benih cinta

925 69 4
                                    

Sorry kalau ada typo. Btw jangan lupa vote biar gw makin semangat buat bikin ceritanya.

-

Hari libur telah selesai dan kini waktunya kembali ke sekolah. Seperti biasanya isagi dan bachira pergi bersama. Keduanya sedang sibuk membicarakan hal yang tidak penting sampai jam istirahat akhirnya berbunyi.

Isagi dan bachira sedang menyantap pesanan mereka di meja. Saat sedang asik mengobrol tiba - tiba seseorang datang dan langsung duduk di samping bachira. Keduanya menoleh bersamaan orang tersebut, Ya dia adalah Rin.

"Eh lu ngapain disini?"

Tanya bachira dengan raut wajah kesal.

"Makan"

"Kan banyak disono meja kosong"

Rin tidak menanggapi perkataan bachira dan menyantap makanannya dengan damai tanpa memperdulikan bachira yang mengoceh tidak terima dirinya bergabung.

"Udahlah bachi gak papa"

Ucap isagi menenangkan bachira, bachira menatap Rin sinis dan menyantap makanannya dengan raut wajah kesal.

Kini hening tidak ada yang memulai pembicaraan sampai isagi membuat obrolan baru.

"Eh Rin"

Rin melirik isagi lalu menaikan satu alisnya dengan maksud 'apa'.

"Gw baru tau Lo sekolah disini"

Rin menghabiskan sisa makanan yang ada di mulut nya sebelum hendak menjawab pertanyaan isagi.

"Gw pindah kesini karena disuruh abang"

"Abang?"

Kini raut wajah isagi yang menunjukkan ekspresi bertanya, dia menatap Rin lama sampai Rin mengerti maksud dari raut wajah isagi.

"Iye gw punya Abang, namanya sae"

Raut wajah isagi kini kembali normal dan kembali menyantap makanannya.

"Ohh"

"Btw lu di kelas berapa?"

"Kelas 11B"

Bachira hanya menyimak pembicaraan mereka yang canggung ini. Bachira hanya menatap Rin sedari tadi, ada kerutan di antara kedua alisnya.

Rin yang menyadari bahwa dirinya sedari tadi di tatap oleh seseorang pun menatap kembali orang tersebut.

Kini keduanya saling bertatapan dengan Rin yang masih bertahan dengan wajah datarnya. Isagi yang menyadari ada dua aura yang mencekam yang sedari tadi muncul pun mulai membuka suaranya.

"Berantem Mulu awas ntar jadian Lo" ujar isagi kemudian pergi untuk mencuci tangan.

Rin dan bachira menoleh ke isagi secara serentak sampai wujud tubuh isagi hilang dari pandangan keduanya.

Bachira hanya menggerutu tidak jelas, tetapi di sisi lain rin sedikit tersipu dengan perkataan isagi lalu melirik bachira sekilas hingga akhirnya pergi meninggalkan bachira sendiri.

Bachira menatap kepergian Rin yang perlahan menghilang dari tatapan mautnya. Bachira pun pergi menyusul isagi yang sekarang entah berada dimana.

-

Hari berganti hari, Sekarang sudah 3 bulan mereka duduk di kelas 12 dan Minggu depan akan memasuki ujian Tengah semester. Bachira meminta isagi untuk mengajarinya dan belajar bersama namun dengan alasan lain isagi menolak katanya dia ada keperluan mendadak.

- Tuan Muda YoichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang