SEKOLAH + BOLOS BROO

1.5K 80 4
                                    

Akhirnya, setelah tiga hari tak masuk sekolah kerena acara pernikahan, Jay dan Aze hari ini akan kembali bersekolah seperti biasa.

Sesuai dugaan author, di hari pertama masuk kembali, sepasang pasusu bawu ini sudah telat saja.

ya mau gimana lagi? orang mereka berdua itu sama-sama brandalan yang hobinya telat sekolah dan bolos.

Jam 8 pagi, mereka baru mau berangkat. Pas sudah sampai ke sekolah, gerbangnya sudah di tutup rapat. Jadi mau ga mau mereka berdua harus manjat tembok belakang sekolah.

Motor keduanya mereka titip ke warung bi Inah yang berada di sebelah sekolah mereka. Sebelum memanjat tembok, Aze lebih dulu mengabari tiga kawan nya untuk membolos bersama di kantin. Lagi pula jam pelajaran pertama sudah terlewat dan sebentar lagi akan pergantian jam pelajaran berikutnya.

"gua dulu yang manjat" ujar Aze saat Jayandra akan memanjat tembok yang menjulang di hadapan mereka.

Jay tak menjawab, ia hanya memundurkan langkahnya mempersilahkan Aze untuk memanjat terlebih dahulu.

Aze berdiri di hadapan Jay dengan memunggunginya, ia mulai menaikkan satu kakinya pada sebuah bebatuan besar yang sudah di susun rapih. Bebatuan itu di susun oleh para anak-anak yang sering telat, katanya agar dapat masuk ke kawasan sekolah dengan gampang.

Aze sudah berhasil memanjat, ia berada di atas tembok antara kawasan sekolah dan luar sekolah, menundukkan kepalanya untuk melihat seberapa tinggi tembok yang ia naikin, sekaligus melihat keadaan di bawah sana.

Aman, belakang sekolah kali ini aman. Tak ada seorang Osis ataupun guru yang biasa berkeliling. Namun, Aze masih tak juga melompat kan dirinya untuk turun kebawah, itu terlalu tinggi. Ia masih mengingat manakala dahulu ia dan teman-temannya pernah melompat dari atas tembok ini, alhasil kaki nya keseleo dan mengharuskan nya untuk di urut.

Ia tak mau mengulangi nya. itu sungguh menyakitkan.

"Buruan turun, gua juga mau manjat" suara itu membuat Aze langsung memutar badannya dan melihat kebawah, di mana Jayandra yang tengah duduk di bebatuan besar sembari mendongak.

Aze menatap iris hitam milik Jayandra yang juga menatap kearahnya, selama beberapa menit suasana hening, ia tak juga mengeluarkan suaranya, itu membuat Jay merasa heran. Ada apa dengan orang yang sudah menjadi pasangan nya ini?

"Gua ga bisa turun" empat kata yang keluar dari mulut Aze itu membuat Jayandra terkekeh.

"Mau gua bantu?" Tanya Jayandra, masih dengan kekehanya yang belum mereda.

"Emang bisa?" Aze balik bertanya, ia tak yakin dengan pemuda yang sudah membobol dirinya dua hari yang lalu.

"Lo nge raguin gua?"

"Gua ga bilang gitu"

Jayandra ber smirk kecil, ia berdiri lalu menumpukkan kedua kakinya di atas bebatuan besar yang ia duduki tadi dan mulai memanjat tembok pembatas itu.

Saat sudah di atas, dirinya langsung meloncat dan mendarat dengan mulusnya ke bawah.

Jay mendongak kembali keatas, Aze sudah membalikkan tubuhnya kembali menghadap kawasan sekolah.

"Buruan lompat" instruksi Jay setelah mengadahkan kedua tangannya, siap untuk menerima tubuh Aze.

"Tangkap ya, gua mau lompat nih" ujar Aze bersiap untuk melompat.

Dan......

Hap

Lalu di tangkap

Tubuh Aze benar-benar di tangkap oleh Jayandra, untuk beberapa saat Aze termenung menatap wajah Jayandra yang sangat dekat dengan wajahnya, bahkan sampai hidung keduanya pun menempel.

Si tengil play boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang