Alfa sedang berendam dalam bak dengan suasana hati yang baik. Sebentar lagi dia akan menjadi orang terkuat di dunia. Semua manusia akan tunduk di hadapannya tanpa terkecuali!.
"Junooooo, cepat ke sini!" Juno yang sedang disibukkan dengan aktivitasnya membersihkan kamar Rajanya langsung menghentikan kegiatannya.
Dengan berlari kecil, Juno berlari menuju arah suara itu berasal. "Salam kepada Raja, semoga diberikan umur panjang hingga 1000 tahun dan diberkahi oleh para Dewa-dewi. Ada apa Raja memanggil saya?" Ucap Juno saat sudah sampai ke arah sumber suara. Kepalanya menunduk ke bawah setelah memberi salam.
Alfa tergelak, memang Kasim Juno sangat sigap. Dan Alfa menyukai kegesitan bawahannya itu.
"Tolong bawa 1 pemuda tampan untuk menyentuh saya karena lubang kenikmatan saya gatel pengen disentuh. Lagian enak berendem begini sambil dipuaskan."
Juno mengangguk paham."Baiklah Raja... Kasim ini akan segera membawa pemuda tampan ke hadapan Raja... Kasim ini ijin pamit dulu Raja." Juno menundukkan kepala lalu melenggang pergi setelah mendapat anggukan dari Alfa.
"Ckckck andai saja dulu Juno tidak menjadi Kasim. Pasti dia sudah menjadi salah satu pria favoritku, wajahnya cukup tampan. Sayang sekali pria itu harus menjadi seorang kasim."
"Omong-omong si penyihir itu sedang apa? Buat apa saya memikirkan pria itu!"
Selang beberapa menit menunggu Kasim Juno. Akhirnya pria itu kembali dengan membawa seorang pemuda macho dengan bertelanjang dada.
"Ini Raja salah satu pemuda tertampan yang dapat Kasim ini temui. Dia masih lajang Raja, selain itu dia juga masih perjaka."
Alfa mengangguk puas akan kinerja kasimnya."Baiklah Juno.... Terima kasih banyak.... Silakan kau kembali bertugas.... Jangan biarkan seorang pelayan pun masuk ke dalam kamarku, tanpa terkecuali.
Juno mengangguk, lantas pergi, lanjut membersihkan kamar sang Raja yang memang jaraknya cukup jauh dari tempat sang Raja berendam.
Melihat kasimnya sudah pergi, Alfa segera memberikan titahnya,"Cepat segera telanjang!"
Pemuda tampan bernama Axel, pun menjalankan perintah Rajanya. Walaupun dengan perasaan takut teramat, biar pun tubuhnya seperti hulk. Tapi jika dibandingkan dengan Rajanya, ia hanyalah seonggok rengginang saja.
Setelah Axel menurut, Alfa menyuruh pemuda itu untuk rebahan di sampingnya, di dalam bak luas tempatnya berendam.
Alfa lantas memiringkan tubuhnya, lantas kepalanya ia angkat agar tak terkena air. Tenang saja bak tempat berendamnya tidak dalam.
Kemudian Alfa mengangkangkan pahanya. "Cepet sentuh saya!"
Axel meneguk ludah lalu mengarahkan penisnya yang sudah tegang ke arah lubang berkerut milik Rajanya itu.
Bless
Dengan gampangnya, benda keperkasaan milik Axel menembus lubang Alfa. Membuat Alfa mendesah keenakan.
Berbekalkan insting, Axel pun memaju-mundurkan pinggulnya, membuat air di dalam bak bergoyang dan sebagian airnya tersentak keluar.
"Ahhhhh nikmathhhh" Alfa memejamkan mata menikmati setiap inci rojokan pada lubang kenikmatannya.
Dia juga semakin mengangkangkan pahanya, bermaksud agar pemuda di belakangnya lebih mudah untuk mengobrak-abrik lubang kenikmatannya.
"Ahhh Raja....." Axel mendesah, mengapa lubang Rajanya begitu nikmat? Apa ini perasaannya saja karena memang baru pertama kali ini ia menyentuh orang hingga seintens ini?
"Eunghhhh dalemhhh lagii...." Axel yang mendengar titah Rajanya pun semakin menancapkan batangnya ke dalam lubang kenikmatan Rajanya. Benar-benar hingga pangkal jembut Axel.
"Ughh...."
Alfa yang merasa kurang ikut menggerakkan pinggulnya maju mundur berlawanan dengan gerakan pemuda di belakangnya.
Ketika pemuda di belakangnya memasukkan batangnya dalam, maka Alfa akan memundurkan pinggulnya. Membuat batang itu terbenam semakin dalam dalam lubangnya.
"Shhh Raja.... Pipis ahhhh....."
Crottttt
Seketika hangat cairan itu langsung menyembur. Dan langsung terserap. Membuat tubuh Alfa bersinar terang, sehingga Axel harus menutup wajahnya, menghindari cahaya menyilaukan itu.
Setelah cahaya menyilaukan itu menghilang, tiba-tiba datang sesosok misterius yang membawa kabut, sosok itu membekap Axel. Lalu membawanya menghilang.
Mata Alfa pun tiba-tiba terpejam karena kabut itu, saat kabut tiba-tiba menghilang Alfa hanya menggelengkan kepala.
"Tidak mungkin "dia" kan?" Alfa bergumam pada dirinya sendiri. Merasa akan datang suatu kejadian, Alfa dengan segera menyelesaikan acara berendamnya. Lantas Alfa membaca sebuah mantra. Lalu tubuhnya menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesatria Bertopeng [Free] [Ongoing]
FantasíaDi suatu kerajaan tersohor di negeri Weqimeqi, ada masalah besar yang sedang terjadi. Masalah yang begitu rumit, hingga membuat para wanita frustasi dibuatnya. Para wanita panik saat suami-suami mereka menyebut-nyebut kesatria bertopeng setiap kali...