7•Davendra

82.7K 3.7K 26
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan tajam Kanara layangkan pada pria itu, ia menarik tangannya enggan disentuh pria menyebalkan ini. "Gak usah pegang-pegang, najis."

Dave menggeram, sialan harga dirinya ternodai.

"Kanara... Kanara..." Dave berdecak sembari menggumamkan nama dari gadis yang membuatnya selalu terpesona tiap detik ini.

Dave menyelipkan helaian rambut Kanara ke telinga gadis itu, ia menatap Kanara yang tampak tegang dengan tatapan teduh. "Kanara... Gimana bisa lo secantik ini?"

Kanara menelan ludahnya saat Dave mendekatkan wajah mereka, ia dapat merasakan hembusan nafas pria itu yang menerpa wajahnya.

Jantung Kanara berdetak lebih kencang saat wajah mereka berdekatan, tatapan mereka bertemu.

"Kana, Kana, lo mau jadi ibu dari anak gue?" Bisik Dave membuat Kanara tersentak.

Bruk!

Kanara mendorong Dave agar menjauh dari wajahnya, ia menatap nyalang laki-laki itu.

"Kurang ajar lo!" Sentak gadis itu, ia bangkit mengambil tas selempangnya yang ada di nakas.

Saat akan mengambil tas selempangnya, Kanara memekik saat tangannya ditarik kencang oleh Dave hingga ia berada di posisi yang sangat menggelikan.

Kanara duduk di pangkuan Dave.

Laki-laki itu menyeringai, Dave mendekat seolah mengendus aroma dari Kanara dengan rakus.

"Wangi, na. Lo cantik, wangi, gue bisa mati tanpa lo Kanara." Ucap Dave dengan suara serak, ia masih menghirup aroma Kanara dengan serakah.

"Kana... Gue gak bisa marah sama elo, g-gue rela ngelakuin apapun buat lo na, lo milik gue, Lo punya gue na." Ucap Dave terus menggumamkan kata-kata obsesinya.

"Dave, Sadar! Lo gila tau gak?!" Kanara turun dari pangkuan Dave, ia menatap laki-laki itu dengan gelisah.

Dave benar-benar menginginkannya, Kanara harus apa?

"Kenapa na? Lo gak suka sama gue? Gue bisa jadi apapun yang lo mau na, gue mau lo. Lo cuma punya gue, Kana." Desis laki-laki itu tajam.

Dave berdiri, menghampiri Kanara yang sontak mundur.

Laki-laki itu menyeringai saat Kanara terpojok di dinding. Dave mangukung Kanara, ia mendekatkan wajah mereka. Hanya mendekatkan tidak lebih.

DavendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang