Alfa merasakan bosan duduk di singgasananya, ia belum mengesahkan peraturan itu. Segila-gilanya dia Alfa tak mungkin langsung membuat peraturan itu di publikasikan sementara ayahnya saja baru dikebumikan. Bisa-bisa para rakyat dan bangsawan curiga kepadanya.
"Zein" Lilia, wanita yang sedang mengipasinya menjawab,"Maaf Raja, kesatria itu tengah pulang ke desanya untuk melangsungkan pernikahan. Dan hari ini adalah pernikahanya Raja."
Alfa mengernyitkan dahinya tak suka,"Bagaimana dia tak ijin kepadaku. Saya sebagai Raja merasa tidak di hargai." Seringai terpatri di wajahnya.
Lilia mengerjap saat melihat Rajanya menyeringai. Ah dia sepertinya salah melihat.
"Sebenarnya Zein sudah pulang semenjak penobatan Baginda Raja, Zein telah ijin kepada Raja sebelumnya." Lilia tersenyum sendu mengingat orang yang dulu menolongnya dari tindak penjualan budak kini sudah berada di samping dewa. Lilia selalu mendoakan Zuon setiap ia pergi ke kuil.
Alfa yang merasakan aura sedih mendecih dalam hati.
Ekspresi Alfa langsung berubah bersahabat."Seperti itu ternyata baiklah semoga Zein bahagia. Nanti saya akan mengunjunginya secara langsung dan pribadi untuk mengucapkan selamat atas pernikahan nya." Alfa tertawa dalam hati ketika menemukan mangsa baru. Ia akan membiarkan Erlan beristirahat sejenak dan menggantinya dengan pemuda gagah lainnya.
Lilia mengangguk gugup."Ah I-iya Raja''
*****
Seperti perkataan Alfa sebelumnya, dia sudah bersiap akan berangkat menuju rumah Zein di desa yang lumayan terpencil, desa Zahuan begitu jauh dari pusat ibu kota.Kereta kudanya di jalankan oleh kusir dengan tempo lambat.
Perjalananan dari Kerajaan Zeeriya menuju desa Zahuan memang membutuhkan waktu seharian penuh. Mungkin hari besok Alfa baru bisa menginjakkan kakinya di desa itu.
Padahal Alfa sangat tidak sabar untuk segera merebut malam pertama mereka. Ia ingin merasakan kemaluan yang masih perjaka, pasti kualitas spermanya lebih top walau pun akan jauh dari milik Erlan. Karena Erlan merupakan pria matang dengan keistimewaan.
Tapi ia akan bersabar. Alfa sungguh menjadi pria yang haus akan kelelakian, sehari saja tidak merasakan cairan putih merasuki tubuhnya, Alfa akan merasakan panas.
Dan sebelum Alfa merasakan cairan milik Erlan membasahi lubangnya, Alfa benar-benar memang menahan panas tubuhnya setiap saat. Tapi untungnya saat itu Alfa dapat merasakan pejuh berkualitas sehingga ia dapat menahan diri selama beberapa hari ataupun bulan.
Hanya saja lubang Alfa begitu gatal, ingin merasakan di obrak-abrik oleh penis.
Namun sekarang ia hanya dengan prajurit yang menjaga kereta kuda dan kusir yang tengah mengendarai kudanya. Bagaimana ia bisa menikmati mereka karena mereka terlalu ramai, kekuatan hipnotis itu tak akan menjangkau semuanya. Mungkin dia harus menunggu momen yang tepat.
Alfa merasakan kantuk. Akhirnya ia tertidur di dalam kereta kuda. Dengan penisnya yang terus ereksi karena di alam bawah sadarnya, ia sedang memimpikan di genjot oleh banyak prajuritnya sekaligus.
Di mimpi Alfa.
Alfa tengah menungging dengan lubangnya tengah digagahi penis milik prajuritnya.
Alfa mendesah saat penis para prajuritnya itu bergantian menumbuknya.
"Uhhhh nghhhhmhppp"
Wajah tampannya sedang mengcelomot penis juga.
Lalu tiba-tiba mimpinya berganti, memperlihatkan dua cucu adam yang tengah sibuk.
Lalu Alfa merasakan kecewa saat melihat bayangan kedua orang yang tengah memadu kasih itu.
Alisnya menyatu, tapi matanya masih terpejam, Alfa tertidur lelap.
Tak terasa waktu terus berlanjut, cahaya mentari pagi hilang digantikan sinar rembulan dan kembali berganti menjadi cahaya mentari pagi yang redup.
Akhirnya mereka sampai di rumah Zein yang kebetulan kusir begitu paham dengan seluk beluk desa Zahuan, salah seorang prajurit membangunkan Raja mereka.
Sialan bakal gagal merasakan keperjakaan Zein. Tapi tak mengapa menjadi yang kedua tak terlalu buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesatria Bertopeng [Free] [Ongoing]
FantasyDi suatu kerajaan tersohor di negeri Weqimeqi, ada masalah besar yang sedang terjadi. Masalah yang begitu rumit, hingga membuat para wanita frustasi dibuatnya. Para wanita panik saat suami-suami mereka menyebut-nyebut kesatria bertopeng setiap kali...