Jayandra terbangun kala sinar matahari menyinari wajahnya. Ia mengerjapkan matanya untuk dapat terbuka sempurna, hal yang pertama ia lihat ialah seorang pemuda dengan perawakan pendek yang tengah membuka semua gorden kamarnya.
Ia bangkit dari kasur dan berjalan gontai menghampiri pemuda mungil yang ia cintai.
Aze tersentak kala merasakan ada pergelangan tangan yang memeluk pinggang nya, dan merasakan bahunya yang sedikit memberat karena seseorang menaruh dagunya di sana.
"Teman-teman lo udah pada pulang?" Tanya Jayandra, tangan yang ia lingkar kan di pinggang Aze, sekarang mulai mengelus-elus perut Aze dari luar baju.
"Belum"
Jayandra mengangguk, ia menghirup aroma tubuh Aze, dan melumat leher Aze hingga tercipta sebuah kissmark di sana.
Aze yang merasa lehernya aga basah, sontak menggeplak tangan Jayandra yang masih bersarang di perutnya.
"Mandi sana! gua mau bikin sarapan" titahnya, lalu melepas tangan Jay dari pinggang nya dan pergi dari sana.
Sepeninggal nya Aze dari dalam kamarnya, Jay langsung mengambil handuk yang ada di gantungan belakang pintu lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
°
°
°Setelah selesai mandi dan berpakaian, Jayandra langsung melangkah ke dapur yang terletak lantai bawah untuk sarapan.
Baru saja menginjakkan kaki nya di sana, ia langsung di suguhkan pemandangan keempat tuyul yang sedang memasak.
"Buset, berasa punya istri empat gua" celetuk nya, namun hanya dapat di dengar oleh dirinya sendiri.
Jayandra mendudukkan dirinya di kursi meja makan, memainkan handphone nya sambil menunggu masakan selesai.
Seusai memasak, Aze dan ke tiga temannya membawa masakan mereka ke meja makan yang sudah di isi oleh Jayandra.
Aze mendudukkan dirinya di kursi sebelah Jayandra, mengambil sebuah piring lalu ia isi dengan nasi. Begitu pun dengan Idan, Theo, dan Ziee.
"Mau pake Lauk apa lo?" Tanya Aze kepada Jay yang masih fokus ke layar ponselnya.
"Apa aja" jawab Jay seadanya.
Aze mengangguk, ia mengambil seekor ikan lele yang sudah di goreng dan telur mata sapi, lalu menyerahkan piring tersebut kearah Jayandra.
"Ni makan, ga usah main hp Mulu" ucap Aze yang di patuhi oleh Jay.
Akhirnya mereka serapan dengan khidmat, hingga sarapan pagi pun selesai.
"Eh Ze, Lo mau sekolah ga? Tanya Ziee sembari mengelus perutnya yang terasa sangat kenyang.
"Kaga, mang Napa?" Tanya Aze, tangan nya dengan cekatan membawa piring kotor ke wastafel untuk di cuci.
"Gapapa, kalo lo ga sekolah, gua ju-"
Dretr
Dretr
/Bunyi ponsel berderingBelum selesai Zie berbicara, ponsel nya lebih dulu bergetar pertanda ada yang menelpon.
"Halo ma" sapa Zie.
"......"
"Yaa mah, Zie lagi main loh" protes Zie pada orang yang menelpon nya.
"........"
"Kenapa ga di bawa aja Ken nya mamah" ujar Zie greget.
"......"
"Iya deh, ini Zie pulang" ucap nya, setelahnya sambungan telepon langsung di matikan oleh mamah Zie.
"Ze, sorry ya ga bisa bantu beresin, ini nyokap nyuruh gua balik, katanya dia mau ke butik trus Ken kaga ada yang jagain" ujar Zie menghampiri Aze, Theo, Idan yang sedang membersihkan bekas sarapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si tengil play boy
Non-Fictionplay boy tapi tengil? Aze Ardian Mahabrata, cowo dengan ketengilan papan atas yang hobi nya ganti-ganti cewe, harus terlibat kedalam perjodohan konyol dengan sang rival di SMA nya. "Daddy dan bunda mau menjodohkan kamu dengan teman bunda" -Daddy Ab...