Bab 1

2.7K 76 2
                                    

"Salam Raja semoga hidup seribu tahun dan selalu dalam lindungan Dewa dimanapun berada" Mereka berdua bersimpuh lalu berdiri sedikit dibungkukannya tubuh mereka untuk memberi salam pada sang Raja.

Sang Raja menerima salam mereka, lalu menyuruh mereka menyampaikan hal yang akan di jabarkan.

"Ada hal apa hingga kalian berdua datang beramai-ramai seperti itu?" Raja yang bernama Zuon bertanya saat tadi para prajuritnya berbicara jika di depan para wanita sedang berkumpul.

Sulastri, salah satu wanita mengeluarkan unek-uneknya pada masalah yang sedang mereka hadapi.

"Begini paduka Raja, kami para wanita sedang mengalami masalah"

Raja mengernyitkan dahinya."Masalah apa itu?"

Juminten menjawabnya,"Semenjak Minggu kemarin kita para istri sudah tak mendapatkan jatah dari suami-suami kami. Mereka justru berbondong-bondong terus mencari kesatria bertopeng yang belum diketahui jati dirinya Raja sehingga membuat kami resah akan pernikahan kami. Kami juga membutuhkan kepuasan batin. Begitulah masalah yang kami hadapi Raja, dimohon Raja bisa mengerahkan para kesatria hebat untuk membantu kami para wanita menemukan dalang itu." Panjang lebar Juminten menjelaskan masalah yang sedang mereka hadapi, Sulastri mengangguk membenarkan penjelasan temannya itu, Sang Raja mengangguk paham.

"Lantas bagaimana dengan usaha kalian sebelumnya?"

"Kami menyerah paduka, kesatria itu begitu sulit di temukan karena kami tidak terlalu paham ciri-ciri kesatria itu. Jadi kami semua memutuskan untuk meminta bantuan kepada pihak kerajaan paduka." Zuon kembali mengangguk.

"Baiklah laporan kalian saya terima. Saya akan mengerahkan para kesatria hebat untuk mencari kesatria bertopeng itu." Zuon berfikir masalah ini memang cukup rumit karena ini menyangkut keamanan rakyatnya juga, terkhususnya untuk kaum perempuan.

Karena mendapat pencerahan, Sulastri dan Juminten pun keluar setelah salam dan memberi tau para teman-temannya. Dan para wanita pun pulang ke rumah dengan perasaan yang sedikit lega. Mereka juga marah, jika saja kesatria itu sudah di temukan awas saja mereka akan merajamnya, membuatnya mati mengerikan.

Sedangkan di singgasana, Zuon memijit kepalanya pening. Kesatria bertopeng? Mungkin itu wanita jalang yang kebetulan memiliki kemampuan bela diri? Atau apa?.

Zuon sebagai Raja harus mampu menyelesaikan segala permasalahan. Tetapi umurnya yang sudah semakin mendekati ajal, membuat Zuon sering pusing.

Kesatria bertopeng saya pastikan kamu akan segera ketemu. Saya tak akan membiarkan para warga resah karena dirimu.

Zuon memanggil salah satu kesatria kepercayaannya.

Kesatria yang di panggil menghadap kepadanya. "Semoga Raja hidup seribu tahun lagi dan dalam lindungan Dewa, ada apa Baginda raja memanggil kesatria ini? Apakah Baginda membutuhkan bantuan?"

Zuon turun dari singgasana nya. Lalu berbicara tegas, umur boleh tua, tetapi kebijaksanaannya harus tetap terpatri di jiwanya.

"Erlan tolong kau suruh para kesatria hebat untuk mencari kesatria bertopeng yang kini tengah membuat resah para wanita. Kau seret kesatria itu ke hadapan ku dalam keadaan baik, tetapi jika kesatria itu perempuan yang cukup kuat kau bisa melumpuhkannya sementara. Paham kau Erlan?"

Erlan mengangguk, "Baik Baginda kesatria ini akan berusaha semaksimal mungkin." Erlan salam lalu pergi menemui teman kesatria hebatnya, lalu mulai menjelaskan dan mereka semua mengangguk lalu berpencar untuk mencari kesatria bertopeng.

Zuon mengernyit ketika sudah duduk di singgasana nya lagi. Siapa kesatria itu kenapa berperilaku seperti jalang, wanita kah atau pria? Tetapi di daerahnya tidak ada yang namanya penyuka sesama jenis, jadi dugaannya kesatria bertopeng itu menurutnya adalah sosok wanita yang memiliki kekuatan hebat.

Kesatria Bertopeng [Free] [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang