Sore ini, Jayandra dan Aze akan ke butik yang di perintahkan oleh mamah Jayandra, yaitu Bunga.Di perjalanan, tak ada bahan obrolan, Jayandra maupun Aze sama-sama diam, menikmati suasana sore hari yang mulai padat ini.
Sampai di mana mereka berhenti di depan sebuah toko butik sederhana. Saat mereka masuk kedalam, ternyata bukan hanya ada bunda dan mamah Jayandra saja, di sana juga ada seorang gadis cantik dengan rambut di kuncir kuda, tengah menyengir lebar. Dia Carniel putri arbantara, adek dari seorang Jayandra arbantara.
"Bang, ini calon istri Lo ya?" Tanya Carniel, sambil menunjuk Aze yang berdiri di sebelah Jayandra.
Jayandra tak menjawab, ia hanya mengangguk lalu mendudukkan dirinya di sofa yang memang ada di sana.
"Hallo kakak ipar, gue Carniel, adek dari si taik itu" ujar Carniel dan menunjuk Jayandra yang sedang sibuk bermain handphone miliknya.
"Aze" jawab Aze, saat dirinya ingin mendudukkan tubuhnya, sang bunda terlebih dulu memanggil nya.
"Aze coba sini dulu, cobain baju" panggil bunda, berjalan mendekat ke tiga anak muda.
"Jay juga sini" lanjutnya.
Jayandra dan Aze mengikuti langkah bunda Hana, yang membawa mereka keruang ganti baju.
"Coba nih, kira-kira cocok ga sama kalian" ucap bunga, dengan menyerahkan dua toxedo berwarna cream kearah Jay dan Aze.
Mereka berdua mengambil toxedo itu, lalu masuk keruang ganti (tenang, ruang ganti nya ada dua kok).
Beberapa menit menunggu, akhirnya keduanya keluar bersamaan dari ruang ganti.
"Gimana? Suka?" Tanya Hana, menatap putra dan calon menantunya, keduanya hanya mengangguk bersamaan.
"Yaudah, berarti kalian ngambil ya ini aja" ucap Hana lalu memanggil salah satu pekerja di sana.
"Iya Bu? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu pekerja di sana dengan nada sopan.
"Tolong lipat toxedo ini, saya pesan yang ini" ucap Hana kepada pekerja tersebut sambil menunjuk kedua toxedo yang masih di pakai oleh Aze dan Jayandra.
Pekerja itu mengangguk. Aze dan Jayandra masuk kembali keruang ganti, setelah ganti ke pakaian sebelum nya, mereka menyerah kan toxedo itu ke pekerja tadi.
...............
Setelah selesai memilih baju pernikahan, Hana, bunga, dan Carniel langsung pamit, mereka akan menemui fotografer andalan keluarga Arbantara. Menyisakan Jay dan Aze saja.
"Mau makan dulu atau langsung pulang?" Tanya Jayandra.
"Langsung pulang aja" jawab Aze jutek.
Kruyuk (suara perut laper)
"Sial" Aze membatin
"Ga usah nahan laper" ujar Jayandra, menatap wajah Aze yang agak memerah.
"Buruan naik" lanjut nya, menyuruh Aze untuk menaiki bagian belakang motor miliknya.
Aze langsung naik kebagian jok belakang, dengan di bantu pijakan dan bahu seorang Jayandra.
"Udah?" Tanya Jayandra.
"Udah"
Motor Jayandra mulai melaju membelah jalanan kota malam ini dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat. Suasana hening, hanya ada suara klakson mobil atau motor yang menemani mereka hingga sampai di sebuah cafe yang lumayan terkenal di kota itu.
Setelah memarkir kan motornya, Jayandra membawa Aze kelantai atas, yang memang sudah ia pesan sejak siang tadi.
Perlu kalian tahu, bahwa Aze ini ialah incaran Jayandra sejak ia dan Aze bertemu di kantin sekolah, walaupun pertemuan itu menyebab kan dirinya dan Aze menjadi rival.
Setelah memesan makanan, Aze hanya terfokus membalas chat dari ke tiga teman nya yang trus menanyai dirinya yang langsung kabur saat Jayandra datang ke kelas nya tadi.
"Ze" suara Jayandra terdengar di telinga nya, membuat aktivitas membalas pesan temannya terhenti.
"Paan?" Tanya Aze sinis, ia masih sedikit kesal, karena seenak jidat nya sesosok di hadapan nya ini datang ke kelas nya. dia ga inget apa kalau dia dan dirinya seorang rival di sekolah?.
"Sebe-"
"Maaf menunggu lama, ini pesanan nya mas" ucap pelayan sembari menata makanan yang di pesan oleh Jayandra dan Aze di atas meja.
"Bangsat" batin Jayandra, ia belum menyelesaikan ucapan nya, malah keburu di potong sama pelayan itu.
"Lo tadi mau ngomong apa?" Aze bertanya saat pelayan tadi mulai menjauh dari meja mereka.
"Ga jadi, cepat makan" titah nya, Aze hanya mengangguk.
Mereka makan dengan tenang, tak ada percakapan apapun di dalamnya, sampai makanan yang mereka makan habis tak tersisa.
Setelah Jayandra membayar makanan yang tadi di makan, mereka pergi ke parkiran di mana motor sport Jayandra terparkir di sana. Lalu kembali melaju kejalanan kota yang semakin padat, karena malam sudah mulai larut.
Jayandra memelankan laju motornya dirasa ada yang bersandar di punggunya. Melaju dengan satu tangan, karena tangan satunya memegangi tangan calon istri nya yang sepertinya tertidur.
GA NYANGKA UDAH CHAPTER LIMO AE, biasanya kalo gue nyoba bikin cerita tuh cuman mentok chapter dua doang.
Hari kedepan nya mungkin aku bisa jarang update, soalnya udah mau masuk school
BAY BAY 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Si tengil play boy
Non-Fictionplay boy tapi tengil? Aze Ardian Mahabrata, cowo dengan ketengilan papan atas yang hobi nya ganti-ganti cewe, harus terlibat kedalam perjodohan konyol dengan sang rival di SMA nya. "Daddy dan bunda mau menjodohkan kamu dengan teman bunda" -Daddy Ab...