan membuat isagi melotot ke arahnya.

"oh yaudah sih cukup tawu ajah" balas bachira kemudian telfon itu di matikan oleh kaiser.

kaiser menatap ke arah isagi, dirinya menatap isagi yang kini penuh dengan aura kemarahan. apakah aku akan mati? pikir kaiser.

-

bachira yang sedang asik melipat kertas origami dengan berbagai macam bentuk yang dibuatnya bersama rin. Rin awalnya ingin mengajari bachira bahasa inggris karena setelah melihat bagaimana nilai bachira yang sangat rendah di mata pelajaran bahasa inggris tapi bocah eh bukan pacsrn itu malah mengajaknya untuk bermain kertas origami dan mau tidak mau Rin pun mengikutinya karena kesabarannya sudah habis untuk mengajari bachira.

Tin tong

bel rumah berbunyi dan membuat keduanya menoleh ke arah pintu. bachira pun berdiri dan berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu tersebut dan senyuman lebar terukir di wajahnya tatkala dia melihat isagi datang kerumahnya. dia berpikir isagi tidak akan datang karena kaiser bilang isagi tidak mau datang tetapi....

lirikan bachira mengarah ke kaiser yang kini di pipinya ada bekas tamparan, sepertinya dia habis di tampar? pikir bachira.

lalu dirinya mempersilahkan isagi dan kaiser masuk kedalam rumah.

kini mereka berempat berada di ruang tamu dengan setumpuk origami yang berada di tengah tengah meja dengan beberapa bentuk yang sudah di buat di pinggiran meja tersebut.

Rin jelas yang membuat kertas tersebut menjadi kupu kupu dan bachira? entah apa yang dibuatnya tidak terlihat sama sekali bentukan yang ia buat. katanya dia membuat rumah petrik tetapi bagi isagi itu terlihat seperti kertas yang di remuk asal dan dia hanya diam saja mengiyakan sahabat nya itu.

"gabut banget gua yaelah" lirih isagi

"sama, kek bosen bener ngapain gitu" balas bachira

"yaudha main tod aja gimana?" tawar kaiser

"boleh boleh tuh, gua ada kartu tod deh bentar gua cari dulu" balas bachira dengan girang.

Bachira mencari kesana kemari, membuka lemari ini dan itu sampai membuat ruang tamu berantakan. Rin hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap pacarnya tersebut.

"pacarmu pak?" tanya kaiser

"ga usah nanya" balas Rin dengan pasrah sambil memijit keningnya.

"YATTA DAPAT" Pekik bachira

kini mereka berempat membentuk lingkaran atau segi empat dan meletakkan tumpukan kartu tod di tengah.

"siapa yang duluan?" tanya isagi

mereka bertiga kemudian menoleh ke arah bachira, bachira yang menyadari arti dari tatapan tersebut hanya bisa tersenyum kecut. lalu dia memilih kartu Truth dan membaca apa yang di tuliskan oleh kartu tersebut. seketika kening bachira mengkerut saat membaca tulisan nya itu membuat yang lainnya penasaran.

"apaan? pertanyaan nya apaan?" tanya isagi.

"siapa fers lope mu" balas bachira

"first love chira" tukas Rin dan hanya di balas cengengesan oleh bachira.

"ayo siapa siapa" ucap kaiser sambil memainkan rambut isagi.

"anu itu anu" ucap bachira yang tak mampu untuk jujur

"anu si anu? siapa anu?" tanya isagi yang makin penasaran.

bachira mengangkat tangannya dan menunjuk ke isagi.

"lu fers lope gua" jawab bachira dengan jujur dan hanya mendapatkan tatapan aneh dari kaiser.

"waduh Bray" balas isagi yang tak tau harus menjawab dengan apa.

"au dah lanjut lanjut giliran Lo isagi" ucap bachira dan hanya dibalas anggukan oleh sahabatnya itu.

isagi berpikir sebentar lalu tangannya mengambil kartu dare dan membaca tulisan yang ada di kartu tersebut. kaiser tentu saja mengintip apa yang ada di kartu itu dan seketika seringai jahil nya muncul.

"Mencium pipi orang yang disamping mu" ucap isagi lalu melirik kaiser dengan sinis, jelas lelaki itu kini tersenyum kemenangan.

dan ya mau tak mau isagi harus melakukannya, dia meraih wajah kaiser agar lebih mendekat ke arahnya. kaiser yang kini siap menerima kecupan dari sang pacar pun hanya tersenyum dengan eskpresi muka yang mengejek.

"Plak"

-

Yaudah segitu dulu Bray gue belum ada ide lagi hiks gua usahain bakal up setiap Minggu 3x dah bye bye Jan lupa vote Ama komen hwiks

- Tuan Muda YoichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang