ingin mengakui

596 58 4
                                    

Sorry kalau ada typo. Btw jangan lupa vote biar gw makin semangat buat bikin ceritanya.

Seminggu kemudian, liburan yang menyenangkan ini akhirnya berakhir. Hari ini adalah penentuan prestasi kelas. Sebenarnya dari rumah hingga di sekolah isagi tidak bisa tenang sama sekali, dia takut nilainya akan berkurang. Kenapa? Dia takut orang tuanya akan menghukumnya. Loh? Ya, benar sejak kecil isagi selalu di hukum ketika mendapatkan nilai rendah di sekolah. Kekurangan 5 poin saja isagi bisa dihukum. Seperti apa? Hukum cambuk atau di pukul oleh orang tuanya.

Namun, jika isagi mendapatkan nilai terbaik. Orang tuanya tidak akan memujinya sama sekali, mereka sibuk dengan urusan mereka masing - masing.

Kini semua murid sedang berada di aula sekolah untuk melihat siapa yang mendapat nilai terbaik dari kelas mereka.
Semua kelas telah di umumkan kini giliran kelas isagi.

"BAIKLAH, SEKARANG KITA AKAN MELIHAT SIAPA YANG MENDAPATKAN NILAI TERBAIK DARI KELAS 12 A" ucap sang guru.

Isagi yang masih tidak tenang sama sekali sampai sesekali menggigit kukunya, tetapi disampingnya terdapat dua orang yang masih saja sibuk dengan dunia mereka. Siapa lagi? Bachira dan Rin, dua pasangan itu benar - benar terlihat santai. Seolah, tidak peduli dengan apa yang terjadi saat ini.

"Eh Rinrin, jika aku mendapatkan nilai terbaik, kau akan memberikanku hadiah apa?" Ujar bachira dengan girang.

"Aku akan mencium mu sampai puas" ucap Rin dengan seringainya.

"Itu mah enakan kamu" balas bachira dengan cemberut.

"Baiklah, aku akan menuruti semua perkataan mu" ujar Rin sambil mencubit kedua pipi bachira.

Isagi yang sebenarnya melirik tingkah mereka berdua hanya memutar bola mata malas. Hei ayolah? Sekarang adalah penentuan apa kalian tidak gugup?. walaupun isagi tau kalau Rin sebenarnya mendapatkan nilai terbaik di kelas nya.

"JUARA 3 DIRAIH OLEH XAVIER"

Semua orang bertepuk tangan,  teman sekelas isagi cukup terkejut dengan Xavier saat ini.

Xavier adalah teman kelas isagi yang hanya diam, jarang berbicara, terkadang berbicara seadanya saja. Dia seperti tidak niat sekolah,  namun malah mendapatkan juara 3. Tentu saja, isagi sedikit terkejut. Namun, segera dia hilangkan pikiran tersebut dan fokus dengan siapa yang menjadi juara 2.

"SELANJUTNYA, JUARA 2 DIRAIH OLEH ISAGI YOICHI"

Semua orang kembali bertepuk tangan. Isagi yang sedari tidak tenang sama sekali kini menjadi sangat gelisah. Apa yang harus dia bilang kepada orang tuanya? Pikirnya. Kini isagi benar - benar takut, dia akan dihukum mati - Matian oleh orang tuanya. Siksaan apa lagi yang akan isagi terima kali ini.

"Isagi selamat ye" ucap bachira memberikan selamat kepada temannya.

Isagi hanya membalas dengan tersenyum kecut. Dia hanya bisa pasrah dengan tatapan sayu milik nya. Rin mengamati isagi saat ini, dia tau betul isagi sedang khawatir dengan orang tuanya. Kenapa Rin bisa tau? Rin tidak sengaja mendengar pembicaraan orang tuanya yang membicarakan tentang orang tua isagi yang selalu menyiksa isagi ketika dia mendapatkan nilai rendah.

"BAIKLAH, SEKARANG YANG PALING DITUNGGU. JUARA 1 DENGAN NILAI YANG TERBAIK DI KELAS INI DI RAIH OLEH BACHIRA MEGURU" ucap sang ibu guru.

"HEEEEE" pekik semua murid.

Hening sejenak, sampai semua murid yang ada disitu termasuk kelas 12A melongo menatap tidak percaya ke arah bachira yang kini juga ikutan tercengang. Rin juga ikutan terkejut namun dia menutupinya dengan wajah yang datar.

- Tuan Muda YoichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang